apakah ada perbedaan syarat untuk pernikahan dengan perempuan Yahudi dan Kristen
Ya, ada perbedaan syarat untuk pernikahan dengan perempuan Yahudi dan Kristen. Berikut adalah beberapa perbedaan:
1. **Syarat Ahlul Kitab**: Pernikahan dengan perempuan Ahlul Kitab (Yahudi dan Kristen) memerlukan syarat bahwa perempuan tersebut harus beriman dan berhijrah ke Islam. Dalam QS. al-Maidah ayat 5, Allah SWT memberikan beberapa hak istimewa kepada para Ahlul Kitab, termasuk diperbolehkan menikahi laki-laki Muslim[2][4].
2. **Syarat Taurat dan Injil**: Pernikahan dengan perempuan Yahudi dan Kristen memerlukan syarat bahwa Taurat dan Injil yang ada sekarang telah terjadi perubahan-perubahan. Diantara perubahan itu adalah tidak adanya keterangan tentang surga, neraka, kebangkitan dari kubur, pengumpulan manusia dan pembalasan. Padahal masalah tersebut merupakan hal penting dalam kitab-kitab ketuhanan. Disamping itu perubahan dalam Taurat juga terlihat dengan adanya kabar tentang wafatnya Nabi Musa as pada akhir bab. Padahal Taurat sendiri diturunkan untuk Nabi Musa AS[2][4].
3. **Syarat Keharmonisan Hidup Berumah Tangga**: Pernikahan dengan perempuan Ahlul Kitab memerlukan syarat bahwa keharmonisan hidup berumah tangga harus dipertahankan. Pengaruh terhadap rumah tangga yang diakibatkan oleh perkawinan antaragama bila diamati banyak aspek yang tersentuh, namun dalam tulisan ini hanya diangkat dua hal yaitu : pertama hubungan tentang perhubungan keluarga tidak harmonis, Kedua; masalah pendidikan agama bagi anak-anak[4].
4. **Syarat Toleransi dan Saling Menghormati**: Pernikahan dengan perempuan Ahlul Kitab memerlukan syarat bahwa suami dan istri harus saling menghormati dan toleransi. Tujuan perkawinan adalah terwujudnya kebahagian rumah tangga yang kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sesuai dengan Pasal 1 Undang – undang No 1974 tentang Perkawinan[4].
5. **Syarat Syariat Islam**: Pernikahan dengan perempuan Ahlul Kitab memerlukan syarat bahwa pernikahan tersebut harus memenuhi syariat Islam. Dalam QS. al-Maidah ayat 5, Allah SWT memberikan beberapa hak istimewa kepada para Ahlul Kitab, termasuk diperbolehkan menikahi laki-laki Muslim. Namun, pernikahan tersebut harus memenuhi syarat-syarat sah nikah berupa saksi-saksi dan wali, serta shigah ijab dan qabul serta mahar dan terbebas dari halangan-halangan nikah[5].
Dengan memenuhi syarat-syarat tersebut, pernikahan dengan perempuan Ahlul Kitab dapat dianggap sah.
apa saja rukun pernikahan dalam agama Kristen dan Yahudi
Berikut adalah beberapa rukun pernikahan dalam agama Kristen dan Yahudi:
1. **Pernikahan Kristen**:
- Dalam agama Kristen, pernikahan adalah suatu peraturan Allah yang bersifat sacramental (kudus). Gereja Kristen Protestan memandang bahwa pernikahan antara orang Kristen dengan orang Katolik atau penganut agama lain dapat dilangsungkan di gereja jika yang bukan Kristen bersedia membuat pernyataan bahwa ia tidak berkeberatan perkawinannya di laksanakan di gereja[2].
2. **Pernikahan Yahudi**:
- Dalam agama Yahudi, pernikahan adalah suatu akad yang dilakukan untuk mendapatkan kenikmatan dari seorang wanita. Menurut madzhab Syafi'i, pernikahan adalah akad yang menjamin diperbolehkannya persetubuhan atau percampuran atau perkawinan[3].
3. **Pernikahan Islam**:
- Dalam agama Islam, pernikahan adalah suatu akad yang dilakukan untuk beribadah kepada Allah SWT dan meningkatkan nilai pahala. Pernikahan antara laki-laki Muslim dengan perempuan Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) dianggap boleh, namun dengan syarat-syarat tertentu, seperti beriman dan berhijrah ke Islam[4].
4. **Pernikahan Beda Agama**:
- Pernikahan beda agama dapat mempengaruhi keharmonisan hidup berumah tangga. Pengaruh terhadap rumah tangga yang diakibatkan oleh pernikahan antaragama bila diamati banyak aspek yang tersentuh, namun dalam tulisan ini hanya diangkat dua hal yaitu : pertama hubungan tentang perhubungan keluarga tidak harmonis, Kedua; masalah pendidikan agama bagi anak-anak[4].
5. **Pernikahan Antara Sesama Penganut Agama**:
- Pernikahan antara sesama penganut agama dapat mempengaruhi keharmonisan hidup berumah tangga. Pengaruh terhadap rumah tangga yang diakibatkan oleh pernikahan antaragama bila diamati banyak aspek yang tersentuh, namun dalam tulisan ini hanya diangkat dua hal yaitu : pertama hubungan tentang perhubungan keluarga tidak harmonis, Kedua; masalah pendidikan agama bagi anak-anak[4].
Citations:
[1] [PDF] Tinjauan Agama Islam dan Kristen Terhadap Pernikahan dengan ... https://journal.forikami.com/index.php/nusantara/article/download/673/438/5114
[2] [PDF] BAB II https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/1999/3/42111103_Bab2.pdf
[3] [PDF] 65 BAB IV STATUS HUKUM PERKAWINAN PENGANUT ... https://idr.uin-antasari.ac.id/20944/7/07.%20BAB%20IV.pdf
[4] Perkawinan Beda Agama dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan ... https://aceh.kemenag.go.id/baca/perkawinan-beda-agama-dan-pengaruhnya-terhadap-kehidupan-rumah-tangga
[5] (PDF) ELOHIM YHWH SEBAGAI DASAR PERNIKAHAN KRISTEN ... https://www.academia.edu/79448826/ELOHIM_YHWH_SEBAGAI_DASAR_PERNIKAHAN_KRISTEN_MENYIKAPI_PRO_DAN_KONTRA_PEMBERKATAN_PERNIKAHAN_BEDA_AGAMA_IMAN_Tinjauan_Teologis_Pernikahan_Menurut_Kejadian_Pasal_1_6_
Citations:
[1] [PDF] ISTINBATH - Hukum Pernikahan Beda Agama menurut Ulama Indonesia https://riset-iaid.net/index.php/istinbath/article/view/275/603
[2] Perempuan Merdeka Ahlul Kitab yang Boleh Dinikahi Seorang Muslim https://jatim.nu.or.id/keislaman/perempuan-merdeka-ahlul-kitab-yang-boleh-dinikahi-seorang-muslim-ZGybK
[3] Menikah dengan Perempuan Ahli Kitab Boleh, Ini Syaratnya! - Kalam https://kalam.sindonews.com/read/136092/69/menikah-dengan-perempuan-ahli-kitab-boleh-ini-syaratnya-1597662482
[4] Perkawinan Beda Agama dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan ... https://aceh.kemenag.go.id/baca/perkawinan-beda-agama-dan-pengaruhnya-terhadap-kehidupan-rumah-tangga
[5] [PDF] studi perbandingan 4 imam madzab kasus menikahi muslim dengan https://jim.unisma.ac.id/index.php/jh/article/download/22244/16578
Comments