Hikmah Perintah Tasbih kepada Nabi Muhammad dalam Menghadapi Kaum Pembangkang menurut Gus Baha
Pati - Hikmah Perintah Tasbih kepada Nabi Muhammad dalam Menghadapi Kaum Pembangkang menurut Gus Baha - KH. Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Baha, adalah seorang ulama yang dikenal dengan pemahaman mendalamnya tentang Al-Qur’an dan tafsir. Dalam berbagai ceramahnya, beliau sering mengulas makna-makna tersembunyi dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Salah satu kajian menarik yang pernah disampaikan oleh Gus Baha adalah tentang alasan mengapa Nabi Muhammad diperintahkan oleh Allah untuk bertasbih ketika menghadapi kaum yang membangkang.
Dalam Al-Qur’an, terutama dalam surat-surat Makkiyah, Allah sering memberikan perintah kepada Nabi Muhammad untuk bersabar dan bertasbih ketika menghadapi kaum yang menolak dakwahnya. Salah satu ayat yang menegaskan hal ini adalah:
"Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya." (QS. Qaf: 39)
Gus Baha menjelaskan bahwa perintah tasbih dalam ayat ini bukan sekadar anjuran untuk mengingat Allah, tetapi juga memiliki makna yang lebih dalam. Menurut beliau, ada beberapa hikmah di balik perintah ini:
1. Menjaga Kejernihan Hati dan Pikiran
Dalam menghadapi kaum yang membangkang, seseorang bisa dengan mudah terprovokasi, marah, atau bahkan kecewa. Nabi Muhammad adalah manusia yang memiliki perasaan, sehingga Allah mengajarkan cara terbaik untuk menenangkan hati, yaitu dengan bertasbih. Tasbih berarti mengingat kesempurnaan Allah dan menyerahkan segala urusan kepada-Nya, sehingga tidak terjebak dalam emosi negatif.
2. Menyadari Bahwa Hidayah Ada di Tangan Allah
Gus Baha menekankan bahwa dakwah adalah tugas Nabi, tetapi hidayah adalah hak prerogatif Allah. Dengan bertasbih, Nabi Muhammad diingatkan bahwa tugasnya hanya menyampaikan, sedangkan hasilnya bukan sesuatu yang harus beliau pikirkan secara berlebihan. Ini mengajarkan prinsip tawakal yang penting bagi setiap pendakwah.
3. Menghindari Sikap Reaktif dan Terjebak dalam Perdebatan Tak Bermanfaat
Dalam beberapa kisah dakwah Nabi, ada banyak kaum yang menolak, bahkan mencemooh dan menyakiti beliau. Jika beliau membalas dengan emosi atau perdebatan yang tidak produktif, maka hal itu hanya akan membuang energi. Dengan bertasbih, Nabi diajarkan untuk tetap fokus pada misinya dan tidak terpengaruh oleh sikap negatif orang-orang yang membangkang.
4. Tasbih sebagai Sumber Ketenangan Jiwa
Gus Baha juga menjelaskan bahwa tasbih adalah bentuk terapi spiritual yang sangat kuat. Ketika seseorang menghadapi ujian, baik dalam dakwah maupun dalam kehidupan sehari-hari, mengingat Allah dengan cara bertasbih akan memberikan ketenangan batin. Ini adalah metode yang diajarkan langsung oleh Allah kepada Nabi-Nya agar tidak terbawa oleh tekanan dan kesedihan akibat penolakan dari kaumnya.
Dari penjelasan Gus Baha ini, kita bisa mengambil pelajaran bahwa dalam kehidupan sehari-hari, ketika menghadapi orang-orang yang tidak sepaham atau bahkan menentang kita, sikap terbaik bukanlah marah atau berdebat tanpa manfaat, tetapi justru dengan meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Tasbih bukan hanya sekadar bacaan zikir, tetapi juga metode untuk menenangkan hati, menjaga kesabaran, dan menyerahkan segala urusan kepada Allah.
Comments