Boleh Nggak Sih Rujuk Tanpa Persetujuan Istri? Yuk, Bahas Bareng-bareng!

Sumber Gambar: Nahdlatul Ulama' (NU) Online

 

Hai, Sobat Gaul Muslim!

Pernah nggak sih kamu denger atau baca berita soal suami yang tiba-tiba bilang udah rujuk sama mantan istrinya padahal si istri nggak pernah setuju? Terus kamu jadi mikir, “Lah, emang bisa ya rujuk sepihak gitu doang?” Nah, artikel ini bakal kupas tuntas dengan bahasa yang santai tapi tetap syar’i dan bernas. Yuk, duduk manis sambil ngopi atau ngeteh, kita bahas bareng!


💔 Cerai Dulu, Baru Rujuk?

Oke gengs, dalam Islam itu ada dua tipe talak alias perceraian: talak raj’i dan talak ba’in.

  • Talak raj’i: Ini cerai yang masih bisa “balikan” selama masa iddah (masa tunggu setelah cerai).

  • Talak ba’in: Ini cerai yang udah putus total. Kalau mau balikan, harus nikah ulang dari nol, kayak cinta pertama yang ketemu lagi 😅.

Nah, yang lagi kita bahas adalah rujuk setelah talak raj’i ya. Jadi, selama masih dalam masa iddah, si suami masih punya hak buat ngajak balikan atau rujuk ke istrinya. Tapi… nih yang sering bikin penasaran: apa bisa suami rujuk tanpa persetujuan istri?


😲 Rujuk Sepihak, Emang Boleh?

Secara hukum fikih klasik, terutama menurut madzhab Syafi’iyah, suami memang boleh rujuk tanpa harus minta izin atau persetujuan istri asal masih dalam masa iddah.

Kok bisa gitu? Karena menurut mereka, selama masa iddah, si istri statusnya masih “nyambung” sama si suami walau udah diucapin cerai. Jadi, hak rujuk itu masih di tangan suami.

📌 Tapi jangan salah, gengs! Rujuk itu tetep harus diucapkan dengan niat yang jelas, misal bilang:

"Aku mau rujuk sama kamu, kita balikan lagi ya."

Bisa juga dengan tindakan yang mengarah ke hubungan suami istri (kalau masih dalam masa iddah) — tapi ini jadi problem kalau nggak ada saksi atau niatnya nggak jelas. Bisa runyam urusannya!


🙋‍♀️ Eh, Tapi Gimana Perasaan Istrinya?

Nah ini dia yang kadang bikin kita mikir ulang. Secara hukum memang boleh rujuk tanpa persetujuan istri, tapi dari sisi akhlak dan komunikasi suami istri, masa iya sih balikan kok nggak ngomong dulu?

Ibaratnya kamu putus sama pacar, terus tiba-tiba dia ngumumin ke semua orang kalau kalian udah balikan… padahal kamu belum okein. Nggak enak banget kan? 😬

Dalam Islam, selain hukum fiqih, ada yang namanya etika dan adab. Nabi Muhammad SAW selalu mencontohkan komunikasi yang baik dan adil dalam rumah tangga. Jadi, meski hukum membolehkan rujuk sepihak, tetap lebih baik dilakukan dengan persetujuan dan komunikasi yang jelas.


📢 Rujuk Harus Diumumkan?

Yap, ini penting banget!

Menurut para ulama, meski nggak wajib banget, mengumumkan rujuk itu sunnah muakkadah alias sangat dianjurkan. Minimal ada saksi. Soalnya ini menyangkut status hukum dan sosial si istri juga. Jangan sampai orang-orang nganggep si istri masih janda padahal udah balikan lagi. Bisa bikin fitnah atau salah paham.


🧠 Tips Buat Kamu yang Lagi Galau Mau Rujuk:

  1. Cek dulu status cerainya: Talak raj’i atau ba’in?

  2. Pastikan masih dalam masa iddah.

  3. Ajak ngobrol mantan istrimu dengan kepala dingin.

  4. Kalau mau rujuk, utarakan dengan niat dan kata-kata yang jelas.

  5. Ajak saksi atau umumkan biar nggak jadi omongan belakang.

  6. Bangun kembali rumah tangga dengan saling menghargai dan belajar dari kesalahan.


💬 Penutup: Balikan Itu Nggak Sekadar “Kata”

Sobat, rujuk itu bukan cuma sekadar formalitas atau kata-kata manis. Tapi sebuah keputusan yang melibatkan dua hati dan satu rumah tangga. Jadi, meski secara hukum suami boleh rujuk tanpa izin istri (asal masih iddah), alangkah indahnya jika semua dilakukan dengan komunikasi, kasih sayang, dan niat yang tulus.

Jangan cuma karena “boleh”, terus seenaknya aja. Islam itu indah karena nggak cuma ngatur hukum, tapi juga mengajarkan adab dan empati.


Yuk, share artikel ini ke temen-temenmu biar makin banyak yang paham soal rujuk dan nggak asal main balikan!
Kalau kamu punya pengalaman atau pendapat soal ini, langsung aja tulis di kolom komentar yaa~
#RujukSyariah #BalikanSyar’i #IslamItuKeren


Sumber referensi:

  • https://islam.nu.or.id/nikah-keluarga/bolehkah-rujuk-tanpa-persetujuan-istri-9vmi3

  • Kitab-kitab fiqih klasik madzhab Syafi’i

Comments

This comment has been removed by the author.

Postingan Populer

Hiburan dalam Islam: Antara Komunikasi, Edukasi, dan Kesehatan Jiwa

Komunikasi Religius sebagai Terapi Jiwa dan Penguat Spiritualitas dalam Islam

12 Ulama Indonesia yang Pemikirannya Diakui Dunia