Makhluk Hidup – Pengertian, Ciri, Karakteristik & Sistem Klasifikasi

 Manusia adalah salah satu makhluk hidup di muka bumi yang selalu berdampingan dengan makhluk lainnya. Tidak hanya hewan dan tumbuhan, tetapi juga dengan banyak mikroorganisme lainnya, seperti protozoa, bakteri, archaea.\

Sumber Gambar: Google


Meskipun semua organisme memiliki karakteristik yang berbeda, pada dasarnya mereka memiliki kesamaan, yaitu keduanya berasal dari satu nenek moyang dan hidup. Inilah mengapa makhluk ini disebut makhluk hidup.

Definisi makhluk hidup

Organisme hidup adalah organisme yang memiliki kemampuan untuk bernapas, bergerak, dan bereaksi terhadap perubahan pada diri dan lingkungannya. Organisme hidup dibagi menjadi tiga kelompok yang berbeda, yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan. Dari ketiga jenis makhluk tersebut, kehidupan saling berinteraksi.

Contohnya adalah manusia selalu membutuhkan makanan dari hewan dan tumbuhan. Sedangkan hewan juga memakan hewan atau tumbuhan lain untuk bertahan hidup di lingkungannya.

Hal yang sama berlaku untuk tumbuhan yang membutuhkan energi dari alam di sekitarnya dengan memproduksi makanan secara mandiri melalui fotosintesis. Fungsi dan karakteristik

Dari sudut pandang biologi, makhluk hidup atau organisme adalah semua individu yang memiliki ciri-ciri hidup. Karakteristik kehidupan organisme meliputi pernapasan, gerakan, dan kepekaan terhadap rangsangan.

Selain itu, makhluk hidup juga harus tumbuh dan berkembang, bereproduksi, membutuhkan makanan, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggalnya dan mengeluarkannya.

1. Makhluk yang bisa bernafas

Respirasi, juga dikenal sebagai respirasi, adalah sistem biologis yang terdiri dari organ dan struktur lain yang digunakan dalam pertukaran gas pada hewan dan tumbuhan. Pertukaran gas ini terjadi dalam bentuk ekstraksi O2 atau oksigen dan penghilangan CO2 atau karbon dioksida dalam tubuh organisme hidup.

Setiap organisme diketahui memiliki berbagai jenis organ untuk bernafas. Organ-organ ini bergantung pada ukuran tubuh, habitat, dan sejarah evolusi organisme.

Misalnya di perairan, organisme ikan bernafas dengan insang. Namun, di wilayah daratan, sebagian besar makhluk hidup bernapas melalui paru-parunya, seperti manusia, mamalia, dan burung. Sedangkan tumbuhan bernafas dengan stomata dan lentil.

2. Makhluk yang memiliki kemampuan bergerak

Makhluk hidup tentu selalu memiliki kemampuan untuk bergerak. Berdasarkan letaknya, pergerakan organisme terbagi menjadi dua, yaitu aktif dan pasif. Sistem migrasi juga diterapkan dengan alat yang berbeda tergantung pada habitat dan evolusinya. Seperti burung yang bergerak di udara dengan kedua sayapnya. Selama ini, tumbuhan melakukan gerakan pasif di tempat, tetapi terutama selalu ada pergerakan ke atas zat-zat dari tanah ke daun yang berguna bagi kehidupannya.

Hal yang sama berlaku untuk hewan seperti gurita yang bergerak dengan tentakelnya atau lintah yang bergerak dengan otot perutnya.

3. Organisme peka terhadap rangsangan

Karakteristik lain dari makhluk hidup adalah kemampuan mereka untuk merasakan berbagai rangsangan atau ketidaknyamanan. Rangsangan ini dapat diperoleh dalam berbagai bentuk, seperti suara, gelombang cahaya, aroma, suhu, sentuhan fisik.

Pada hewan misalnya, ayam jantan selalu berkokok di pagi hari, anak perempuan dengan malu-malu berjongkok saat menyentuh daun, atau tikus memiliki hidung yang sangat peka terhadap bau makanan.

4. Makhluk membutuhkan makanan

Untuk menopang kehidupan, hampir semua makhluk hidup membutuhkan energi dan nutrisi di dalam tubuhnya. Jumlah energi dan nutrisi ini biasanya diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Misalnya, tanaman membutuhkan air dan nutrisi sebagai bahan baku fotosintesis.

Sedangkan pada hewan, tergantung jenis makanannya yang terbagi menjadi karnivora, herbivora dan omnivora. Karnivora adalah sebutan untuk karnivora, herbivora untuk herbivora dan omnivora untuk semua karnivora.

5. Organisme tumbuh dan berkembang

Secara fisik, makhluk hidup akan terus berevolusi dari waktu ke waktu. Perubahan ukuran ini terjadi karena peningkatan volume jaringan dan sel dalam tubuh.  

Baik manusia maupun hewan diketahui memiliki kerangka yang terus berkembang. Proses pertumbuhan tulang awal merupakan proses osifikasi primer dimana tulang yang terbentuk adalah tulang rawan atau tulang subkondral. Inilah yang membuat tulang lunak.

Di bagian tengah tulang terdapat banyak osteosit atau osteosit yang akan berubah menjadi tulang sebenarnya. Melalui proses ini, organisme hidup dikatakan berkembang. Namun, definisi pertumbuhan pada tanaman sangat berbeda. Perkembangan dalam hal ini meningkatkan kemungkinan struktur dan fungsi organ dalam tubuh. Misalnya, kuncup akan berkembang menjadi daun sejati, buah, dan bahkan akar seiring waktu.

6. Makhluk reproduksi

Makhluk hidup melakukan proses reproduksi untuk melanjutkan generasinya. Proses reproduksi ini dilakukan dengan berbagai cara, termasuk seksual atau aseksual.

Proses reproduksi seksual biasanya berlangsung dalam waktu yang relatif lama. Karena proses ini membutuhkan perkembangan organ reproduksi dan proses mencari jodoh yang cocok. Berbeda dengan kasus reproduksi aseksual yang hanya membutuhkan satu individu tetapi terdapat variasi genetik yang minimal.

Contoh aseksualitas hewan terjadi pada protozoa yang berkembang biak dengan pembelahan atau pertunasan seperti hydra. Sedangkan proses seksual terjadi pada anak sapi atau ikan yang bertelur meskipun hidup di air.

Berbeda dengan tanaman yang melakukan proses vegetatif dan reproduksi. Untuk reproduksi vegetatif biasanya terjadi pada umbi. Sedangkan reproduksi generatif adalah proses penyerbukan alat kelamin jantan berupa benang sari pada alat kelamin betina berupa putik. Sedangkan reproduksi seksual lebih banyak terjadi pada tumbuhan yang sudah memiliki bunga dan buah. 

7. Organisme dengan kemampuan beradaptasi

Adaptasi adalah kemampuan suatu organisme untuk bertahan hidup dengan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Setiap organisme hidup diketahui memiliki proses adaptasi yang berbeda-beda tergantung kemampuannya dalam menghadapi situasi dan kondisi lingkungan tersebut.

Pada dasarnya, adaptasi sebagian besar organisme hidup dibagi menjadi tiga kategori, yaitu bentuk atau morfologi tubuh, adaptasi terhadap proses metabolisme atau fisiologis tubuh, dan terakhir adaptasi perilaku.

Contoh adaptasi morfologi dapat dilihat pada bentuk paruh masing-masing burung. Hal yang sama berlaku untuk berbagai jenis gigi pada hewan yang berbeda-beda sesuai dengan jenis makanan yang mereka konsumsi.

Sedangkan contoh adaptasi fisiologis dapat dijumpai pada ruminansia seperti sapi, kerbau dan sapi yang memiliki enzim selulosa untuk mencerna makanan di dalam tubuhnya. Belum lagi contoh adaptasi perilaku paus yang bergerak ke permukaan laut untuk mencari udara hanya sebagai proses respirasi.

8. Organisme mengeluarkan

Organisme hidup selalu membutuhkan makanan untuk bertahan hidup, sehingga mereka selalu mengeluarkan sisa makanan melalui sistem ekskresi. Contohnya adalah tanaman yang secara permanen melepaskan oksigen. Setelah itu, singa akan mengeluarkan urin dan feses dari tubuh sebagai limbah yang tidak dibutuhkan tubuh.

Sistem klasifikasi biologi

Klasifikasi makhluk hidup dapat dipahami sebagai kegiatan yang bertujuan mengelompokkan makhluk hidup menjadi kelompok atau unit yang lebih kecil.

Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, alam semesta ini tidak hanya dihuni oleh manusia tetapi juga oleh jenis makhluk hidup lain yang memiliki hak hidup yang sama. Jumlahnya tak terhitung karena mencakup berbagai jenis spesies yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan klasifikasi atau kelompok khusus agar kita manusia dapat mengidentifikasi dan mengingatnya dengan lebih mudah.

Penggolongan makhluk hidup berawal dari kegiatan yang dilakukan oleh seorang ahli biologi bernama Carl Linnaeus dari Swedia. Saat itu, Carlos mengklasifikasikan organisme menjadi dua kelompok yang berbeda, yaitu dunia hewan dan dunia tumbuhan. Namun seiring waktu, kelompok-kelompok ini menjadi semakin rinci. 

Jika dijelaskan lebih detail, tujuan dari klasifikasi organisme ini adalah untuk memudahkan manusia dalam mempelajari berbagai jenis organisme yang ada di alam, dapat membedakan organisme satu dengan lainnya, dan mempermudah objek penelitian.

Urutan peringkat makhluk dari yang tertinggi hingga yang terendah adalah sebagai berikut:

  • Wilayah – Wilayah
  • Kerajaan – Kerajaan
  • Phylum atau Filum pada hewan, sedangkan Divisio pada tumbuhan
  • Ruang Kelas - Ruang Kelas
  • Pesan – Negara
  • Familia – Suku
  • Jenis Kelamin – Marga
  • Spesies - Genus

Untuk kelompoknya sendiri dibuat klasifikasi berdasarkan kingdom. Diketahui bahwa saat ini perkembangan taksonomi organisme terbagi menjadi 2, 3, 4, 5 atau 6 kerajaan taksonomi.\

1. Peringkat 2 Kerajaan

Perhatikan bahwa organisme dapat dikelompokkan menjadi dua divisi utama, yaitu klasifikasi kerajaan tumbuhan dan kerajaan hewan sebagai berikut:

Kingdom plantae – Dunia tanaman

Kingdom Plantae adalah semua organisme dengan dinding sel selulosa dan juga klorofil. Kedua komponen ini memungkinkan mereka melakukan fotosintesis untuk bertahan hidup di alam. Contohnya termasuk ganggang, lumut, pakis, bakteri dan jamur, meskipun tidak mengandung klorofil.

Kerajaan Animalia – Dunia Binatang

Klasifikasi selanjutnya adalah Kingdom Animalia yang berlaku untuk semua organisme yang tidak memiliki klorofil, dinding sel dan kemampuan bergerak bebas. Contohnya adalah moluska (Coelenterata), cacing (Vermes), vertebrata (Chordata), moluska (Porifera), moluska (Mollusca), dan protozoa (Protozoa).

2. Peringkat 3 Kerajaan

Dalam klasifikasi organisme menjadi 3 kingdom, kelompok jamur dari kingdom 2 dipisahkan dan digabungkan menjadi kelompok tumbuhan. Penyebabnya karena jamur tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri atau bersifat heterotrof seperti tumbuhan pada umumnya.

Selain itu, dinding sel jamur tidak terbuat dari bahan selulosa melainkan bahan kitin. Berikut adalah penjelasan tentang klasifikasi makhluk dalam tiga kerajaan, yaitu:

Kerajaan Jamur – Dunia Jamur

Kerajaan ini terdiri dari semua organisme yang mampu menghasilkan makanannya sendiri dengan menyerap makanan dari makhluk lain di sekitarnya.

Jamur dikenal sebagai salah satu organisme yang sering memakan organisme hidup lainnya. Itulah yang membuatnya menjadi parasit. Bahkan, ada juga jamur yang dengan sengaja menyerap makanan dari organisme hidup mati (saprofit) lainnya.

Sifatnya multiseluler, dinding selnya terbuat dari kitin, tidak ada pigmen akibat fotosintesis, sehingga cenderung heterotrof dan eukariotik.

Kingdom plantae – Dunia tanaman

Kerajaan berikutnya adalah dunia tumbuhan, yang mencakup semua organisme yang mampu menghasilkan makanannya sendiri (autotrof) melalui fotosintesis.

Kerajaan Animalia – Dunia Binatang

Dan akhirnya semua organisme mendapatkan makanannya dengan memakan makhluk hidup lain di sekitar habitatnya. 

3. Klasifikasi 4 kingdom

Perkembangan taksonomi menjadi semakin banyak setelah ditemukannya inti sel atau nukleus. Dengan cara ini, organisme hidup dibagi menjadi 4 klasifikasi yang berbeda, termasuk:

Kerajaan Monera

Kerajaan monera adalah klasifikasi organisme hidup yang tidak memiliki inti yang diselimuti, oleh karena itu disebut prokariota. Misalnya bakteri atau cyanobacteria.

Kerajaan Jamur

Kerajaan jamur mencakup semua jenis jamur. kerajaan tumbuhan

Kingdom plantae mencakup semua ganggang kecuali ganggang biru-hijau, lumut, dan pakis.

Kerajaan animalia

Protozoa chordate diklasifikasikan dalam kerajaan hewan.


4. Klasifikasi 5 Kerajaan

Berikut adalah pembagian sistem klasifikasi 5 kingdom yaitu :

  • Kerajaan Monera
  • Kerajaan Protista
  • Kerajaan Jamur
  • Kerajaan animalia
  • Kerajaan Plantae

6. Peringkat dari 6 kerajaan

Sama seperti klasifikasi 5 jenis kelamin, untuk klasifikasi 6 jenis kelamin hanya ditambahkan satu jenis klasifikasi lain yaitu kingdom virus. 

Comments