Bagaimana pengaruh budaya Jawa pra-Hindhu-Buddha terhadap Islam Jawa

 Bagaimana pengaruh budaya Jawa pra-Hindhu-Buddha terhadap Islam Jawa


Pengaruh budaya Jawa pra-Hindhu-Buddha terhadap Islam Jawa sangat signifikan. Sebelum datangnya agama Hindu dan Buddha, masyarakat Jawa memiliki budaya yang khas, yang didasarkan pada animisme-dinamisme. Budaya ini sangat mengikat masyarakat dan mempengaruhi semua aspek kehidupan mereka. Ketika Islam datang, masyarakat Jawa telah memiliki struktur sosial dan keagamaan yang kuat, yang memungkinkan Islam untuk mengakomodasi dan mengakulturasi unsur-unsur budaya lokal.


### Pengaruh Budaya Jawa Pra-Hindhu-Buddha


1. **Struktur Sosial dan Keagamaan**: Budaya Jawa pra-Hindhu-Buddha memiliki struktur sosial dan keagamaan yang kuat, yang didasarkan pada aturan hukum adat dan sistem keagamaan animisme-dinamisme. Ini membuat masyarakat Jawa lebih konservatif dan statis, yang berpengaruh pada cara mereka menerima dan mengintegrasikan Islam[2][4].


2. **Penerimaan Islam**: Pengaruh budaya Jawa pra-Hindhu-Buddha mempengaruhi cara masyarakat Jawa menerima Islam. Masyarakat Jawa tidak hanya menerima ajaran Islam, tetapi juga mengintegrasikan unsur-unsur budaya lokal dengan ajaran Islam. Hal ini menciptakan Islam Jawa yang unik, yang lebih inklusif dan akomodatif terhadap budaya lokal[1][4].


3. **Karakteristik Islam Jawa**: Pengaruh budaya Jawa pra-Hindhu-Buddha juga mempengaruhi karakteristik Islam Jawa. Masyarakat Jawa yang menganut Islam memiliki karakteristik seperti religius, non-doktriner, toleran, akomodatif, dan optimistik. Karakteristik ini melahirkan corak, sifat, dan kecenderungan yang khas bagi masyarakat Jawa, seperti percaya kepada Tuhan, idealis, mengutamakan hakikat daripada segi-segi formal dan ritual, dan cenderung bersikap pasrah[1][4].


### Akulturasi Islam dan Budaya Jawa


Akulturasi Islam dan budaya Jawa menciptakan harmoni antara ajaran Islam dengan budaya lokal. Islam Jawa tidak hanya mempengaruhi budaya Jawa, tetapi juga dipengaruhi oleh budaya Jawa. Proses akulturasi ini menciptakan dua varian masyarakat Islam Jawa, yaitu santri dan abangan, yang dibedakan oleh taraf kesadaran ke-Islaman mereka[1][4].


Dengan demikian, pengaruh budaya Jawa pra-Hindhu-Buddha sangat signifikan dalam membentuk Islam Jawa yang unik dan inklusif. Budaya Jawa pra-Hindhu-Buddha memberikan struktur sosial dan keagamaan yang kuat, yang memungkinkan Islam untuk mengakomodasi dan mengakulturasi unsur-unsur budaya lokal, menciptakan harmoni antara ajaran Islam dengan budaya Jawa.


Citations:

[1] [PDF] 5. Tradisi dan Budaya Masyarakat Jawa dalam Perspektif Islam https://eprints.uny.ac.id/2609/1/5._Tradisi_dan_Budaya_Masyarakat_Jawa_dalam_Perspektif_Islam.pdf

[2] AKULTURASI BUDAYA JAWA SEBAGAI STRATEGI DAKWAH https://e-journal.metrouniv.ac.id/index.php/riayah/article/view/2304

[3] Mengenal 5 Tradisi Hindu Buddha Jawa yang Diwarnai Islam https://www.kompas.com/stori/read/2024/02/01/080000279/mengenal-5-tradisi-hindu-buddha-jawa-yang-diwarnai-islam?page=all

[4] [PDF] Islam dan Budaya Jawa https://pustaka.smantarnala.net/index.php?bid=4520&fid=47&p=fstream-pdf

[5] Akulturasi budaya Jawa dan ajaran Islam dalam tradisi nyeliwer wengi https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7913

Comments

Postingan Populer

Bid'ah sebagai Sebab Kemunduran Islam Menurut Rasyid Ridha