Posts

Showing posts from December, 2024

Biografi Singkat M. Abid al-Jabiri: Perjalanan Hidup dan Karya-Karyanya

Grobogan , Jawa Tengah - Autiya Nila Agustina - Biografi Singkat M. Abid al-Jabiri: Perjalanan Hidup dan Karya-Karyanya -  Dalam dunia pemikiran Islam kontemporer, nama M. Abid al-Jabiri menjadi salah satu yang paling berpengaruh, terutama dalam kajian filsafat dan epistemologi Islam. Pemikir asal Maroko ini dikenal dengan pendekatan kritisnya terhadap warisan intelektual Islam dan usahanya dalam merekonstruksi pemikiran Arab agar lebih rasional dan kontekstual. Melalui karyanya yang monumental, ia berusaha mengkaji ulang tradisi intelektual Islam dengan menyoroti berbagai aspek historis, metodologis, dan epistemologis yang membentuk pola pikir umat Muslim. Artikel ini akan mengulas perjalanan hidup al-Jabiri, kiprah intelektualnya, serta karya-karyanya yang memberikan pengaruh besar dalam dunia akademik Islam modern. Masa Kecil dan Latar Belakang Pendidikan M. Abid al-Jabiri lahir pada 27 Desember 1935 di Figuig, Maroko, sebuah kota kecil yang berbatasan langsung dengan Aljazair. ...

Kritik terhadap Tradisi Intelektual Arab: Analisis Struktural dalam Pemikiran Islam

Grobogan , Jawa Tengah - Autiya Nila Agustina - Kritik terhadap Tradisi Intelektual Arab: Analisis Struktural dalam Pemikiran Islam -  Pemikiran M. Abid al-Jabiri tidak hanya berfokus pada kajian filsafat Islam secara umum, tetapi juga memberikan kritik mendalam terhadap tradisi intelektual Arab. Baginya, salah satu hambatan utama dalam perkembangan pemikiran Islam adalah adanya pola berpikir yang tidak lagi relevan dengan kebutuhan modern, namun masih dipertahankan sebagai bagian dari warisan intelektual Islam. Dalam trilogi Kritik Nalar Arab (Naqd al-‘Aql al-‘Arabi), al-Jabiri mencoba menganalisis bagaimana struktur epistemologi Arab-Islam terbentuk dan mengapa pola pikir ini cenderung mengalami stagnasi. Menurut al-Jabiri, nalar Arab terbentuk dalam tiga kategori utama, yaitu bayani, irfani, dan burhani. Bayani merujuk pada metode berpikir yang berbasis pada teks dan dalil (nash), seperti yang digunakan dalam ilmu fikih dan ilmu tafsir klasik. Sementara itu, irfani lebih bersifa...

Epistemologi Arab-Islam: Konsep Bayani, Irfani, dan Burhani dalam Pemikiran al-Jabiri

Grobogan, Jawa Tengah - Autiya Nila Agustina - Epistemologi Arab-Islam: Konsep Bayani, Irfani, dan Burhani dalam Pemikiran al-Jabiri -  Pemikiran Islam terus berkembang seiring dengan perubahan zaman, tetapi masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam membangun tradisi keilmuan yang lebih maju. Salah satu tokoh yang berusaha mengkritisi dan merekonstruksi sistem pengetahuan dalam dunia Islam adalah M. Abid al-Jabiri. Dalam karyanya yang terkenal, Naqd al-‘Aql al-‘Arabi (Kritik Nalar Arab), al-Jabiri melakukan analisis mendalam terhadap epistemologi Arab-Islam dan mengidentifikasi tiga pola utama dalam cara berpikir umat Islam, yaitu bayani, irfani, dan burhani. Ketiga konsep ini merepresentasikan cara umat Muslim memahami dan menafsirkan realitas berdasarkan tradisi intelektual yang berkembang dalam sejarah Islam. 1. Epistemologi Bayani: Dominasi Teks dalam Pemikiran Islam Konsep bayani merujuk pada metode pengetahuan yang berbasis pada teks dan otoritas keagamaan. Dalam tradi...

Hadis Shahih: Pengertian, Syarat, Macam, dan Tingkatannya

 Hadis Shahih: Pengertian, Syarat, Macam, dan Tingkatannya Pendahuluan Hadis merupakan sumber hukum Islam kedua setelah Al-Qur'an. Dalam studi ilmu hadis, tidak semua hadis memiliki tingkat keabsahan yang sama. Salah satu tingkatan hadis tertinggi adalah hadis shahih, yang memiliki kredibilitas tinggi dan dapat dijadikan hujjah dalam hukum Islam. Hadis shahih adalah hadis yang sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh perawi yang adil dan dhâbit, serta tidak mengandung kejanggalan (syâdz) atau cacat tersembunyi (‘illat). Artikel ini akan membahas secara mendalam pengertian hadis shahih, syarat-syaratnya, macam-macamnya, istilah-istilah yang terkait, serta tingkatan hadis shahih dalam ilmu hadis. 1. Pengertian Hadis Shahih Secara bahasa, shahih berarti "sehat" atau "benar". Dalam terminologi ilmu hadis, hadis shahih adalah hadis yang memenuhi lima syarat utama: sanadnya bersambung (ittishâl as-sanad), perawinya adil, perawinya dhâbit, tidak mengandung syâdz, dan tid...

Dekonstruksi Pemikiran Klasik: Kajian atas Warisan Filsafat dan Teologi Islam

Grobogan , Jawa Tengah - Autiya Nila Agustina - Dekonstruksi Pemikiran Klasik: Kajian atas Warisan Filsafat dan Teologi Islam -  Pemikiran klasik Islam telah menjadi fondasi utama dalam perkembangan ilmu pengetahuan, filsafat, dan teologi Islam selama berabad-abad. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, banyak pemikir Muslim yang mulai mempertanyakan relevansi warisan intelektual tersebut dalam menjawab tantangan modern. Salah satu pendekatan kritis yang berkembang dalam studi Islam kontemporer adalah dekonstruksi, yaitu upaya untuk membongkar, menganalisis ulang, dan menafsirkan kembali konsep-konsep yang telah mapan dalam filsafat dan teologi Islam. Dekonstruksi sebagai Metode dalam Studi Islam Dekonstruksi, yang pertama kali diperkenalkan oleh filsuf Prancis Jacques Derrida, adalah metode analisis yang bertujuan untuk mengungkap kontradiksi, ambiguitas, dan keterbatasan dalam suatu teks atau sistem pemikiran. Dalam konteks filsafat Islam, metode ini digunakan untuk mengevalua...

Islam dan Modernitas: Tawaran al-Jabiri untuk Pembaruan Pemikiran Islam

Grobogan , Jawa Tengah, - Autiya Nila Agustina - Islam dan Modernitas: Tawaran al-Jabiri untuk Pembaruan Pemikiran Islam -  M. Abid al-Jabiri adalah salah satu pemikir Muslim kontemporer yang menawarkan gagasan reformasi dalam pemikiran Islam untuk menghadapi tantangan modernitas. Ia menyoroti bahwa peradaban Islam saat ini mengalami stagnasi intelektual akibat dominasi tradisi berpikir yang tidak kritis terhadap warisan masa lalu. Oleh karena itu, al-Jabiri mengusulkan pendekatan baru yang memungkinkan umat Islam merekonstruksi cara berpikir mereka agar lebih rasional, kontekstual, dan relevan dengan perkembangan zaman. Kritik al-Jabiri terhadap Stagnasi Pemikiran Islam Dalam berbagai karyanya, terutama Kritik Nalar Arab, al-Jabiri mengkritik cara berpikir yang mendominasi dunia Islam, yaitu: Pola Pikir Bayani – Berbasis pada teks dan otoritas keagamaan, pola pikir ini sering kali bersifat dogmatis dan menolak interpretasi baru terhadap ajaran Islam. Pola Pikir Irfani – Berbasis p...

Kritik terhadap Dominasi Tradisionalisme: Problematika Pemikiran Islam Kontemporer

Grobogan, Jawa Tengah - Autiya Nila Agustina- Kritik terhadap Dominasi Tradisionalisme: Problematika Pemikiran Islam Kontemporer -  Dalam diskursus pemikiran Islam kontemporer, salah satu tantangan terbesar adalah dominasi tradisionalisme yang menghambat perkembangan rasionalitas dan inovasi dalam memahami Islam. Tradisionalisme dalam konteks ini merujuk pada kecenderungan untuk mempertahankan warisan intelektual masa lalu secara dogmatis, tanpa membuka ruang bagi reinterpretasi atau rekonstruksi yang lebih sesuai dengan realitas zaman. M. Abid al-Jabiri, sebagai seorang pemikir kritis, menyoroti bagaimana tradisi intelektual Islam yang cenderung stagnan telah menyebabkan ketertinggalan umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang ilmu pengetahuan, politik, dan sosial. Tradisionalisme dan Stagnasi Intelektual Islam Tradisionalisme dalam Islam sering kali dikaitkan dengan sikap yang mengagungkan warisan masa lalu tanpa mempertimbangkan relevansinya dengan dunia m...

Relevansi Pemikiran M. Abid al-Jabiri dalam Konteks Dunia Islam Saat Ini

Grobogan - Autiya Nila Agustina - Relevansi Pemikiran M. Abid al-Jabiri dalam Konteks Dunia Islam Saat Ini -  Pemikiran M. Abid al-Jabiri tetap relevan dalam konteks dunia Islam saat ini, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan yang berkaitan dengan modernitas, demokratisasi, identitas keislaman, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Al-Jabiri menekankan pentingnya rekonstruksi epistemologi Islam agar mampu beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan esensi ajarannya. Gagasannya tentang rasionalisasi pemikiran Islam, kritik terhadap tradisionalisme yang stagnan, serta penekanan pada metode burhani (rasional) menjadi landasan penting bagi upaya reformasi intelektual Islam di era kontemporer. 1. Krisis Pemikiran Islam dan Kebutuhan akan Rasionalisasi Di banyak negara Muslim, pemikiran Islam masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam menghadapi pengaruh modernitas dan globalisasi. Al-Jabiri melihat bahwa salah satu akar permasalahan ini adalah dominasi ...

Meneruskan Gagasan al-Jabiri untuk Reformasi Pemikiran Islam

Grobogan - Purwodadi - Autiya Nila Agustina - Meneruskan Gagasan al-Jabiri untuk Reformasi Pemikiran Islam -  Pemikiran Islam mengalami dinamika yang kompleks seiring dengan perubahan zaman. Salah satu pemikir Muslim yang berkontribusi dalam mereformasi cara berpikir umat Islam adalah M. Abid al-Jabiri. Gagasannya menekankan pentingnya rasionalisasi pemikiran Islam, kritik terhadap tradisionalisme yang stagnan, serta kebutuhan untuk membangun epistemologi Islam yang lebih adaptif. Dalam konteks dunia Islam saat ini, meneruskan gagasan al-Jabiri menjadi suatu keharusan agar umat Islam dapat menghadapi tantangan modernitas dengan pemikiran yang lebih segar dan relevan. Mengapa Pemikiran al-Jabiri Masih Relevan? Pemikiran al-Jabiri tetap relevan karena beberapa tantangan utama yang dihadapi dunia Islam saat ini masih berkaitan dengan persoalan yang pernah dikritiknya, seperti: 1. Stagnasi Pemikiran Keislaman Banyak komunitas Muslim masih cenderung mempertahankan doktrin-doktrin klasik...