Desa-Desa Wisata di Sekitar Kawah Ijen: Menyatu dengan Alam dan Budaya Lokal - Autiya Nila Agustina - Kawah Ijen selalu menjadi magnet wisatawan karena keindahan alamnya, fenomena blue fire, dan danau kawah yang unik. Namun, keindahan Ijen tidak hanya terbatas pada puncaknya. Di sekitar kawasan ini terdapat sejumlah desa wisata yang menawarkan pengalaman berbeda—mulai dari perkebunan kopi peninggalan Belanda, kehidupan masyarakat lokal, hingga budaya khas Banyuwangi dan Bondowoso.
![]() |
Sumber Gambar: Tik Tok |
Berikut beberapa desa wisata yang menarik untuk dikunjungi di sekitar Kawah Ijen:
1. Desa Wisata Jampit (Bondowoso)
a. Sejarah dan Keunikan
Desa Jampit terkenal dengan perkebunan kopi Arabika yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Hingga kini, kawasan ini masih menjadi salah satu penghasil kopi terbaik di Indonesia.
b. Aktivitas Wisata
-
Menginap di guest house peninggalan Belanda yang masih terawat.
-
Menikmati panorama perkebunan luas di ketinggian ±1.000 mdpl.
-
Wisata edukasi tentang proses pengolahan kopi, mulai dari pemetikan hingga penyeduhan.
c. Daya Tarik Budaya
Selain kopi, masyarakat Desa Jampit juga melestarikan seni dan budaya lokal seperti tari tradisional serta kuliner khas Bondowoso.
2. Desa Licin (Banyuwangi)
a. Gerbang Menuju Kawah Ijen
Desa Licin dikenal sebagai salah satu pintu masuk utama pendakian Kawah Ijen. Banyak wisatawan menginap di desa ini sebelum melakukan trekking.
b. Aktivitas Wisata
-
Berkunjung ke sanggar seni yang menampilkan tarian gandrung Banyuwangi.
-
Menikmati homestay tradisional dengan suasana pedesaan khas Jawa Timur.
-
Belajar membuat batik Banyuwangi dengan motif khas, seperti gajah oling.
c. Daya Tarik Alam
Desa Licin juga memiliki panorama persawahan terasering yang indah dengan latar belakang pegunungan.
3. Desa Banyusari (Bondowoso)
a. Alam yang Asri
Terletak tidak jauh dari jalur menuju Ijen, Desa Banyusari menawarkan suasana pedesaan yang tenang dengan udara sejuk khas pegunungan.
b. Aktivitas Wisata
-
Menjelajah perkebunan sayur dan kopi rakyat.
-
Menyusuri aliran sungai kecil yang masih jernih.
-
Ikut serta dalam aktivitas masyarakat seperti panen atau memasak kuliner tradisional.
4. Desa Tamansari (Banyuwangi)
a. Desa yang Berkembang Pesat
Desa Tamansari kini dikenal sebagai salah satu desa wisata yang berkembang pesat berkat dukungan ekowisata Kawah Ijen.
b. Aktivitas Wisata
-
Menginap di penginapan lokal dengan konsep eco-lodge.
-
Mengunjungi pasar rakyat yang menjual kerajinan tangan dan produk lokal.
-
Ikut serta dalam kegiatan agrowisata seperti berkebun atau beternak.
5. Desa Glagah (Banyuwangi)
a. Desa Seni dan Budaya
Desa Glagah adalah salah satu pusat seni di Banyuwangi. Desa ini sering dijadikan tempat festival budaya oleh pemerintah daerah.
b. Aktivitas Wisata
-
Menyaksikan pertunjukan tari gandrung dan kesenian tradisional Osing.
-
Belajar musik tradisional menggunakan angklung paglak.
-
Menikmati kuliner khas Osing seperti pecel pitik.
6. Pesan dari Desa-Desa Wisata Ijen
Keberadaan desa wisata di sekitar Kawah Ijen bukan hanya menambah daya tarik wisata, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat lokal untuk mendapatkan manfaat ekonomi dari pariwisata.
Dengan menginap atau berkunjung ke desa-desa tersebut, wisatawan tidak hanya menikmati alam, tetapi juga:
-
Mendukung ekonomi lokal.
-
Mengenal lebih dekat budaya masyarakat Osing dan Jawa Timur.
-
Menjalani pengalaman wisata yang lebih otentik dan bermakna.
Kesimpulan
Kawah Ijen memang mempesona, tetapi desa-desa di sekitarnya tak kalah menarik untuk dijelajahi. Desa Jampit dengan kopinya, Licin dengan seni dan batiknya, hingga Glagah dengan budaya Osingnya, semua menawarkan pengalaman yang memperkaya perjalanan wisata Anda.
Jika Anda berkunjung ke Kawah Ijen, sempatkan untuk singgah di desa-desa ini. Di sana, Anda akan menemukan kehangatan masyarakat, kearifan lokal, dan keindahan alam yang menyatu.
Comments