MAKALAH AKSIOMA UMUM FILSAFAT MORAL

 

MAKALAH

AKSIOMA UMUM FILSAFAT MORAL

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Filsafat Moral

Dosen Pengampu: Dr. H. Fathul Mufid ,M.S.I.

 

Disusun Oleh:

 

Muhammad Chaeroni             (2030210082)

 

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

TAHUN 2023

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Filsafat moral merupakan definisi lain dari etika.Etika memiliki terminologi yang secara etimologis berasal dari Yunani “ethos”   yang berarti “custom” atau kebiasaan yang berkaitan dengan tindakan atau tingkah laku manusia, juga dapat berarti “karakter” manusia (keseluruhan cetusan perilaku manusia dalam perbuatannya) (Dewantara,2021). Lebih lanjut Dewantara menjelaskan bahwa secara umum dapat dikatakan bahwa etika adalah filsafat tentang tindakan manusia sebagai manusia. Suatu tindakan itu mempunyai nilai etis bila dilakukan oleh manusia dan dalam kerangka manusiawi. Jelas bahwa etika itu berurusan secara langsung dengan tindakan atau tingkah laku manusia(Dewantara,2021).

Etika pada umumnya diidentikkan dengan moral (moralitas). Meskipun sama terkait dengan baik-buruk tindakan manusia, etika dan moral memiliki perbedaan pengertian. Secara singkat, jika moral lebih cenderung pada pengertian “nilai baik dan huruk dari setiap perbuatan manusia, etika mempelajari tentang baik dan buruk”. Jadi, bisa dikatakan, etika berfungsi sebagai teori dan perbuatan baik dan buruk (ethics atau „ilm al-akhlaq) dan moral (akhlaq) adalah praktiknya. Akhlaq merupakan bentuk praksis ajaran Islam dalam mengatur tindakan moral manusia. Akhlak juga sering didefinisikan sebagai ilmu tentang keutamaan-keutamaan dan cara mendapatkannya, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari dan ilmu tentang hal yang buruk dan bagaimana cara menjauhinya. (Taufik, 2016).

Di dalam agama Islam pemakaian istilah etika disamakan dengan akhlak, adapun persamaannya terletak pada objeknya, yaitu keduanya sama-sama membahas baik buruknya tingkah laku manusia. Segi perbedaannya etika menentukan baik buruknya manusia dengan tolak ukur akal pikiran. Sedangkan akhlak dengan menentukannya dengan tolak ukur ajaran agama (al-Quran dan alSunnah) (Badroen, 2006).

Sumber etika dalam islam adalah alqur’an dan as-sunnah(hadis) yang mana kedua sumber tersebut selalu menjadi tolak ukur  akan baik buruknya perbuatan yang dilakukan manusia(kaum muslimin).Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang aksioma atau dalil-dalil mengenai filsafat moral atau etika. Yang mana semoga bisa dijadikan dasar dan pedoman bagi manusia berperilaku dalam kehidupannya sehari-hari sehingga menjadi pribadi atau manusia yang berakhlakul karimah.

B.    Rumusan masalah

  1. Apa itu  Filsafat moral atau Etika?
  2. Apa Saja Aksioma(Dalil)Filsafat Moral atau Etika?

C.    Tujuan Penulisan

  1. Mengetahui Apa itu Filsafat Moral atau Etika
  2. Mengetahui Apa Saja Aksioma(dalil) Filsafat Moral atau Etika

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian  FilsafatMoral atau Etika

Filsafat moral merupakan definisi lain dari etika. Etika memiliki terminologi yang secara etimologis berarti kebiasaan yang berkaitan dengan tindakan atau tingkah laku manusia/karakter manusia (keseluruhan cetusan perilaku manusia dalam perbuatannya). Etika adalah cabang dari filsafat yang membicarakan tentang nilai baik dan buruk. Etika disebut juga Filsafat Moral. Etika membicarakan tentang pertimbangan-pertimbangan tentang tindakan-tindakan baik buruk, susila tidak susila dalam hubungan antar manusia. Etika dari bahasa Yunani ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat. Sedangkan moral dari kata mores yang berarti cara hidup atau adat. Etika adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang persoalan baik dan buruk berdasarkan pikiran akal manusia. Sedangkan moral adalah suatu hal yang berkenaan dengan baik dan buruk dengan ukuran tradisi dan budaya yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang. Nah adapun akhlak adalah bagian yang membicarakan masalah baik dan buruk dengan ukuran wahyu atau al- Qur’an dan hadist.[1]

Etika sering diidentikan dengan moral atau moralitas, namun meski sama sama terkait dengan tindakan baik dan buruk nya manusia, etika dan moral memiliki perbedaan pengertian. Moralitas lebih condong pada pengertian nilai baik dan buruk di setiap perbuatan manusia itu sendiri, sedangkan etika itu ilmu nya yang mempelajari tentang baik dan buruknya perbuatan manusia. Jadi etika berfungsi sebagai teori tentang perbuatan baik dan buruk, sedangkan moral adalah praktik perbuatan tentang baik dan buruk. Dapat disimpulkan bahwa etika merupakan ilmu moral/ ilmu akhlak yang mengindikasikan pra tindakan yang berupa pengetahuan serta pemikiran tentang hal/ tindakan baik dan buruk. Masalah perbuatan baik dan buruk, terpuji dan tercela adalah wilayah akhlak.Akhlak merupakan barometer yang menyebabkan seseorang mulia dalam pandangan Allah SWT dan manusia. Akhlak adalah sikap atau prilaku baik dan buruk yang dilakukan secara berulang ulang dan diperankan oleh seseorang tanpa disengaja atau melakukan pertimbangan terlebih dahulu. Akhlak yang terpuji dinamakan akhlak al karimah (akhlak mahmudah), sedangkan akhlak buruk atau tercela dinamakan (akhlak mazmumah).[2]

      Dalam Islam etika dikenal istilah Akhlak. Akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam Islam. Akhlak merupakan salah satu dari tiga cakupan agama Islam bersama Aqidah dan Ibadah. Menyempurnakan akhlak merupakan tujuan utama dakwah Nabi Muhammad SAW di dunia fana’ ini. Sedangkan secara terminologi, Prof. Ahmad Amin dalam bukunya mendefinisikan akhlak sebagai kehendak yang biasa dilakukan.[3]

Ibnu Miskawaih, seorang filosof muslim pertama yang membahas tentang akhlak juga mendefinisikan serupa. Menurutnya, akhlak adalah, “suatu kondisi jiwa yang mendorong untuk melakukannya tanpa berpikir dan merenung.”[4]Etika merupakan studi sistematis tentang tabiat konsep nilai, baik, buruk, harus, benar, salah, dsb. Etika dapat didefinisikan sebagai seperangkat prinsip moral yang membedakan yang baik dari yang buruk. Etika adalah bidang ilmu yang bersifat normativ karena ia berperan menentukan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan oleh seorang individu.[5].

B.    Aksioma (dalil) tentang Etika atau Filsafat Moral

Terkadang seorang muslim bingung mencari solusi tentang masalah moral dan akhlak masyarakat.Padahal dengan merenungi dan mengaplikasikan ajaran Al-Qur’an, mereka dapat mengatasi berbagai persoalan besar dalam tubuh umat ini.Dengan  merenungkan dan mendalami makna ayat-ayat Al-Qur’an maka kita akan temukan ajaran akhlak, kasih dan cinta yang begitu dalam dan luas.Di dalam al-quran, terdapat beberapa ayat yang di dalamnya terkandung nilai-nilai akhlak, atau bahkan secara umum, al-quran itu sendiri adalah akhlak,dalam arti pakaian, cara kita hidup, berpikir dan berbuat serta berinteraksi dan berkomunikasi, baik dengan khalik maupun dengan makhluk.[6]

Diantara ayat-ayat alquran tentang akhlak,Etika atau filsafat moral adalah sebagai berikut:

  1. QS. Al Ahzab ayat 21
  2. Artinya: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yangbaik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah. (QS Al-Ahzab [33]: 21).
  3. QS. An- Nahl ayat 90

Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuatkebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan)perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamuagar kamu dapat mengambil pelajaran”. (QS. An- Nahl [16]: 90)

  1. QS. Ali Imran ayat 159
  2. Artinya: “Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut
  3. terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah merekamenjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunanuntuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabilaengkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allahmencintai orang yang bertawakal”. (QS. Ali Imran [3]: 159).
  4. QS. Al- Bayyinah ayat 5
  5. Artinya: “Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlasmenaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salatdan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)”. (QS. AlBayyinah [98]: 5).
  6. QS. Al Baqarah ayat 83
  7. Artinya: “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepadakedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalahyang baik kepada manusia”. (QS. Al Baqarah [2]: 83).
  8. QS. Al Baqarah ayat 45
  9. Artinya: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu”. (QS. Al Baqarah [2]: 45)
  10. QS. Al Baqarah ayat 152
  11. Artinya: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku”. (QS. Al Baqarah [2]: 152)
  12. QS. Al Mulk ayat 29
  1. Artinya: “Katakanlah: ‘Dialah Allah Yang Maha Penyayang kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya-lah kami bertawakkal. Kelak kamu akan mengetahui siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata”. (QS. Al Mulk [67]: 29)

Dalam hadis juga banyak sabda nabi muhammad SAW yang menjelaskan dan membahas tentang moral dan akhlak.. Baik itu moral atau akhlak terhadap sesama manusia maupun akhlak terhadap keluarga(anak dan istri)

Adapun aksioma umum atau dalil tentang filsafat moral yaitu sabda nabi Muhammad SAW:

1.     Paling Baik Kepada Istri dan Anaknya (keluarga)

Rosulullah shallallahu‘alaihi wasallam bersabda:

خَيْرُكُمْخَيْرُكُمْلأَهْلِهِوَأَنَاخَيْرُكُمْلأَهْلِى

Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya.Dan saya adalah yang terbaik dari kalian terhadap keluargaku.

2.     Berakhlak Baik

Beliau shallallahu‘alaihi wasallam juga bersabda:

إِنَّخِيَارِكُمْأَحْسَنَكُمْأَخْلَقًا

Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya.

Hadis yang lain Rosullullah juga bersabda,Artinya: “Orang mukmin yang sempurna imannya adalah yang paling baikakhlaknya.” (HR, Tirmidzi)

 

 

 

 

 


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Etika adalah cabang dari filsafat yang membicarakan tentang nilai baik dan buruk. Etika disebut juga Filsafat Moral.Etika membicarakan tentang pertimbangan-pertimbangan tentang tindakan-tindakan baik buruk, susila tidak susila dalam hubungan antar manusia. Etika adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang persoalan baik dan buruk berdasarkan pikiran akal manusia. Sedangkan moral adalah suatu hal yang berkenaan dengan baik dan buruk dengan ukuran tradisi dan budaya yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang. Adapun akhlak adalah bagian yang membicarakan masalah baik dan buruk dengan ukuran wahyu atau al-Qur’an dan hadist.

Dalam Islam etika dikenal istilah Akhlak. Akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam Islam. Akhlak merupakan salah satu dari tiga cakupan agama Islam bersama Aqidah dan Ibadah. Didalam al-quran, terdapat beberapa ayat yang didalamnya terkandung nilai-nilai akhlak,atau bahkan secara umum,al-quran itu sendiri adalah akhlak,dalam arti pakaian, cara kita hidup,berpikir dan berbuat serta berinteraksi dan berkomunikasi, baik dengan khalik maupun dengan makhluk.Dalam hadis nabi pun banyak dijelaskan mengenai akhlak atau moral baik akhlak terhadap sesama manusia maupun akhlak terhadap keluarga(anak dan istri).

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Alfan, Muhammad, 2011. Filsafat Etika Islam,Bandung:Pustaka Setia.

Badroen, Faisal, 2006. Etika Bisnis Dalam Islam,Jakarta:Kencana Perdana Media Group,Cet.Ke-1

Dewantara, Agustinus W. (2021). Filsafat Moral Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia. Marcell (Ed). Cet.5. Yogyakarta: PT. Kanisius.

Taufik, Muhammad, 2016. “Etika Dalam Perspektif Filasafat Islam“ dalam Etika: Perspektip, Teori dan Praktik, (ed) Zuhri Yogyakarta: FA Press.

Yadi, Hasin. 2019. Ayat-ayat Akhlak dalam Al-Qur’an. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Jakarta Vol.2 No.2

 

 



[1]Al Mawardi. MS, “Etika, Moral Dan Akhlak”, hal 78

 

[2]Al Mawardi. MS, “Etika, Moral Dan Akhlak”, hal 79

[3]Tim Penyusun, 2010. Akidah Akhlak .Jakarta: Intimedia Cipta nusantara. hlm. 28.

[4]Thaha Abdussalam Khudhair, 1997. Falsafatul Akhlâq ‘inda Ibni Miskawayh. Jakarta: Raja Grafindo. hlm. 26

[5]Ibid, Rafik Isa Beekun. 2004. Hlm. 24

[6]Hasin Yadi, Ayat-ayat Akhlak dalam Al-Qur’an, (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Jakarta)

Comments

Popular posts from this blog

Habib Lutfi bin Yahya: Pencerahan Spiritual di Zaman Modern

Ilmu Kalam Klasik Pengertian, Jenis & Faktor

Tradisi Menabur Bunga di Atas Kuburan: Keindahan dan Makna dalam Budaya Jawa