Biografi Singkat M. Abid al-Jabiri: Perjalanan Hidup dan Karya-Karyanya

Grobogan , Jawa Tengah - Autiya Nila Agustina - Biografi Singkat M. Abid al-Jabiri: Perjalanan Hidup dan Karya-Karyanya - Dalam dunia pemikiran Islam kontemporer, nama M. Abid al-Jabiri menjadi salah satu yang paling berpengaruh, terutama dalam kajian filsafat dan epistemologi Islam. Pemikir asal Maroko ini dikenal dengan pendekatan kritisnya terhadap warisan intelektual Islam dan usahanya dalam merekonstruksi pemikiran Arab agar lebih rasional dan kontekstual. Melalui karyanya yang monumental, ia berusaha mengkaji ulang tradisi intelektual Islam dengan menyoroti berbagai aspek historis, metodologis, dan epistemologis yang membentuk pola pikir umat Muslim. Artikel ini akan mengulas perjalanan hidup al-Jabiri, kiprah intelektualnya, serta karya-karyanya yang memberikan pengaruh besar dalam dunia akademik Islam modern.


Masa Kecil dan Latar Belakang Pendidikan


M. Abid al-Jabiri lahir pada 27 Desember 1935 di Figuig, Maroko, sebuah kota kecil yang berbatasan langsung dengan Aljazair. Sejak kecil, ia tumbuh dalam lingkungan yang masih sangat kental dengan tradisi keislaman dan pemikiran Arab klasik. Pendidikan awalnya ditempuh di sekolah tradisional (madrasah) sebelum akhirnya melanjutkan studi ke Universitas Mohammed V di Rabat, Maroko. Di universitas ini, ia mendalami filsafat dan ilmu sosial, yang kemudian menjadi dasar bagi pemikirannya yang kritis terhadap sistem epistemologi dalam dunia Arab.


Setelah menyelesaikan pendidikan formalnya, al-Jabiri melanjutkan karier akademiknya dengan mengajar di Universitas Mohammed V, tempat ia banyak melakukan riset dan menulis berbagai karya ilmiah. Minatnya yang besar terhadap filsafat Islam dan pemikiran Arab mendorongnya untuk menggali lebih dalam berbagai teori yang berkembang dalam dunia Islam, khususnya terkait dengan nalar dan metodologi berpikir dalam tradisi Arab-Islam.


Pemikiran dan Kritik terhadap Tradisi Intelektual Islam


M. Abid al-Jabiri dikenal sebagai pemikir yang berusaha merekonstruksi tradisi intelektual Islam dengan pendekatan kritis. Salah satu konsep utama dalam pemikirannya adalah kritik terhadap epistemologi Arab, yang ia tuangkan dalam trilogi karyanya yang terkenal, yaitu Naqd al-‘Aql al-‘Arabi (Kritik atas Nalar Arab). Dalam karyanya ini, ia membagi sistem berpikir dalam tradisi Islam ke dalam tiga kategori utama:

  • Bayani – Sistem berpikir yang berbasis pada teks dan interpretasi filologis, seperti yang ditemukan dalam ilmu fiqih dan tafsir klasik.
  •  Irfani – Sistem berpikir yang bersifat mistis dan intuitif, seperti yang berkembang dalam tasawuf dan filsafat gnostik.
  •  Burhani – Sistem berpikir yang berbasis pada rasionalitas dan metode logis, sebagaimana yang ditemukan dalam filsafat Aristotelian dan ilmu pengetahuan modern.




Menurut al-Jabiri, dominasi sistem bayani dan irfani dalam pemikiran Islam telah menghambat perkembangan rasionalitas dalam dunia Arab. Oleh karena itu, ia mendorong umat Islam untuk mengadopsi sistem berpikir burhani agar mampu menjawab tantangan modern dengan lebih objektif dan ilmiah.


Karya-Karya Penting M. Abid al-Jabiri


Sebagai seorang pemikir dan akademisi, M. Abid al-Jabiri telah menghasilkan banyak karya yang menjadi rujukan utama dalam studi filsafat Islam dan pemikiran Arab. Beberapa di antaranya adalah:

  • Naqd al-‘Aql al-‘Arabi (Kritik atas Nalar Arab) – Trilogi yang membahas tentang sejarah epistemologi Arab dan bagaimana tradisi intelektual Islam berkembang serta mengalami stagnasi.
  • Takwin al-‘Aql al-‘Arabi (Formasi Nalar Arab) – Mengulas bagaimana pemikiran Islam terbentuk sejak era klasik dan bagaimana perkembangannya memengaruhi dunia Islam modern.
  • Bunyah al-‘Aql al-‘Arabi (Struktur Nalar Arab) – Mengkaji elemen-elemen utama dalam tradisi intelektual Arab dan bagaimana struktur berpikir dalam dunia Islam berkembang.
  • Al-‘Aql as-Siyasi al-‘Arabi (Nalar Politik Arab) – Membahas tentang sistem politik dalam tradisi Islam dan bagaimana budaya politik di dunia Arab dipengaruhi oleh warisan sejarah dan pemikiran klasik.




Karya-karya tersebut menjadi sumbangan besar bagi kajian pemikiran Islam kontemporer karena memberikan sudut pandang baru dalam memahami tantangan intelektual yang dihadapi umat Muslim.


Pengaruh dan Relevansi Pemikirannya dalam Dunia Islam


Pemikiran M. Abid al-Jabiri memiliki pengaruh yang luas dalam dunia akademik Islam dan menjadi rujukan penting dalam studi filsafat dan epistemologi Islam modern. Kritiknya terhadap sistem berpikir tradisional di dunia Arab telah menginspirasi banyak intelektual Muslim untuk mengadopsi pendekatan yang lebih rasional dan kontekstual dalam memahami ajaran Islam.


Dalam konteks dunia Islam kontemporer, pemikiran al-Jabiri relevan dalam menghadapi tantangan modernisasi dan globalisasi. Konsepnya tentang rekonstruksi pemikiran Islam memberikan alternatif bagi umat Muslim dalam memahami dan mengadaptasi ajaran agama dengan tetap mempertahankan nilai-nilai fundamentalnya. Ia menekankan bahwa umat Islam perlu bersikap kritis terhadap warisan intelektualnya dan tidak sekadar menerima tradisi tanpa analisis yang mendalam.


Selain itu, gagasannya juga berkontribusi dalam diskusi mengenai reformasi pendidikan Islam, di mana ia menekankan perlunya pendidikan yang berbasis pada rasionalitas dan metode ilmiah agar umat Muslim dapat bersaing dalam dunia modern. Hal ini menjadi penting mengingat banyak negara Islam masih menghadapi tantangan dalam menciptakan sistem pendidikan yang mampu menjembatani antara nilai-nilai tradisional dan tuntutan zaman.


Kesimpulan


M. Abid al-Jabiri merupakan salah satu pemikir Islam kontemporer yang memiliki pengaruh besar dalam kajian filsafat Islam dan epistemologi Arab. Melalui karyanya, ia berusaha merekonstruksi sistem berpikir umat Islam agar lebih rasional dan relevan dengan perkembangan zaman. Kritiknya terhadap dominasi nalar bayani dan irfani serta dorongannya untuk mengadopsi nalar burhani menjadi salah satu poin utama dalam pemikirannya yang masih terus diperdebatkan hingga saat ini.


Dengan membaca dan memahami karya-karyanya, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih luas tentang bagaimana pemikiran Islam dapat berkembang secara dinamis tanpa kehilangan esensinya. Al-Jabiri telah membuka jalan bagi diskusi yang lebih kritis dan objektif dalam memahami tradisi intelektual Islam, sekaligus memberikan solusi bagi umat Muslim dalam menghadapi tantangan modern. Oleh karena itu, pemikirannya tetap relevan dan layak untuk terus dikaji oleh akademisi, intelektual, serta masyarakat umum yang tertarik dengan perkembangan pemikiran Islam di era kontemporer.


Comments

Postingan Populer

12 Ulama Indonesia yang Pemikirannya Diakui Dunia

Hadis Shahih: Pengertian, Syarat, Macam, dan Tingkatannya

HTM, Rute, Dan Fasilitas Taman Kartini Rembang 2022