![]() |
| Sumber Gambar: Kabar Baik |
Mitos dan Kepercayaan di Candi Cetho: Antara Legenda dan Nilai Spiritual - Autiya Nila Agustina - Candi Cetho yang berada di lereng barat Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah, bukan hanya menarik karena arsitekturnya yang unik, tetapi juga karena kisah mistis dan mitos yang berkembang di sekitarnya. Candi peninggalan abad ke-15 ini masih aktif digunakan sebagai tempat peribadatan umat Hindu, sekaligus menjadi destinasi wisata budaya dan spiritual.
Selain keindahan panorama dan suasana yang menenangkan, banyak pengunjung datang karena penasaran dengan berbagai cerita mistis yang melekat pada Candi Cetho. Berikut adalah beberapa mitos populer yang sering dikaitkan dengan tempat ini.
Tes Keperjakaan di Gapura Piramida
Salah satu mitos yang paling terkenal adalah tes keperjakaan. Konon, siapa pun yang masih perjaka atau perawan akan mudah melewati gapura piramida di Candi Cetho. Sebaliknya, mereka yang sudah pernah berhubungan intim dikatakan akan merasa ingin buang air kecil sebelum melangkah masuk.
Mitos ini lebih sering dianggap cerita turun-temurun untuk memberi kesan sakral pada gapura, meski belum ada bukti nyata. Namun, tetap saja cerita ini menjadi daya tarik bagi pengunjung yang penasaran.
Pasar Gaib atau Pasar Setan
Beberapa wisatawan dan warga sekitar pernah mengaku mendengar suara ramai seperti pasar tradisional, padahal tidak ada aktivitas jual beli di sekitar candi. Suara gamelan, percakapan, bahkan tawar-menawar barang terdengar samar namun jelas.
Fenomena ini dikenal dengan sebutan pasar gaib atau pasar setan. Menurut kepercayaan lokal, suara tersebut berasal dari makhluk halus penjaga candi. Bagi sebagian orang, pengalaman ini menambah aura mistis Candi Cetho sebagai tempat pertemuan dunia nyata dan dunia gaib.
Simbol Kesuburan dan Penciptaan
Di salah satu teras atas Candi Cetho terdapat arca phallus, sebuah prasasti batu berbentuk penis dan skrotum. Benda ini dipercaya sebagai simbol kesuburan dan penciptaan manusia.
Simbol tersebut digunakan dalam ritual doa untuk memohon kelimpahan, kesejahteraan, serta keberlangsungan kehidupan. Hingga kini, simbol kesuburan masih menjadi salah satu daya tarik spiritual yang menonjol di Candi Cetho.
Tempat Persemaian Leluhur dan Ritual Penyucian
Masyarakat sekitar meyakini bahwa Candi Cetho adalah tempat persemaian leluhur, yakni tempat roh para pendahulu bersemayam. Oleh karena itu, kawasan candi sering dijadikan lokasi ritual ruwatan, penyucian diri, serta upacara adat lainnya.
Bagi umat Hindu, Candi Cetho tetap menjadi tempat suci untuk melaksanakan ibadah, terutama saat upacara besar keagamaan. Kepercayaan ini memperkuat posisi Candi Cetho sebagai ruang sakral yang penuh makna spiritual.
Aturan dan Larangan di Candi Cetho
Selain mitos, ada sejumlah aturan yang wajib dipatuhi pengunjung ketika berada di kawasan candi:
-
Larangan untuk Wanita yang Sedang Haid
Wanita yang sedang datang bulan tidak diperkenankan masuk ke area inti candi karena dianggap belum dalam keadaan suci. -
Menjaga Sopan Santun
Pengunjung dilarang berkata kasar, mencela, atau mempermainkan arca dan patung di sekitar candi. Etika dan kesopanan sangat dijunjung tinggi di tempat ini. -
Akses Terbatas di Area Tertentu
Beberapa bagian candi, terutama di teras tertinggi, hanya boleh dimasuki oleh umat Hindu yang sedang beribadah. Wisatawan tidak diperkenankan sembarangan masuk untuk menjaga kesakralan tempat.
Antara Mitos dan Spiritualitas
Bagi sebagian orang, mitos di Candi Cetho hanyalah cerita rakyat yang berkembang turun-temurun. Namun, bagi masyarakat setempat dan umat Hindu, cerita-cerita ini adalah bagian dari nilai spiritual yang harus dihormati.
Apapun kepercayaannya, mitos Candi Cetho berhasil memperkuat daya tarik tempat ini sebagai destinasi wisata budaya dan spiritual. Di balik kisah mistis yang berkembang, terdapat pesan penting tentang kesopanan, penghormatan pada leluhur, serta keterhubungan manusia dengan alam dan Sang Pencipta.
Penutup
Mengunjungi Candi Cetho bukan hanya soal menikmati pemandangan indah dan arsitektur unik, tetapi juga belajar menghargai tradisi, mitos, dan kepercayaan yang hidup di masyarakat. Mitos seperti tes keperjakaan, pasar gaib, hingga simbol kesuburan menambah warna dalam sejarah panjang candi ini.
Jika berkunjung ke Candi Cetho, selalu jaga sikap, patuhi aturan yang berlaku, dan hargai nilai spiritual yang ada. Dengan begitu, pengalaman Anda di salah satu candi paling mistis di Indonesia akan terasa lebih bermakna. 🌿
.jpg)
Comments