Wisata Kuliner Khas Banyuwangi dan Bondowoso: Sajian Lezat Setelah Mendaki Kawah Ijen

 

Wisata Kuliner Khas Banyuwangi dan Bondowoso: Sajian Lezat Setelah Mendaki Kawah Ijen - Autiya Nila Agustina - Nila Agustina - Perjalanan menuju Kawah Ijen selalu penuh tantangan: trekking dini hari, hawa dingin menusuk, hingga aroma belerang yang pekat. Setelah menikmati fenomena blue fire dan panorama sunrise, ada satu hal lagi yang tidak boleh dilewatkan: wisata kuliner khas Banyuwangi dan Bondowoso.

Sumber Gambar: Tik Tok @mainyuk.idn

Kedua daerah ini memiliki sajian tradisional yang menggugah selera, cocok untuk memulihkan energi sekaligus mengenal budaya lokal lebih dekat.


1. Kuliner Khas Banyuwangi

Banyuwangi dikenal sebagai daerah dengan tradisi kuliner yang kaya, memadukan cita rasa Jawa Timur, Madura, hingga pengaruh Bali.

a. Sego Tempong

  • Deskripsi: Nasi putih dengan lauk sederhana (ikan asin, tahu, tempe, sayur rebus), disajikan dengan sambal mentah super pedas.

  • Makna: Kata tempong berarti “tampar,” menggambarkan rasa pedasnya sambal yang menampar lidah.

  • Cocok untuk: Penggemar pedas yang ingin merasakan energi baru setelah pendakian.

b. Rujak Soto

  • Deskripsi: Perpaduan unik antara rujak sayur dengan kuah soto daging.

  • Cita rasa: Asam, manis, gurih, dan pedas bercampur menjadi satu.

  • Keunikan: Tidak ditemukan di daerah lain, khas Banyuwangi.

c. Pecel Pitik

  • Deskripsi: Ayam kampung yang dibakar, lalu dicampur dengan parutan kelapa berbumbu rempah.

  • Konteks budaya: Biasanya disajikan pada acara adat suku Using, namun kini juga tersedia di beberapa rumah makan.

  • Kesan: Aromanya khas, gurih sekaligus menyehatkan.

d. Kopi Ijen Raung

  • Deskripsi: Kopi arabika yang ditanam di lereng Gunung Ijen-Raung.

  • Keunggulan: Rasa asam fruity yang segar dengan aroma khas dataran tinggi.

  • Tempat terbaik: Banyak kafe lokal di Banyuwangi yang menyajikan kopi ini dengan teknik manual brew.


2. Kuliner Khas Bondowoso

Bondowoso tidak hanya terkenal dengan jalur menuju Ijen, tetapi juga julukan sebagai “Kota Tape” karena produksi tape singkongnya yang legendaris.

a. Tape Bondowoso

  • Deskripsi: Fermentasi singkong dengan ragi, menghasilkan rasa manis asam yang khas.

  • Varian: Tape kering, tape bakar, hingga bolu tape.

  • Oleh-oleh wajib: Hampir semua wisatawan yang pulang dari Bondowoso membawa tape sebagai buah tangan.

b. Nasi Sopan

  • Deskripsi: Nasi dengan kuah sop segar berisi daging, sayuran, dan bawang goreng.

  • Kelezatan: Cocok disantap saat pagi atau siang setelah perjalanan panjang.

c. Pia Tape

  • Deskripsi: Perpaduan pia (bakpia) dengan isian tape manis.

  • Unik: Memberi sentuhan lokal pada jajanan populer.

d. Kopi Bondowoso

  • Deskripsi: Bondowoso juga menghasilkan kopi arabika berkualitas ekspor.

  • Keunikan: Rasanya lebih earthy (tanah) dibanding kopi Ijen, cocok bagi pecinta kopi klasik.


3. Pengalaman Kuliner Setelah Mendaki Ijen

Banyak wisatawan yang setelah turun dari Kawah Ijen memilih mampir ke warung-warung sederhana di sekitar Paltuding atau kembali ke Banyuwangi/Bondowoso untuk berburu kuliner.

  • Di Paltuding: tersedia warung dengan menu sederhana seperti mie instan, kopi panas, dan gorengan.

  • Di Banyuwangi Kota: pilihan lebih bervariasi, mulai dari sego tempong hingga kafe modern.

  • Di Bondowoso: wisatawan biasanya mencari tape atau kopi sebagai oleh-oleh sebelum melanjutkan perjalanan.


4. Tips Menikmati Wisata Kuliner

  1. Datangi pasar tradisional. Banyak makanan khas dijual di pasar pagi dengan harga murah.

  2. Cicipi kuliner desa. Homestay biasanya menyediakan makanan rumahan khas lokal yang otentik.

  3. Bawa pulang oleh-oleh. Tape Bondowoso, kopi Ijen, dan pecel pitik instan kini banyak dikemas untuk dibawa pulang.

  4. Jangan takut pedas. Sebagian besar kuliner lokal didominasi sambal, jadi siapkan lidah Anda!


Kesimpulan

Menjelajah Kawah Ijen tidak lengkap tanpa menikmati kuliner khas Banyuwangi dan Bondowoso. Dari pedasnya sego tempong, uniknya rujak soto, hingga manis legit tape Bondowoso, semuanya memberi pengalaman tersendiri.

Wisata kuliner bukan hanya soal makan, melainkan juga cara terbaik untuk mengenal budaya, tradisi, dan kehidupan masyarakat sekitar Ijen. Jadi, pastikan Anda meluangkan waktu mencicipi sajian lokal sebelum kembali dari perjalanan mendaki.

Comments