Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Effendi mengatakan, banyak orang tua yang tidak siap melatih SDM unggul.
Kegagalan bermula dari dua hal, yaitu orang tua tidak merancang program pendidikan dan memberikan nutrisi yang maksimal untuk anaknya.
“Kendala pertama adalah rendahnya kesadaran para ibu dalam mendidik anaknya. Faktor kedua yang menghambat persiapan orang tua untuk mendidik generasi emas adalah kurangnya pemberian nutrisi terbaik saat anak masih kecil,” ujar Muhajir saat menjadi keynote speaker pada acara online Hari Anak 2020 di Jakarta hari ini, Selasa (8/8). 0), 20120).
Menurut Muhajir, kegagalan orang tua ini berdampak pada tahap perkembangan anak saat berada di usia prima sehingga sulit bersaing karena tidak memiliki kekuatan dan kecerdasan yang cukup. Ingat pada masa prenatal kendala yang sering dihadapi orang tua adalah kebingungan, pahamilah bahwa hambatan tumbuh kembang anak adalah gizi buruk.
Muhajir berharap Kovani dan pihak organisasi dapat membantu mengurangi kebingungan para orang tua dalam merencanakan penyiapan SDM senior.
Menurut Muhajir, jumlah rumah tangga miskin di Indonesia meningkat secara signifikan. Di Indonesia dapat dikatakan terdapat sekitar 76 juta rumah tangga miskin atau dengan kata lain rata-rata 20% rumah tangga di Indonesia tergolong miskin.
“Masalah stunting (gizi buruk/kurang tumbuh kembang) harus ditanggapi serius karena anak-anak dengan masalah seperti ini hampir tidak punya pilihan lain. Masalah ini mempengaruhi kecerdasan anak-anak,” katanya.
Keterlambatan pertumbuhan pada anak-anak
Walaupun kegagalan orang tua dalam memberikan pendidikan yang terbaik bagi anaknya juga ditemukan pada pekerja Indonesia dan rumah tangga miskin. Perlu diketahui bahwa 56% tenaga kerja Indonesia hanya tamat SLTP dan SLTP, artinya mayoritas hanya tamat SD dan tidak tamat SD.
Oleh karena itu, jika tenaga kerja hanya lulusan SD atau SMP, Pak Muhajir mengatakan akan sulit untuk menciptakan kondisi yang lebih baik dan sumber daya manusia yang lebih besar. Berbekal data tersebut, Mujajir meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menaikkan Angka Penerimaan Umum (APK) dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke sekolah menengah pertama. “Gagal menyelesaikan SMA adalah ancaman nyata dan sangat berbahaya. Banyak orang yang tidak tamat SMP kemudian menjadi tenaga kerja murah tapi tidak efisien," kata Muhajir.
Comments