Pendidikan Indonesia mencakup seluruh pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia, baik yang terstruktur maupun tidak terstruktur. Secara struktural, tanggung jawab pendidikan di Indonesia berada pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud) yang dulu bernama Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Depdiknas). Di Indonesia, seluruh penduduk diwajibkan menyelesaikan program wajib belajar sembilan tahun, yang meliputi enam tahun sekolah dasar dan tiga tahun sekolah menengah pertama.
Cerita
Belanda memperkenalkan sistem pendidikan formal kepada penduduk Hindia Belanda (pendahulu Indonesia), namun terbatas pada kelompok tertentu. Sistem yang mereka terapkan hampir sama dengan struktur saat ini, dengan tingkatan sebagai berikut:
Europe Lagere School (ELS), sekolah dasar untuk warga sekitar
Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), Sekolah Menengah Pertama
Sekolah Menengah Algemene (AMS), Sekolah Menengah Pertama
Sejak tahun 1930-an, Belanda memperkenalkan pendidikan formal terbatas di hampir seluruh provinsi di Hindia Belanda. tingkat
Jenjang pendidikan adalah jenjang pendidikan yang ditentukan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang ingin dicapai, dan keterampilan yang dikembangkan.
Program pendidikan anak usia dini
Merujuk pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Angka 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah kegiatan pembinaan anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilaksanakan melalui insentif pendidikan. pertumbuhan dan perkembangan mereka. Mempromosikan perkembangan fisik dan mental sehingga anak siap untuk pendidikan lebih lanjut.
Latihan dasar
Pendidikan dasar adalah tingkat dasar sembilan tahun, sekolah dasar (SD) enam tahun, dan sekolah menengah pertama (SMP) tiga tahun. Pendidikan dasar adalah pendidikan wajib.
pelajaran kedua
Pendidikan menengah adalah jenjang pendidikan pasca dasar dan melibatkan tiga tahun pelatihan di sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK). Kurikulum pendidikan
Jalur pendidikan merupakan sarana yang melaluinya peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikannya.
Pendidikan formal
Pendidikan formal mengacu pada semua pendidikan yang berlangsung di sekolah. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang berbeda-beda mulai dari sekolah dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan tinggi.
Pendidikan non formal
Kebanyakan pendidikan non-formal, seperti pendidikan dasar, berlangsung pada usia dini. Terdapat juga Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) di setiap masjid dan Sekolah Minggu di setiap gereja. Kami juga menawarkan berbagai kursus lainnya, termasuk kursus musik dan pengajaran individu.
pendidikan informal
Pendidikan informal merupakan jalur menuju pendidikan keluarga dan lingkungan hidup yang berupa kegiatan belajar mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab.
jenis
Jenis pendidikan adalah pengelompokan berdasarkan tujuan pendidikan tertentu pada suatu satuan pendidikan.
Pengetahuan umum
Pendidikan umum meliputi pendidikan dasar dan menengah yang menitikberatkan pada perluasan pengetahuan yang dibutuhkan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Formatnya adalah Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Pelatihan kerja
Pelatihan kejuruan merupakan suatu bentuk pendidikan lanjutan yang utamanya mempersiapkan peserta didik untuk bekerja pada bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah sekolah menengah kejuruan (SMK) yang mempunyai peminatan berbeda-beda untuk keterampilan tertentu.
edukasi akademik
Pelatihan akademik terdiri dari program sarjana dan pascasarjana pada pendidikan tinggi dan terutama ditujukan untuk menguasai bidang keilmuan tertentu.
Pelatihan kerja
Pelatihan kejuruan adalah pendidikan tinggi pasca sarjana muda yang mempersiapkan Anda untuk pekerjaan atau karier profesional.
Pelatihan kerja
Pelatihan kejuruan merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk pekerjaan dengan keterampilan terapan tertentu sampai dengan maksimal jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana (tingkat 1). Pendidikan agama
Pendidikan agama adalah pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk menyelesaikan tugas-tugas yang memerlukan perolehan pengetahuan dan pengalaman di bidang ajaran agama dan/atau menjadi ahli di bidang ilmu agama.
Pendidikan luar biasa
Pendidikan luar biasa adalah penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus atau kecerdasan luar biasa, baik secara komprehensif (terdaftar di sekolah umum) maupun dalam bentuk satuan pendidikan khusus pada tingkat dasar dan menengah (khusus (dalam format sekolah). /SLB).
kurikulum
Lihat juga: Kurikulum berbasis kompetensi dan kurikulum tingkat unit
Kurikulum ini diterapkan di Indonesia oleh pemerintah Hindia Belanda dan Jepang sebelum Indonesia merdeka. Belanda menerapkan kurikulumnya pada sekolah-sekolah yang dikelolanya. Membuat kurikulum yang disesuaikan dengan kepentingan Belanda. Belanda menciptakan kurikulum yang bertujuan untuk meningkatkan perdagangan dengan penduduk lokal dan mempercepat penyebaran agama Kristen di Indonesia. Di lembaga pendidikan, penduduk setempat diajari membaca dan menulis untuk memasuki pendudukan yang dikuasai Belanda. Setelah Belanda menyerah kepada Jepang, kurikulum Indonesia diubah agar sesuai dengan kepentingan Jepang. Di Indonesia, Jepang mendirikan sekolah dasar yang diberi nama ``Kokumin Gakko.'' Penduduk asli harus belajar selama 6 tahun. Ketika Jepang menerapkan kurikulum di Indonesia, bahasa Belanda hanya digunakan sebagai bahasa pengantar.
Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, kurikulum Indonesia mengalami beberapa kali perubahan pada masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi. Pada masa orde lama, kurikulum Indonesia mengalami tiga kali perubahan melalui kebijakan nasional pendidikan nasional. Periode pertama merupakan periode pembuatan kurikulum pertama di Indonesia. Kurikulum ini diterbitkan dan dilaksanakan pada tahun 1947. Pembentukannya dimulai pada tahun 1945 dan tetap berlaku hingga tahun 1949. Periode kedua dimulai pada tahun 1952 dengan ditetapkannya kurikulum baru. Perencanaan dimulai pada tahun 1950 dan berlanjut hingga tahun 1960. Perubahan kurikulum yang ketiga dan terakhir pada masa Orde Lama adalah kurikulum 1964. Kurikulum ini dibuat pada tahun 1961 dan dilaksanakan hingga tahun 1968. Kurikulum Orde Lama Indonesia bertujuan untuk membangun identitas nasional, namun juga membawa tujuan politik untuk memperkuat ideologi pemerintahan Sukarno. Setelah berakhirnya pemerintahan orde lama dan dimulainya pemerintahan orde baru, kurikulum Indonesia bertujuan untuk memperkuat ideologi Pancasila dan pembangunan nasional. Terdapat empat perubahan kebijakan kurikulum pada masa Orde Baru. Pengaturan kurikulum didasarkan pada pemanfaatan lulusan pendidikan untuk menghasilkan pekerja terampil dan menciptakan stabilitas politik dan keamanan. Nama-nama kurikulum pada masa Orde Baru adalah Silabus 1968, Silabus 1975, Silabus 1984, dan Silabus 1994. Setelah masa Orde Baru berakhir dan negara memasuki masa reformasi, kurikulum Indonesia mengalami tiga kali perubahan. Kurikulum pertama pada masa reformasi adalah kurikulum berbasis kompetensi (kurikulum 2004), kurikulum tingkat satuan pendidikan (kurikulum 2006), dan kurikulum 2013. [2]
Comments