Mengapa Gus Baha Paling Menyukai Mengajar? Ini Jawabannya

 Grobogan - Mengapa Gus Baha Paling Menyukai Mengajar? Ini Jawabannya - KH. Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang akrab disapa Gus Baha, dikenal sebagai ulama kharismatik yang memiliki wawasan luas dalam bidang tafsir dan fiqih. Salah satu hal yang paling menarik dari sosoknya adalah kecintaannya terhadap dunia pendidikan. Dalam berbagai kesempatan, Gus Baha sering mengungkapkan bahwa mengajar adalah aktivitas yang paling ia senangi. Hal ini bukan sekadar karena tugas seorang ulama adalah berdakwah, tetapi lebih dari itu, mengajar menjadi bentuk kebahagiaan dan kepuasan batin bagi beliau.


Menurut Gus Baha, mengajar bukan hanya soal mentransfer ilmu kepada murid, tetapi juga bagian dari ibadah dan sarana untuk terus belajar. Dalam proses mengajar, seorang guru tidak hanya berbicara, tetapi juga mendengarkan, berdiskusi, dan menemukan perspektif baru. Hal ini membuatnya semakin memahami berbagai sisi dari suatu ilmu. Gus Baha juga menekankan bahwa mengajar adalah cara untuk menjaga tradisi keilmuan Islam agar tetap hidup dan berkembang.


Selain itu, mengajar membuat Gus Baha merasa lebih dekat dengan masyarakat. Baginya, ilmu bukanlah sesuatu yang harus disimpan sendiri, tetapi harus dibagikan agar membawa manfaat bagi orang lain. Dengan gaya ceramahnya yang santai, penuh humor, dan mudah dipahami, Gus Baha berhasil menarik perhatian banyak orang dari berbagai kalangan. Keikhlasannya dalam berbagi ilmu membuat ceramah-ceramahnya selalu dinantikan oleh para santri dan masyarakat luas.


Bagi Gus Baha, ilmu akan semakin berkembang ketika diajarkan. Oleh karena itu, ia merasa senang jika ada orang yang bertanya atau ingin belajar lebih dalam tentang Islam. Baginya, mengajar bukan hanya tugas, melainkan juga kebahagiaan yang mendalam. Dari sinilah, kita bisa memahami bahwa ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang terus dibagikan kepada orang lain.

Mengapa Gus Baha Paling Menyukai Mengajar? Ini Jawabannya


KH. Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Baha, merupakan salah satu ulama kharismatik yang dikenal luas di Indonesia. Gaya ceramahnya yang sederhana, penuh humor, dan mudah dipahami menjadikannya sosok yang dekat dengan masyarakat. Salah satu hal yang sering beliau tekankan adalah kecintaannya terhadap mengajar. Tidak hanya sebagai bentuk dakwah, mengajar bagi Gus Baha memiliki makna yang lebih dalam.


Gus Baha menjelaskan bahwa mengajar bukan hanya sekadar menyampaikan ilmu, tetapi juga merupakan bagian dari ibadah dan proses belajar yang terus menerus. Dalam pandangannya, seorang guru sejati adalah mereka yang tidak hanya mengajarkan ilmu kepada orang lain, tetapi juga terus belajar dari setiap interaksi yang terjadi dalam proses tersebut. Dengan mengajar, ia dapat memperdalam pemahaman terhadap ilmu yang dimilikinya dan memperoleh perspektif baru dari para santri atau jamaahnya.


Selain itu, Gus Baha menyadari bahwa ilmu harus dibagikan agar tetap hidup dan memberikan manfaat. Ia mencontohkan bagaimana para ulama terdahulu menjaga tradisi keilmuan dengan terus berbagi ilmu kepada murid-muridnya. Baginya, mengajar bukan hanya tugas seorang ulama, tetapi juga bentuk kecintaan kepada ilmu dan kepedulian terhadap umat. Dengan cara ini, ilmu yang diajarkan tidak hanya menjadi teori, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus belajar dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.


Dalam setiap ceramahnya, Gus Baha selalu berusaha membuat pembelajaran menjadi sesuatu yang menyenangkan. Ia tidak kaku dalam menyampaikan ilmu, melainkan menggunakan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Hal ini membuat banyak orang merasa lebih dekat dan nyaman dalam belajar agama. Baginya, ilmu yang disampaikan dengan cara yang baik akan lebih mudah diterima dan dipahami oleh orang lain.


Kesimpulan


Gus Baha menyukai mengajar karena baginya, mengajar adalah bagian dari ibadah, bentuk kecintaan terhadap ilmu, serta cara untuk menjaga keberlangsungan tradisi keilmuan Islam. Mengajar juga membuatnya semakin memahami ilmu yang dimilikinya dan mempererat hubungan dengan masyarakat. Dengan pendekatan yang santai dan mudah dipahami, Gus Baha berhasil menjadikan proses belajar sebagai sesuatu yang menyenangkan dan bermakna bagi banyak orang. Dari sini, kita dapat mengambil pelajaran bahwa berbagi ilmu bukan hanya kewajiban, tetapi juga bisa menjadi sumber kebahagiaan dan keberkahan dalam hidup.


Comments

Anonymous said…
KH. Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang akrab disapa Gus Baha, dikenal sebagai ulama kharismatik yang memiliki wawasan luas dalam bidang tafsir dan fiqih.
Anonymous said…
Dalam setiap ceramahnya, Gus Baha selalu berusaha membuat pembelajaran menjadi sesuatu yang menyenangkan.