CORAK PEMIKIRAN TEOLOGI PADA TOKOH AGAMA DI DESA SENGON BUGEL RT 01 RW 01 MAYONG, JEPARA
CORAK PEMIKIRAN TEOLOGI PADA TOKOH AGAMA
DI DESA SENGON BUGEL RT 01 RW 01 MAYONG, JEPARA
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tokoh agama pada dasarnya mempunyai kedudukan dan peranan yang sangat penting dan strategis, utamanya sebagai landasan spiritual, moral, etika dalam hidup dan kehiduapan umat manusia. Selain itu, tokoh agama merupakan seorang figur atau panutan, pemimpin atau imam dalam masalah agama, kemasyarakatan serta kenegaraan dalam rangaka menyukseskan program pemerintah dan pembinaan harmonisasi kehidupan masyarakat karena tokoh agama memiliki keunggulan, baik dalam ilmu pengetahuan, intengrasi dan lain sebagainya, sehingga tokoh agama mempunyai kedudukan dan pengaru besar di tengah-tengah masyarakat.
Dalam menjalakan peranya, tokoh agama tidak luput dengan pemikiran teologi yang medasarinya. Pemikiran teologi sendiri ialah sebuah ilmu pengetahuan yang berbicara tentang Tuhan atau ilmu ketuhanan dan kewajiban atau pertalian manusia dalam hubungannya dengan Tuhan yang diperkuat dengan dahlil naqli dan aqli agar mudah diterima seseorang atau masyarakat sekeliling serta dipakai sebagai pedoman.
Hal inilah yang mengakibatkan tokoh agama memiliki corak pemikiran yang berfariatif. Kapasitas dan kredibilas pengambilan keputusan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan teologi, potensi biologis maupun psikologis, keyakinan, syariah, kelimuan atau pengatahuan dan politik juga salah satu yang medasari corak pemikiran teologi tokoh agama yang beragam.
Berkenaan dengan hal itu, terdapat beberapa penelitian yang telah di dilakukan sebelumnya diantaranya penelitian yang dilakukan Syahril (2016) untuk mengetahui corak pemikiran teologi islam di bengkulu utara. Tidak jauh berbeda dalam penelitian yang dilakukan Dr. Syarif, MA. (2018) untuk memahami corak pemikiran islam borne, penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Fatimah Syari Lubis (2017) untuk mengidentifikasi corak teologi masyarakat muslim di desa sei rotan kabupaten deli serdang.
Melihat dari penelitian sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian secara mendalam terkait dengan corak pemikiran teologi tokoh agama di desa Sengon bugel rt 01 rwa 01 Mayong, Jepara.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana corak pemikirian teologi dalam islam?
2. Bagaimana corak pemikirian teologi tokoh agama di desa sengon bugel rt 01 rw 01, mayong Jepara?
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan pokok rumusan masalah di atas, maka tujuan yang mendak dicapai dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahuai bagaimana corak pemikiran teologi dalam agama islam
2. Untuk mengetahui bagaimana corak pemikirian teologi tokoh agama di desa sengon bugel rt 01 rw 01, mayong Jepara
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis
Untuk menambah informasi dalam khasanah keilmuan, wawasan dan pengetahua tentang teologi islam yang berkaitan dengan tokoh agama.
2. Secara praktis
Untuk menambah wacana di Fakultas Ushuluddin Khususnya pada jururan Aqidah dan Filsafat Islam dan sebagai referensi serta acuan bagi peneliti yang akan datang khusunya dalam pembahasan teologi islam.
E. Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini terdiri dari lima bab dan masing-masing bab dijabarkan menjadi beberapa sub bab dengan sistematika sebagai berikut:
1. Bagian Muka
2. Bagian Isi
Bagian ini memuat:
Bab I : Pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan penelitian.
Bab II : Pada bab ini diuraikan kerangka teoritik, penelitian terdahulu serta
kerangka berfikir Corak Pemikiran Teologi Pada Tokoh Agama Di Desa Sengon Bugel Rt 01 Rw 01 Mayong, Jepara.
Bab III : Pada bab ini membahas tentang metode penelitian yang meliputi:
pendekatan penelitian, setting penelitian, subyek penelitian, sumber
data, teknik pengumpulan data, pengujian keabsahan data, teknik analisis data Corak Pemikiran Teologi Pada Tokoh Agama
Di Desa Sengon Bugel Rt 01 Rw 01 Mayong, Jepara.
Bab IV : Pada bagian ini berisi tentang deskripsi hasil penelitian Corak Pemikiran Teologi Pada Tokoh Agama Di Desa Sengon Bugel Rt 01 Rw 01 Mayong, Jepara.
BAB V : Pada bab ini berisi tentang kesimpulan, saran-saran, dan penutup.
3. Bagian akhir
Pada bagian ini memuat daftar pustaka, riwayat pendidikan peneliti dan lampiran-lampiran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
Teologi merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang berbicara tentang Tuhan atau ilmu ketuhanan dan kewajiban atau pertalian manusia dalam hubungannya dengan Tuhan yang diperkuat dengan dahlil naqli dan aqli agar mudah diterima seseorang atau masyarakat sekeliling serta dipakai sebagai pedoman. Mengkaji teologi pada dasarnya merupakan upaya memahami kerangka berpikir dan proses pengambilan keputusan para ahli dalam merespon diskursus teologi.
Potensi yang dimiliki manusia secara natural akan berpengaruh terhadap temuan yang dihasilkannya secara natural pula. Ungkapan ini sesuai dengan pendapat Waliyullah ad-Daħlawi yang menyatakan, bahwa para Sahabat dan Tabiin sering berbeda pendapat dalam mengkaji suatu masalah. Diantara pemicunya adalah perbedaan informasi yang mereka dapatkan dari Nabi terkait suatu persoalan, atau akses informasi yang tidak sama terhadap persoalan tersebut.
Jika, Waliyullah ad-Daħlawi menekankan pada aspek pembuat keputusan sebagai penyebab perbedaan pendapat, Umar Sulaiman as-Saqar menekankan pada aspek objeknya. Persoalan keyakinan, syari’ah, dan politik menurutnya merupakan aspek-aspek yang memicu terjadinya perbedaan pendapat. Selain kedua pendapat diatas, kelihatannya perbedaan metode yang digunakan dalam menganalisis persoalan juga menjadi faktor signifikan memicu perbedaan pendapat. Perbedaan metode itu pada akhirnya melahirkan corak pemikiran dalam objek yang sedang ditelaah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, corak adalah paham, macam, atau bentuk.
Para ahli menjelaskan corak pemikiran teologi secara beragam. Diantaranya dikemukakan Tsuroya Kiswati. Ia berpendapat, bahwa kendatipun tetap mendasarkan pada Alquran dan Hadis, secara umum ada dua corak teologi yang berkembang di Dunia Muslim, yaitu rasional dan tradisional. Corak rasional memberikan proporsi yang tinggi pada akal dan dianut oleh aliran Mu’tazilah. Sementara, corak tradisional adalah aliran yang memberikan daya yang lemah pada akal. Menurutnya, corak pemikiran ini tergambar dalam teologi Asy’ariah yang dalam sistem pemikirannya dibangun atas dasar metode tekstual.
Sama halnya dengan Tsuroya Kiswati, Masdar F. Mas’udi, Zainul Kamal, dan Harun Nasution membagi corak teologi umat Islam kepada dua macam, yaitu rasional dan tradisional. Corak teologi rasional mengacu kepada Mu’tazilah, sedangkan corak tradisional mengarah kepada Asy’ariah. Kendatipun kedua aliran ini masih terbagi lagi kedalam berbagai sekte, dan masih terdapat berbagai sekte lain yang berkembang ketika itu, tetapi coraknya tetap saja mengacu kepada dua klasifikasi diatas, yaitu rasional dan tradisional.
Oleh karena itu, analisis yang tepat untuk digunakan dalam melihat corak teologi pada tokoh agama di desa Sengon Bugel RT 01 RW 01 Mayong, Jepara, penelitian ini mengacu kepada dua corak tersebut, yaitu rasional dan tradisional. Selain itu, pengklasifikasian corak teologi yaitu rasional dan tradisional berimplikasi pada berbedanya kecenderungan sikap penganutnya. Dengan demikian, corak teologi tokoh agama di desa Sengon Bugel RT 01 RW 01 Mayong, Jepara dalam kehidupannya tidak akan dapat ditemukan secara utuh jika hanya memakai parameter apa yang dipikirkan dan disebutkannya, tetapi perlu juga dilihat bagaimana ia berbuat, bersikap, dan bertindak selama hidupnya.
Perbuatan, sikap, dan tindakan-tindakannya akan menjadi tolak ukur apakah ia penganut teologi rasional atau tradisional, atau tokoh agama di desa Sengon Bugel RT 01 RW 01 Mayong, Jepara memiliki pemahaman lain terhadap teologi yang dianutnya, dan hal ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur untuk mempetakan corak teologi yang dianut pada tokoh agama di desa Sengon Bugel RT 01 RW 01 Mayong, Jepara . Terdapat lima Tokoh agama di desa Sengon Bugel RT 01 RW 01 Mayong, Jepara, dilihat dari latar belakangnya berasal dari Nadhatul Ulama dan Muhammadiyah.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Dan pendekatan
Penelitian ini berupa penelitian kualitatif dalam penelitian yang saya buat menggunakan teori sosiologi, karena corak pemikiran dari tokoh sendiri itu membahas agamayang di pelajari setiap manusia untuk bekal kelak, agama sendiri di sini sangat luas untuk kita pahami. keadaan zaman sekarang yang begitu sangat luar biasa, apalagi sekarang banyak yang sudah tidak memperhatikan agama dan banyak yang melanggar syariat islam dan banyak orang yang melakukan perbuatan yang tidak baik, oleh karena itu kami membahas corak pemikiran yang di bahas oleh beberapa tokoh yang sangat hebat membahas tentang agama untuk di pelajari agar tidak terjerumus hal yang tidak baik dalam kehidupan manusia.
B. Setting Penelitian
Dalam kesempatan saat ini kami membahas tentang corak teologi pemikiran tokoh agama, dan untuk menyelesaikan penelitian ini kami melakukan wawancara yang bertempat di jepara desa sengon bugel, untuk yang di wawancarai sendiri itu ada tokoh agama, masyarakat, dan juga pemerintah desa beserta jajarannya yang ada di desa sengon bugel jepara. Kegiatan penelitian di lakiakan untuk memperbaiki masyarakat yang ada di masyarakat sengon jepara, jadi untuk itu kita melakukan wawancra agar data yang di peroleh itu bisa valid dan benar untuk menjadikan suatu informasi yang baik untuk kemajuan agama yang ada di desa jepara.
Dalam mewawancarai dari tokoh agama, masyarakatm dan juga aparat pemerintah yang ada di desa sengon bugel jepara di harapkan agar data yang di dapat dari wawancara berbeda orang tapi mengharapkan data yang sama, dan ketika tidak sama yang di ucapkan dari beliau kami bisa membandingkan yang terbaik dan jawaban yang terbaik untuk menyelesaikan suatu masalah yang di hadapi di desa jepara ini.
C. Subjek Dan Objek Penelitian
Penelitian tentang corak pemikiran teologi tokoh memiliki beberapam subjek dan objek untuk menguatkan penelitian yang saya kaji saat ini, subjek yang ada dalam penelitian ini adalah suatu masyarakat yang kurang dengan pemgetahuan agama, oleh karena itu tokoh agama yang ada di desa jepara ini berusaha yang terbaik untuk masyarakat yang di situ agamanya kurang baik untuk kehidupannya yang sekarang ini menghadapi zaman yang sangat luar biasa dan banyak pergaulan yang tidak baik dan dilakukan oleh pemuda yang kurang dengan pengetahuan agama, jadi tokoh agama dari jepara memberikan ajaran yang terbaik untuk mereka semua.
Ketika melibatkan subjek untuk penelitian ini pasti juga ada objek yang menguatkan dalam pemelitian kali ini, objek yang saya perolh yaitu dari segi tokoh agama dan juga jajaran pemerintah untuk mengarahkan yang terbaik kepada masyarakat desa engon bugel jepara, jadi di sini tokoh agama dan jajaran pemerintah yang ada di harapkan bisa memberikan pengajarfan dan pengetahuan yang terbaik kepada seluruh pemuda dan juga masyarakat yang ada di sekitarnya, selain itu dalam penelitian itu ada dua objek yaitu objek material dan formal.
Objk material yang di peroleh dalam penelitian ini adalah masyarakat, karena di sini objek material itu inti dari kajian atau pokok pengetahuan yang di kaji dalam mempelajari pengetahuan, dan objek formal dari penelitian ini adalah tokoh agama karena objek ini bertujuan untuk memperkuat pokok pengetahuan yang di kaji dalam penelitian ini.
D. Sumber Data
Dalam melakuakan suatu penelitian pasti membutuhkan suatu referensi atau data yang falid untuk melengkapi penelitian yang telah kita lakukan, dalam hal ini kami mengambil data dari data primer dan juga sekunder untuk melengkapi semua informasi yang saya butuhkan, yang pertama saya menggunakan jurnal untuk memadukan informasi yang seharusnya di gunakan. Selanjutnya dalam penelitian ini saya menggunakan data primer dengan cara wawancara langsung kepada masyarakat yang ada di desa sengon bugel jepara, dengan wawancara di harapkan semua data yang saya dapatkan itu valid dan sehingga menjadi sumber data yang baik.
E. Teknik pengumpulan data
Ada beberapa tahap dalam melakuakan pengumpulan data dalam penelitian yang saya lakukan, tapi saat ini saya hanya mengambil beberapa cara saja yakni, wawancara kegiatan wawancara saya lakukan tujuannya agar kami memperoleh data dengan benar dan valid, sehingga mempermudah saya dalam membuat penelitian.
Cara yang selamjutnya yang saya gunakan yaitu observasi ke tempatnya langsung, agar bisa membuktikan benar atau tidak pembicaraan dari masyarakat dan tokoh agama yang saya wawancarai dalam membuat penelitian ini, dan selanjutnya yakni dengan cara dokumentasi tujuannya untuk membuktikan suatu informasi yang di peroleh saat kita turun langsung kelapangan dan juga memfoto saat kami sedang melakukan wawancara yang telah terjadi untuk nmelengkapi suatu penelitian ini.
Comments