5 masakan khas dari kabupaten kudus

Penulis Nur  Jannah
Editor by Ahmad Rima Muatajab

Setiap daerah pasti memiliki makanan khas yang berbeda antara satu dengan daerah yang lainnya. seperti galnya di Kabupaten Kudus yang mendapatkan  julukan Kota Kretek ini juga mempunyai sangat banyak sajian makanan khas yang tersebar luas di sepanjang kota, mulai dari jenis makanan ringan sampai dengan makanan berat. Jika berkesempatan mengunjungi Kota Kretek ini, jangan lupa untuk mencicipi beberapa jenis makanan khas Kudus yang unik dan jarang dijumpai di daerah lainnya.

Sumber gambar: orami DOT co dot id

Soto Kudus


Makanan khas Kudus Jawa Tengah ini tersaji dalam mangkok yang berukuran kecil yang terdiri dari nasi putih, tauge, irisan seledri, daging ayam, disertai dengan kuah bening berbumbu bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, kemiri, merica, ketumbar, dan garam dengan tambahan sedikit gula dan taburan bawang goreng yang kering
Soto kudus memiliki cita rasa yang khas dan dirasakan lebih ringan bumbunya dibandingkan dengan jenis  soto khas dari daerah  Jawa Timuran, selain itu soto kudus juga lebih segar ketika disantap karena tidak menggunakan santan kelapa, 
Bahan pembuatan soto kudus adalah daging ayam atau daging kerbau, taoge Karena soto Kudus dibuat menggunakan rempah-rempah yang rasanya khas[1]. Hal tersebut pun menjadi pembeda selain dagingnya yang terbuat  dari kerbau juga rasanya ada rempah-rempahnya. "Rasa untuk soto kerbau itu khasnya dari rempah - rempahnya yang paling menonjol itu seperti rasa kayu manis,
Daging kerbau banyak dijadikan olahan dalam masakan oleh warga Kudus sebagai bentuk penghormatan kepada agama Hindu yang dibawa oleh Sunan Kudus dan menggantikan daging sapi
Begitu juga dengan soto kerbau ini[1].
Jika biasanya banyak orang  menggunakan  soto berbahan dasar daging sapi, di kabupaten Kudus anda akan menemukan soto yang  berisi daging kerbau
Hingga akhirnya masyarakat Kudus turut menghormati sesama warga yang beragama Hindu dengan cara tidak mengonsumsi ( memakan)  daging sapi,
 Itulah alasanya kenapa daging kerbau yang dipilih  sebagai alternatif bahan isian masakan soto[2].

Sate Kerbau


Kudus memang menjadi salah satu kabupaten yang di lintasi jalan   pantura Provinsi Jawa Tengah yang terletak di sebelah timur Kota Demak. Daerah Kudus  ini di sebut  sebagai kota kretek, karena menjadi daerah berdirinya berbagai industri rokok besar yang mampu eksis hingga kini. Namun, jangan salah kota yang  satu ini juga memiliki berbagai kuliner unik nan sedap yang harus dicoba ketika berkunjung ke kabupaten kudus, salah satunya adalah sate kerbau [3].
Nah, pastinya olahan sate dari daging kerbau ini berbeda dibandingkan dengan  sate biasanya dan rasanya khas. 
Sate kerbau adalah sate yang dibuat dari daging kerbau, populer di Kudus  Jawa Tengah. Asal mula sate kerbau berasal dari zamannya Sunan Kudus di dalam beliau berdakwah di Kudus.
Dalam menyebarkan agama Islam, Sunan Kudus menghormati masyarakat setempat yang menganut agama Hindu yang menganggap hewan sapi sebagai hewan yang suci. Sunan Kudus menganjurkan pemeluk Islam untuk mengonsumsi daging kerbau dan tidak dianjurkan untuk menyembelih hewan sapi. Kebiasaan tidak menyembelih hewan sapi masih dilakukan  hingga sampai hari ini.
Daging sate yang khas   dari kabupaten Kudus ini memang  terbuat dari daging kerbau. Daging disajikan tidak dalam bentuk seperti biasanya, akan  tetapi daging dipotong dan dicincang halus dan dilekatkan pada batang sate dengan bumbu kecap, kelapa ( atau disebut juga srundeng) dan kacang, rasanya mirip dengan dendeng, 

Lentog / lontong Tanjung


Merupakan menu sarapan khas dari Kabupaten Kudus, tepatnya dari Desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati, kabupaten kudus [4]. Lentog merupakan menu khas yang sangat populer di Kabupaten Kudus setelah Soto Kudus,
Penjual Lenthog biasanya banyak ditemui saat waktu - waktu sarapan dan mudah dijumpai di pinggir jalan raya sekitar kabupaten Kudus [5]. Lentog Tanjung terbuat dari potongan lontong, sayur gori (dudoh tewel) dan sayur lodeh tahu, Disajikan diatas piring yang dilapisi dengan alas  daun pisang dengan taburan bawang putih goreng dan telur puyuh bacem. 
Tidak lupa sambal merah khas Lenthog Tanjung yang selalu ada menemani masakan Lenthog Tanjung ini, Lenthog Tanjung pada awalnya dikenal karena penjualnya yang berasal dari Desa Tanjung karang (Tanjung) dan sering memikul barang dagangannya sambil berjalan kaki ke area dan tempat tempat yang ramai,
Namun saat ini jarang sekali  kita temui penjual lenthog yang memikul barang  dagangannya . Kini mereka lebih memilih menetap di satu area kemudian mendirikan stand ( tempat warung ) di pinggir jalan raya,
Kini penjual Lenthog tidak hanya ditemui di daerah - daerah yang ramai saja akan  tetapi telah menyebar ke seluruh area  Kota  Kudus.
Yang unik dari masakan Lenthog Tanjung ini  adalah ukuran lontongnya yang sangat besar, seukuran betis orang dewasa. Biasanya lentog tanjung dinikmati sebagai menu untuk sarapan, terdiri dari tiga  bahan utama, ada lontong yang dipotong dengan ukuran  kecil-kecil, sayur gori (nangka muda) dan lodeh tahu,
Untuk menikmati Lenthog Tanjung biasanya dihidangkan tanpa menggunakan sendok namun menggunakan Suru yang merupakan sendok tradisional yang terbuat dari lipatan daun pisang

Nasi Pindang


Makanan khas nasi pindang kerbau ini berasal dari lereng Gunung Muria tepatnya dari daerah Desa Colo. Nasi pindang berisikan nasi putih dengan irisan daging dan daun melinjo yang disiram dengan kuah santan. Sama seperti masakan  soto khas Kudus,  daging yang dipakai adalah daging hewan kerbau. Nasi pindang sekilas mirip dengan nasi rawon hanya saja kuahnya dicampur dengan keluak dan daun melinjo sehingga menjadikan makanan ini sajian kuliner yang istimewa,

Nasi Jangkrik


Menu makanan yang dijual di sekitaran Masjid Menara Kudus ini menggunakan lauk pauk dari daging hewan kerbau yang empuk serta bumbu jangkrik yang pedas sebagai campurannya agar menambah cita rasanya yang enak, 
Ditambah lagi dengan aroma daun jati yang digunakan untuk membungkus nasi jangkrik, menambah ciri khas  kuliner nasi jangkrik [6] Nasi jangkrik sama sekali tidak memakai hewan jangkrik dalam campuran masakan nasi jangkrik ini,
Nama jangkrik hanya digunakan untuk menarik minat para  pelanggan saja agar terdengar lebih unik dan membuat penasaran. Satu porsi nasi jangkrik has kudus ini di bandrol dengan  harga sekitar  15 ribu rupiah saja. Nasi jangkrik khas kudus ini juga biasanya disajikan bertepatan dengan tanggal 10 Muharram atau bertepatan dengan tradisi buka luwur masyarakat Kudus.

Itulah ulasan mengenai makanan khas dari kabupaten  Kudus yang cukup terkenal dan fenomenal baik di kalangan masyarakat  Kudus dan masyarakat sekitar kudus. Ulasan ini tentunya menjadi informasi yang sangat berguna disamping ulasan tentang makanan khas dari kabupaten  Kudus agar kita lebih mengenal budaya, ciri khas, tradisi  khususnya kuliner dari daerah sendiri.  Sedikit  pesan yang harus diingat oleh kita semua bahwa sebagai generasi penerus, kita harus bisa melestarikan dan mencintai warisan nenek moyang ( leluhur) kita. 

sumber referensi
[1] sumber dari tempat wisata indonesia dot id 
[2] cook pad com
[3] idn times com
[4] food detik com 
[5] food detik com
[6] food detik com

Comments