Mengubah Pandangan: Kecantikan dalam Perspektif Islam

 

Sumber Gambar: Sindo News

Dalam budaya modern, seringkali standar kecantikan sangat sempit — hanya merujuk pada bentuk tubuh yang ramping, kulit cerah, atau wajah simetris. Namun Islam tidak menilai manusia dari fisik semata. Nilai sejati seorang wanita (dan juga laki-laki) terletak pada takwa, akhlak, dan amal perbuatannya.

Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa."
(QS. Al-Hujurat: 13)

Dengan kata lain, berat badan bukanlah ukuran kemuliaan seseorang di sisi Allah. Bahkan, dalam banyak riwayat dan kisah para sahabat, banyak wanita bertubuh besar yang dicintai oleh suami dan masyarakat karena akhlaknya yang mulia.


Rasulullah SAW dan Sikapnya terhadap Wanita

Rasulullah SAW adalah sosok yang tidak menilai manusia dari aspek fisik. Bahkan beliau sangat menghormati wanita dalam segala kondisi. Salah satu istri Nabi, Ummu Salamah, dikenal sebagai wanita yang berbadan besar dan memiliki usia yang lebih tua, tetapi ia dicintai karena ilmu, kebijaksanaan, dan keimanannya.

Bahkan dalam beberapa riwayat, Rasulullah pernah menggambarkan sosok wanita surga yang "berpipi montok" (dalil ini ada dalam konteks metafora tentang keindahan surga, bukan hinaan atau ejekan).


Keutamaan Wanita Gemuk dalam Riwayat dan Masyarakat

1. Dikenal sebagai Sosok Lembut dan Penyayang

Banyak masyarakat tradisional menilai wanita berbadan besar sebagai pribadi yang lembut, sabar, dan penuh kasih sayang. Bahkan, dalam budaya Nusantara, istri yang gemuk sering dianggap "berkah rumah tangga".

2. Sabar dan Ikhlas terhadap Pandangan Sosial

Di tengah arus stigma tubuh ideal, wanita gemuk yang tetap percaya diri dan menjaga akhlaknya menunjukkan keteguhan hati dan kesabaran luar biasa — yang merupakan amal besar di sisi Allah SWT.

“Tidaklah suatu musibah menimpa seorang Muslim, melainkan Allah akan menghapus dosanya karena itu, meskipun hanya karena tertusuk duri.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Bila rasa minder, ejekan, atau tekanan sosial menjadi cobaan, maka kesabaran menghadapi itu semua dapat menjadi ladang pahala yang luar biasa.


Wanita Gemuk Bisa Menjadi Teladan Iman dan Amal

Tubuh yang besar tidak menghalangi seseorang untuk menjadi istri yang taat, ibu yang pengasih, atau dai yang bijaksana. Seorang wanita gemuk tetap bisa menjadi penghafal Al-Qur’an, penggerak dakwah, penulis buku bermanfaat, dan pejuang ekonomi keluarga.

Di hadapan Allah, yang dilihat adalah hati dan amalnya, bukan ukuran fisik atau pakaian.


Penutup: Jangan Rendahkan, Tapi Hargai dan Dukung

Artikel ini bukan sekadar pembelaan terhadap wanita gemuk, tapi juga pengingat bahwa setiap manusia memiliki keistimewaan tersendiri. Dalam Islam, tidak ada tempat bagi body shaming atau ejekan fisik.

Marilah kita menjadi pribadi yang memandang orang lain dengan cinta, menghormati siapa pun apa adanya, dan menilai seseorang dari kebaikan, akhlak, serta kontribusinya — bukan dari bentuk tubuhnya.

“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian.”
(HR. Muslim)

Comments