Mendidik Anak dengan Bijak Ala Gus Baha
Grobogan - Mendidik Anak dengan Bijak Ala Gus Baha - Mendidik anak adalah tugas besar yang membutuhkan kesabaran, kebijaksanaan, dan keteladanan. KH. Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang akrab disapa Gus Baha, sering menyampaikan pandangannya tentang cara mendidik anak dalam berbagai ceramahnya. Menurutnya, pendidikan anak bukan hanya soal akademik, tetapi juga soal membentuk karakter dan akhlak yang baik. Orang tua harus memahami bahwa setiap anak memiliki fitrah kebaikan, dan tugas mereka adalah membimbing anak agar tumbuh menjadi pribadi yang beradab, jujur, serta memiliki hubungan yang baik dengan Allah dan sesama manusia.
1. Menjadi Teladan yang Baik
Gus Baha selalu menekankan bahwa anak-anak lebih banyak belajar dari apa yang mereka lihat daripada apa yang mereka dengar. Jika orang tua ingin anak mereka berakhlak baik, maka mereka harus menunjukkan akhlak yang baik terlebih dahulu. Orang tua yang rajin sholat, jujur dalam berbicara, dan sopan dalam bertutur kata akan lebih mudah mendidik anaknya untuk melakukan hal yang sama. Sebaliknya, jika orang tua suka marah-marah, berkata kasar, atau malas beribadah, maka anak akan meniru kebiasaan buruk tersebut.
2. Jangan Memaksa, Tapi Beri Pemahaman
Menurut Gus Baha, mendidik anak tidak boleh dengan paksaan, terutama dalam hal ibadah dan akhlak. Misalnya, ketika mengajarkan anak sholat, orang tua sebaiknya tidak hanya menyuruh atau memaksa, tetapi memberikan pemahaman tentang manfaat dan keindahan sholat. Jika anak paham bahwa sholat adalah cara berkomunikasi dengan Allah dan membawa ketenangan, maka mereka akan melakukannya dengan kesadaran sendiri, bukan karena terpaksa.
Gus Baha sering mencontohkan cara Rasulullah SAW mendidik anak-anak dengan lembut dan penuh kasih sayang. Nabi tidak pernah membentak anak kecil yang berbuat salah, tetapi selalu memberikan nasihat dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami.
3. Membiasakan Adab Sebelum Ilmu
Dalam Islam, adab selalu didahulukan sebelum ilmu. Gus Baha mengingatkan bahwa anak yang berilmu tapi tidak memiliki adab akan sulit mendapatkan keberkahan dalam hidupnya. Oleh karena itu, sebelum menekankan prestasi akademik, orang tua sebaiknya lebih dahulu membiasakan anak untuk berperilaku baik, seperti menghormati orang tua, guru, dan teman.
Cara terbaik untuk menanamkan adab pada anak adalah dengan memberikan contoh nyata dan membiasakan mereka untuk berlaku sopan dalam kehidupan sehari-hari. Jika anak terbiasa berkata tolong, maaf, dan terima kasih, serta menghormati orang yang lebih tua, maka mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter baik.
4. Jangan Mudah Memarahi Anak
Gus Baha sering mengingatkan bahwa anak adalah amanah dari Allah, bukan milik orang tua. Oleh karena itu, orang tua tidak boleh seenaknya memarahi atau memperlakukan anak dengan kasar. Jika anak melakukan kesalahan, orang tua sebaiknya menegur dengan lembut dan memberi tahu apa yang benar.
Marah yang berlebihan justru bisa membuat anak merasa takut dan menjauh dari orang tua. Sebaliknya, jika anak dididik dengan kasih sayang, mereka akan lebih terbuka untuk mendengarkan nasihat dan lebih mudah diarahkan ke jalan yang benar.
5. Mengajarkan Kesederhanaan dan Rasa Syukur
Dalam banyak ceramahnya, Gus Baha selalu menekankan pentingnya hidup sederhana dan bersyukur atas apa yang dimiliki. Orang tua harus mengajarkan anak untuk tidak mudah mengeluh dan tidak selalu mengejar keinginan duniawi. Anak yang terbiasa hidup sederhana akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih tenang dan tidak mudah iri terhadap orang lain.
Kesederhanaan juga bisa diajarkan melalui cerita-cerita tentang kehidupan Rasulullah dan para sahabat. Dengan begitu, anak akan memahami bahwa kebahagiaan tidak selalu diukur dari harta, tetapi dari hati yang bersyukur dan penuh keikhlasan.
6. Mengajarkan Anak untuk Suka Belajar dan Berpikir Kritis
Gus Baha menekankan bahwa anak harus dibiasakan untuk suka belajar dan berpikir kritis. Orang tua tidak boleh hanya menyuruh anak belajar tanpa memberi contoh atau motivasi yang jelas. Ajaklah anak berdiskusi, membacakan kisah-kisah inspiratif, dan membimbing mereka dalam memahami ilmu dengan cara yang menyenangkan.
Dalam Islam, ilmu adalah cahaya yang akan membimbing manusia ke jalan yang benar. Oleh karena itu, orang tua harus menanamkan kecintaan terhadap ilmu kepada anak sejak dini. Dengan ilmu, anak akan lebih mudah membedakan mana yang benar dan mana yang salah dalam hidupnya.
Kesimpulan
Mendidik anak menurut Gus Baha bukanlah perkara yang instan, tetapi membutuhkan kesabaran, keteladanan, dan kasih sayang. Orang tua harus menjadi contoh yang baik, memberikan pemahaman tanpa paksaan, mengutamakan adab sebelum ilmu, serta membiasakan anak untuk hidup sederhana dan bersyukur. Dengan pendekatan yang bijak, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter baik, cerdas, dan memiliki hubungan yang kuat dengan Allah.
Mendidik anak bukan hanya soal menjadikannya sukses di dunia, tetapi juga memastikan mereka tumbuh menjadi manusia yang bermanfaat dan mendapatkan kebahagiaan sejati, baik di dunia maupun di akhirat.
Comments