CORAK PEMIKIRAN TEOLOGI, TOKOH AGAMA, SENGON, BUGEL RT 01 RW 01 MAYONG, JEPARA BAB I

CORAK PEMIKIRAN TEOLOGI PADA TOKOH AGAMA

DI DESA SENGON BUGEL RT 01 RW 01 MAYONG, JEPARA

PENULIS: AUTIYA NILA AGUSTINA

ILUSTRASI



BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Tokoh agama di desa sebagai pewaris para Nabi dalam melestarikan ajaran agama, berdakwah menanamkan niali-nilai syariat khususnya pada pemahaman teologi berpengaruh besar pada kehidupan masyarakat pedesaan dikarenakan teologi sebagai modal dasar yang sangat penting untuk menjalankan kegiatan dan aktivitas pekerjaan, memberikan kemampuan untuk memberikan makna ibadah terhadap setiap perilaku hanya karena Allah.[1]

Teologi sebagai ruh, memberikan rasa percaya diri, optimis, ketenangan dan kemantapan dalam jasad melakukan ibadah bahkan mampu memberikan energi positif bagi sekitarnya, oleh karena itu masyarakat pedesaan menjadikan tokoh agama di desa sebagai panutan, rujukan dalam memecahkan problem, urusan dan isu-isu[2] terkhususkan pada kemunculan fenomena teologi sebab tokoh agama di desa memiliki kecerdasan teologi dapat memfungsikan akal dan qalbu secara efektif, yang mana keduanya merupakan sumber energi tertinggi manusia.

Seorang yang memiliki kecerdasan teologi selalu memiliki energi yang lebih, ini karena mereka dekat dengan sumber energi, Al-Aziz, Al-Jabbar, Al-Mutakabbir. Pada raut mukanya tampak cahya, nur rabbani sehingga orang-orang disekitarnya menjadi termotivasi dan terinspirasi untuk berbuat yang baik, memberikan pengorbanan yang paling optimal. Kehadiranya sudah motivasional, apalagi jika sudah berbicara, memberi bimbingan, petunjuk dan arahan nasehat. Karena terjadi perubahan dalam masyarakat, bukan hanya ditentukan oleh akademis saja, akan tetapi bersamaan dengan teologi yang mengitarinya.[3]

Walaupun demikian teologi juga menjadi sebuah momok yang menakukat yang identing dengan pertikaian. Sejarah mencatat agama islam memiliki banyak aliran teologi yang bermula pada khalifah Utsman bin Affan dikarenakan banyak fitnah yang timbul antara umat islam[4] hingga berujung pada perpecahan. Beberapa aliran teologi dalam agama islam diantaranya yakni Muktazilah, Asy’ariyah dan Maturidiyah yang corak pemikiranya masih sampai saat ini.

Hal ini terbukti pada tokoh agama di desa Sengon Bugel Rt 01 Rw 01 Mayong, dimana terdapat 1 masjid dan 1 musholla yang di gunakan sebagai penyiaran dakwah oleh tokoh agama di desa, masing-masing memiliki corak pemikiran teologi yang berbeda antara lain dalam pemahaman tentang hubungan akal dengan wahyu, kebebasan manusia dengan kehendak mutlak Allah dan ketetapan yang baik dan buruk Allah yanag mana cukup untuk mengidentifikasi corak pemikiran teologi pada tokoh agama di desa tersebut bermuara pada aliran teologi tertentu.

Berhubuang dengan hal itu, terdapat beberapa penelitian serupa yang mengkaji mengenai teologi berdasarkan hasil dari penelitian sebelumnya:

1.     Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Syahril. Corak pemikiran teologi masyarakat dipengaruhi oleh tokoh agama dan berpedaan keadan lingkungan.

2.     Berdasarkan Karimi Toweren. Tokoh agama sebagai peningkatan pemahaman agama masyarakat.

3.     Sejalan dengan penelitian Ida Umami, menyatakan tokoh agama sebagai harmonisasai kehidupan dan akhlak masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1.        Bagaimana corak pemikiran teologi dalam Islam?

2.     Bagaimana corak pemikiran teologi Islam di desa sengon Bugel RT 01 RW 01 Mayong Jepara?

C. Manfaat

Sebagaimana proposal ini memiliki beberapa manfaat diantaranya yaitu sebagai berikut:

1.      Untuk memahami bagaimana pemikiran teologi Islam

2.      Untuk mengetahui bagaimana pemikiran teologi islam di desa Sengon Bugel RT 01 RW 01 Mayong, Jepara

D. Tujuan

Dalam proposal penelitian ini memiliki beberapa  tujuan yang harus kita ketahui diantaramya yaitu sebagai berikut:

1. Secara teoritis

a.      Penelitian ini diharapkan mampu untuk memberikan manfaat bagi orang yang hendak mencari pemikiran teologi ini.

b.      Penelitian imi diharaplam mampu memberikan pengetahuan bagi orang lain yang mengkaji tentang teologi agama ini

c.      Penelitian ini di lakukan agar bisa memberikan suatu pengetahuan yang baik kepada orang lain yang mengkaji tentang teologi agama ini.

2. Secata praktis

a.      Di dalam keilmuan, di harapkan bisa memberikan manfaat bagi pembaca. Sehingga dapat memberikan manfaat dan pengetahuan yang baik bagi seseorang yang akan mengkaji

b.      Memberikan manfaat yang baik, khususnya bagi fakultas ushuludin iain kudus dan juga para peneliti yang mengkaji tentang penelitian ini

 

 

 

 

 

 

 



[1] Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power Sebuah Inner Journey Melalui Al-Ihsan, (Jakarta: Arga, 2003), 7.

[2] Salmandanis, “Bangunan Teologi Dakwah Islam 2018”, Diakses Dari, Pada Tanggal 9 Oktober 2022.

[3] Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power Sebuah Inner Journey Melalui Al-Ihsan, (Jakarta: Arga, 2003), 7.

[4] Syahril, “Corak Pemikiran Teologi Islam (Studi Kasus Pada Tokoh Agama Di Bengkulu Utara) 2016”, Diakses Dari, Pada Tanggal 24 September 2022.

Comments

Sangat menambah wawasan sekali sangat memberi ilmu sekali mengenai runah adatnya, jangan lupa kunjungi https://showroomotomotif.com

Popular posts from this blog

Habib Lutfi bin Yahya: Pencerahan Spiritual di Zaman Modern

Ilmu Kalam Klasik Pengertian, Jenis & Faktor

Tradisi Menabur Bunga di Atas Kuburan: Keindahan dan Makna dalam Budaya Jawa