Pendahuluan Dalam dinamika kehidupan manusia, hiburan merupakan kebutuhan yang tidak bisa diabaikan. Namun, dalam pandangan Islam, hiburan tidak hanya diposisikan sebagai bentuk pelarian dari rutinitas atau tekanan hidup, melainkan juga sebagai bagian dari komunikasi yang mendidik, menyehatkan, dan menyegarkan jiwa. Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin memahami bahwa manusia tidak hanya membutuhkan ibadah dan kerja keras, tetapi juga ruang untuk menyegarkan hati dan pikiran melalui hiburan yang sehat. Konsep hiburan dalam Islam tidak menafikan unsur kesenangan, tetapi mengarahkan hiburan agar tetap berada dalam koridor syariat dan mengandung nilai-nilai moral yang membangun. Hiburan bukan sekadar candaan kosong atau tontonan yang melelahkan batin, melainkan harus menjadi sarana penyampaian pesan kebaikan, penguat keimanan, dan pelipur lara yang membangkitkan harapan. Oleh karena itu, Islam memberikan tempat yang proporsional bagi hiburan dalam kehidupan, dengan syarat tetap ...
Sumber Gambar: Dreamina AI Pendahuluan Dalam ajaran Islam, komunikasi tidak hanya terbatas pada hubungan antar manusia, tetapi mencakup pula komunikasi vertikal antara manusia dengan Allah SWT. Komunikasi spiritual ini merupakan inti dari hubungan hamba dengan Sang Pencipta, yang mencerminkan dimensi terdalam dari kehidupan religius seorang Muslim. Melalui shalat, dzikir, doa, tilawah Al-Qur’an, hingga perenungan atas tanda-tanda kebesaran Allah, seorang hamba membangun jembatan batin yang menghubungkan dirinya dengan sumber kekuatan sejati. Komunikasi dengan Allah tidak bersifat simbolik semata, melainkan menjadi jalan untuk menyucikan jiwa, menguatkan mental, serta menghadirkan ketenangan dalam menghadapi kompleksitas hidup modern. Dalam Islam, aktivitas spiritual ini bukan sekadar ritual, tetapi juga menjadi terapi psikologis yang membangun kesadaran diri, menumbuhkan optimisme, dan menenangkan batin. Spiritualitas menjadi pusat keseimbangan antara dunia dan akhirat, antara ...
12 Ulama Indonesia yang Pemikirannya Diakui Dunia Indonesia, dengan populasi Muslim terbesar di dunia, melahirkan banyak ulama yang berperan penting dalam perkembangan pemikiran Islam. Tidak hanya berpengaruh di dalam negeri, ulama-ulama ini juga diakui secara internasional karena kontribusi mereka dalam bidang agama, sosial, pendidikan, serta ekonomi syariah. Berikut adalah 12 ulama Indonesia yang pemikirannya diakui dunia: 1. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Gus Dur adalah ulama sekaligus presiden keempat Indonesia yang dikenal sebagai pejuang pluralisme, demokrasi, dan hak asasi manusia. Pemikirannya yang inklusif mengenai Islam, kebebasan beragama, dan toleransi sangat diapresiasi di kancah global. Gus Dur sering diundang ke berbagai konferensi internasional untuk berbicara tentang perdamaian dan dialog antaragama. 2. Buya Hamka Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Buya Hamka) adalah ulama, sastrawan, dan pemikir Islam yang dihormati tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara...
Comments