![]() |
| Sumber Gambar: Dreamina AI |
Candi Sukuh: Peninggalan Unik dari Jawa Tengah dengan Relief Penuh Makna - Autiya Nila Agustina - Indonesia kaya dengan peninggalan sejarah yang menyimpan kisah budaya dan spiritual nenek moyang. Salah satu yang menonjol adalah Candi Sukuh, sebuah candi bercorak Hindu yang berdiri megah di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Candi ini terkenal karena bentuknya yang tidak biasa dan relief-reliefnya yang penuh simbol, menjadikannya berbeda dari kebanyakan candi di Jawa.
Sejarah Singkat Candi Sukuh
Candi Sukuh diperkirakan dibangun pada akhir masa Kerajaan Majapahit, sekitar abad ke-15 Masehi. Masa itu ditandai dengan melemahnya kekuasaan Majapahit sekaligus masuknya pengaruh agama Islam ke Jawa. Karena itu, arsitektur dan simbol-simbol di Candi Sukuh sering dianggap sebagai hasil akulturasi budaya yang mencerminkan masa peralihan.
Bentuk bangunan utamanya menyerupai punden berundak, struktur tradisional yang lebih tua dari zaman Hindu-Buddha, menunjukkan bahwa masyarakat pada masa itu masih menjaga tradisi megalitik.
Keunikan Arsitektur
Berbeda dengan Borobudur atau Prambanan yang besar dan megah, Candi Sukuh memiliki kesan sederhana namun penuh misteri. Letaknya di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut membuat suasana sekitarnya terasa sejuk dan sakral.
Bangunan candi menghadap ke barat, bukan ke timur seperti kebanyakan candi Hindu lainnya. Hal ini memunculkan berbagai spekulasi tentang makna orientasi tersebut, termasuk kemungkinan pengaruh kepercayaan lokal Jawa.
Relief dan Simbol
Hal paling menarik dari Candi Sukuh adalah relief dan patung-patungnya yang berbeda dari candi Hindu pada umumnya.
-
Relief Sudamala
Menggambarkan kisah penyucian diri dari kutukan, menegaskan pentingnya kesucian jasmani dan rohani. -
Relief Garudheya
Menceritakan perjuangan Garuda membebaskan ibunya dari perbudakan, simbol keberanian, pengorbanan, dan kebebasan. -
Simbol Kesuburan
Candi Sukuh juga menampilkan arca dan relief berbentuk alat kelamin pria (phallus) dan wanita (yoni) yang dipercaya melambangkan kesuburan, kelahiran, serta kelanjutan hidup.
Simbol-simbol ini menunjukkan betapa masyarakat pada masa itu menekankan pentingnya keseimbangan alam, reproduksi, dan hubungan manusia dengan kosmos.
Nilai Budaya dan Spiritual
Selain menjadi peninggalan arkeologis, Candi Sukuh juga memiliki nilai budaya dan spiritual yang masih hidup hingga kini. Beberapa ritual keagamaan dan tradisi lokal, seperti Grebeg Sukuh, masih rutin dilaksanakan oleh masyarakat sekitar untuk menghormati leluhur sekaligus menjaga harmoni dengan alam.
Penutup
Candi Sukuh bukan hanya situs sejarah, melainkan juga saksi bisu perjalanan budaya Jawa di masa transisi. Arsitektur unik, relief penuh makna, serta simbol-simbol kesuburan menjadikan candi ini berbeda dari kebanyakan peninggalan Hindu lainnya di Jawa.
Bagi wisatawan yang ingin merasakan perpaduan antara keindahan alam pegunungan dan nuansa mistis budaya Jawa kuno, Candi Sukuh adalah destinasi yang layak dikunjungi.

Comments