3 Karunia Besar: Pendengaran, Penglihatan, dan Hati dalam Pandangan Islam

 Grobogan - Autiya Nila Agustina - 3 Karunia Besar: Pendengaran, Penglihatan, dan Hati dalam Pandangan Islam- Dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap lupa bahwa banyak hal yang kita anggap “biasa” sejatinya adalah karunia luar biasa dari Allah. Tiga di antaranya bahkan disebut secara khusus dalam Al-Qur’an sebagai anugerah agung: pendengaran, penglihatan, dan hati. Ketiganya bukan hanya alat biologis, tapi juga perangkat spiritual yang sangat penting dalam proses keimanan.

Sumber Gambar: A Rima Mustajab 

Allah berfirman dalam QS. An-Nahl ayat 78:

> “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, lalu Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur.”

Mari kita renungkan satu per satu...

1. Pendengaran (As-Sam’u)

Pendengaran disebut lebih dahulu dalam banyak ayat karena ia berkembang lebih awal dalam diri manusia, bahkan sejak dalam kandungan. Melalui pendengaran, kita menerima ilmu, petunjuk, dan juga peringatan. Dengan mendengar bacaan Al-Qur’an, nasihat, dan khutbah, hati kita pun bisa tersentuh dan tersadar. Maka tak heran jika dalam Islam, menjaga telinga dari hal yang haram seperti gibah, musik yang melalaikan, dan ucapan dusta adalah bagian dari ibadah.

2. Penglihatan (Al-Abshar)

Penglihatan memungkinkan kita menikmati keindahan ciptaan Allah dan membaca ayat-ayat-Nya, baik yang tertulis dalam mushaf maupun yang terhampar di alam semesta. Namun, sebagaimana pendengaran, penglihatan juga bisa menjadi pintu dosa jika tak dijaga. Dalam QS. An-Nur ayat 30-31, Allah memerintahkan kaum mukminin dan mukminat untuk menundukkan pandangan. Sebab, dari mata bisa tumbuh syahwat dan tipu daya setan. Karenanya, memelihara pandangan adalah cara menjaga kebersihan hati.

3. Hati (Al-Af’idah)

Inilah pusat kendali manusia yang paling dalam. Hati adalah tempat niat, iman, ketulusan, dan kecintaan kepada Allah bersemayam. Dalam Islam, hati bukan sekadar organ biologis, tapi entitas spiritual yang menentukan baik-buruknya amal. Rasulullah bersabda:

> “Ketahuilah, dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging; jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuhnya, dan jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah, itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hati yang bersih akan melahirkan akhlak mulia, sedangkan hati yang kotor bisa menjatuhkan manusia ke jurang kemunafikan dan kesombongan. Maka penting bagi kita untuk senantiasa menjaga kebersihan hati dengan dzikir, muhasabah, dan taubat.

Introspeksi dan Syukur

Ketiga nikmat ini — pendengaran, penglihatan, dan hati — bukan hanya karunia, tapi juga amanah. Kita akan dimintai pertanggungjawaban atas penggunaannya. Allah menegaskan dalam QS. Al-Isra’ ayat 36:

> “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.”

Oleh karena itu, marilah kita bersyukur dengan menggunakan ketiga karunia ini dalam kebaikan. Dengarkanlah yang haq, pandanglah yang halal, dan jagalah hati agar tetap ikhlas. Tiga karunia ini bisa jadi jalan menuju surga, tapi bisa juga menjadi beban berat di akhirat kelak — tergantung bagaimana kita menjaganya.

Semoga Allah senantiasa memberi kita taufik untuk menggunakan nikmat-nikmat-Nya dalam ketaatan.

Comments

Postingan Populer

Rahmat Allah Melebihi Murka-Nya: Makna Mendalam dari Hadis tentang Iman Sebesar Biji Sawi

Larangan Khamar, Judi, dan Dadu dalam Islam: Telaah Hadis Nabi Muhammad ﷺ

Larangan Khamar, Judi, dan Dadu dalam Islam: Sebuah Perenungan