Larangan Dengki dan Pentingnya Persaudaraan Sesama Muslim

Larangan Dengki dan Pentingnya Persaudaraan Sesama Muslim - Autiya Nila Agustina -  Setiap Muslim memiliki kewajiban untuk menjaga hati dan perilakunya terhadap sesama. Islam hadir bukan hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah, tetapi juga hubungan manusia dengan sesamanya. Salah satu prinsip besar yang ditekankan adalah larangan saling mendengki, saling membenci, dan merendahkan.

Sumber Gambar; Dreamina AI

Hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu menggambarkan pesan agung Rasulullah ﷺ agar umat Islam hidup dengan saling menghormati, menjaga kehormatan, serta membangun persaudaraan. Pesan ini menjadi pondasi penting dalam membangun masyarakat yang harmonis dan penuh kasih sayang.

2. Teks Hadits

Rasulullah ﷺ bersabda:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ  قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  : لاَ تَحَاسَدُوْا ، وَلاَ تَنَاجَشُوْا ، وَلاَ تَبَاغَضُوْا ، وَلاَ تَدَابَرُوْا ، وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ ، وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا ، اَلْـمُسْلِمُ أَخُوْ الْـمُسْلِمِ ، لاَ يَظْلِمُهُ ، وَلاَ يَخْذُلُهُ ، وَلاَ يَحْقِرُهُ ، اَلتَّقْوَى هٰهُنَا ، وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ، بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْـمُسْلِمَ ، كُلُّ الْـمُسْلِمِ عَلَى الْـمُسْلِمِ حَرَامٌ ، دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ.


Artinya: Dari Abu Hurairah Radhyallahu anhu ia berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalian jangan saling mendengki, jangan saling najasy, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi ! Janganlah sebagian kalian membeli barang yang sedang ditawar orang lain, dan hendaklah kalian menjadi hamba-hamba Allâh yang bersaudara. Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, maka ia tidak boleh menzhaliminya, menelantarkannya, dan menghinakannya. Takwa itu disini –beliau memberi isyarat ke dadanya tiga kali-. Cukuplah keburukan bagi seseorang jika ia menghina saudaranya yang Muslim. Setiap orang Muslim, haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya atas muslim lainnya.”


TAKHRIJ HADITS

Hadits  ini Shahih, diriwayatkan oleh :

  • Muslim (no. 2564).
  • Imam Ahmad (II/277, 311-dengan ringkas, 360)
  • Ibnu Mâjah (no. 3933, 4213-secara ringkas)
  • Al-Baihaqi (VI/92; VIII/250)
  • Al-Baghawy dalam Syarhus Sunnah (XIII/130, no. 3549).

SYARAH HADITS

1. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam لاَ تَحَاسَدُوْا = artinya, jangan sebagian kalian dengki kepada sebagian yang lain. Sifat dengki ada pada watak manusia karena manusia tidak suka diungguli orang lain dalam kebaikan apa pun.

Terkait perasaaan dengki ini, manusia terbagi menjadi beberapa kelompok :

Kelompok Pertama

Kelompok ini terbagi menjadi :

  • yang berusaha menghilangkan kenikmatan yang ada pada orang yang didengki dengan berbuat zhalim kepadanya, baik dengan perkataan maupun perbuatan. Kemudian berusaha mengalihkan kenikmatan tersebut kepada dirinya.
  • yang berusaha menghilangkan kenikmatan dari orang yang ia dengki tanpa menginginkan nikmat itu berpindah kepadanya. Ini merupakan dengki paling buruk dan paling jelek.

Ini adalah dengki yang tercela, dilarang dan merupakan dosa iblis yang dengki kepada Nabi Adam Alaihissallam ketika melihat beliau mengungguli para malaikat, karena Allâh menciptakan beliau dengan tangan-Nya sendiri, menyuruh para malaikat sujud kepada beliau, mengajarkan nama segala hal kepada beliau, dan menempatkan beliau di dekat-Nya. Iblis tidak henti-hentinya berusaha mengeluarkan Nabi Adam Alaihissallam dari surga hingga akhirnya beliau dikeluarkan darinya.

3. Kandungan Makna Hadits

Hadits ini mengandung banyak pelajaran penting, antara lain:

a. Larangan Saling Dengki

Rasulullah ﷺ menegaskan agar umat Islam tidak saling mendengki. Dengki adalah penyakit hati yang membuat seseorang tidak senang melihat saudaranya mendapat nikmat.

Ada dua bentuk dengki yang berbahaya:

  1. Ingin kenikmatan orang lain hilang dan berpindah kepadanya.

  2. Ingin kenikmatan orang lain hilang meski tidak berpindah kepadanya.

Kedua jenis ini sangat tercela dan termasuk dosa besar. Dengki adalah sifat iblis yang iri kepada Nabi Adam عليه السلام hingga menolaknya dari surga.


b. Larangan Najasy

Najasy adalah tipu muslihat dalam jual beli, misalnya seseorang berpura-pura menawar tinggi barang padahal tidak bermaksud membeli, hanya untuk menaikkan harga. Praktik ini dilarang karena mengandung unsur penipuan dan merugikan orang lain.


c. Larangan Membenci dan Membelakangi

Seorang Muslim tidak boleh memutus hubungan dengan saudaranya. Membelakangi atau tidak menyapa dalam waktu lama hanya akan memutus ukhuwah. Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidak halal bagi seorang Muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari.”


d. Larangan Merusak Transaksi Sesama Muslim

Rasulullah ﷺ juga melarang seseorang membeli barang yang sedang ditawar orang lain. Ini untuk menjaga keadilan, menghindari permusuhan, serta menumbuhkan kejujuran dalam bermuamalah.


e. Persaudaraan sebagai Ikatan Kuat

Hadits ini menegaskan bahwa setiap Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya. Persaudaraan dalam Islam bukan sekadar hubungan darah, melainkan ikatan iman. Karena itu, seorang Muslim wajib menjaga darah, harta, dan kehormatan saudaranya.


f. Takwa di Dalam Hati

Rasulullah ﷺ mengisyaratkan bahwa takwa ada di dalam dada. Artinya, takwa adalah amalan hati yang tercermin dalam ucapan dan perbuatan. Orang yang bertakwa tidak akan menyakiti saudaranya, baik dengan lisan maupun perbuatan.


4. Bahaya Dengki dalam Kehidupan

Dengki adalah penyakit hati yang berbahaya. Ia bisa menghancurkan amal kebaikan seseorang sebagaimana api membakar kayu kering. Dengki menimbulkan rasa tidak puas, membuat hati gelisah, dan menjauhkan pelakunya dari rahmat Allah.

Selain itu, dengki bisa memicu permusuhan, fitnah, bahkan peperangan. Banyak perpecahan dalam masyarakat yang berawal dari rasa iri dan dengki.


5. Cara Mengobati Sifat Dengki

Islam memberikan solusi agar seorang Muslim terhindar dari penyakit dengki, di antaranya:

  1. Meyakini bahwa rezeki sudah ditetapkan Allah.
    Nikmat yang dimiliki orang lain tidak akan berpindah kecuali dengan izin Allah.

  2. Mendoakan kebaikan untuk orang yang didengki.
    Dengan mendoakan, hati menjadi lebih lapang dan ikhlas.

  3. Melatih diri untuk bersyukur.
    Syukur membuat kita fokus pada nikmat yang sudah ada, bukan iri pada orang lain.

  4. Menguatkan iman dan takwa.
    Orang yang bertakwa yakin bahwa semua karunia adalah ujian, baik berupa kekayaan maupun kesulitan.


6. Pentingnya Menjaga Kehormatan Sesama Muslim

Hadits ini juga menekankan bahwa darah, harta, dan kehormatan seorang Muslim haram dilanggar oleh Muslim lainnya. Artinya:

  • Tidak boleh membunuh atau menyakiti fisiknya.

  • Tidak boleh mengambil hartanya dengan cara batil.

  • Tidak boleh merusak nama baik dan kehormatannya.

Menjaga kehormatan sesama adalah bagian dari takwa yang diperintahkan Allah.


7. Penutup

Hadits ini mengajarkan bahwa seorang Muslim sejati adalah yang menjaga hatinya dari dengki, lisannya dari mencela, serta perbuatannya dari menzalimi. Ukhuwah Islamiyah hanya bisa tegak jika setiap individu berusaha menjaga hubungan baik, menolong, dan menghormati saudaranya.

Mari kita jadikan hadits ini sebagai pedoman dalam berinteraksi, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Dengan menghindari dengki, membenci, dan merendahkan, kita akan merasakan manisnya persaudaraan dalam Islam.


Tag Blogger:

#HaditsShahih #LaranganDengki #UkhuwahIslamiyah #EtikaMuslim #TakwaDalamHati #IslamRahmatanLilAlamin


Comments