Hukum Wanita Berzina, Lalu Menikah Dalam Pandangan Kitab Injil - Ikrek Official
Pati - Ikrek Official - Dalam kitab Injil, yang merupakan bagian dari Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen, terdapat berbagai kisah dan ajaran yang berkaitan dengan anak muda. Beberapa contohnya adalah seperti,
Kisah Anak Hilang (Lukas 15:11-32): Kisah ini dikenal sebagai Kisah Anak Hilang atau Anak yang Hilang. Merupakan kisah tentang seorang anak muda yang meminta bagian warisan kepada ayahnya dan kemudian meninggalkan rumah untuk hidup dalam kemewahan. Namun, hidupnya berubah buruk dan akhirnya ia kembali kepada ayahnya yang menerima dia dengan penuh kasih dan memaafkan dosa-dosanya.
Pengaya Muda yang Bertanya kepada Yesus (Matius 19:16-22): Seorang pemuda kaya datang kepada Yesus dan bertanya bagaimana caranya untuk mendapatkan hidup kekal. Yesus mengajarkan bahwa seseorang harus mengikuti perintah-perintah Allah, tetapi pemuda itu merasa berat untuk melepaskan harta dunianya. Ini mengajarkan nilai-nilai mengenai kekayaan materi dan prioritas spiritual.
Yesus dan Anak-Anak (Matius 19:13-15): Dalam kisah ini, orang tua membawa anak-anak mereka kepada Yesus untuk diberkati. Para murid mencoba menghalangi mereka, tetapi Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya agar membiarkan anak-anak datang kepada-Nya, karena Kerajaan Surga adalah milik mereka yang seperti anak kecil.
Selain itu, ajaran-ajaran Yesus dalam Injil mengandung nilai-nilai moral dan etika yang relevan untuk semua orang, termasuk anak muda. Misalnya, ajaran tentang kasih, belas kasih, pengampunan, keadilan, dan hidup dengan penuh tujuan.
Penting untuk dicatat bahwa dalam konteks keagamaan Kristen, perkembangan dan pergaulan anak muda juga sering dibahas dalam konteks pengajaran gereja dan pendidikan agama Kristen. Para pemimpin gereja dan pengajar agama Kristen memberikan bimbingan dan dorongan kepada anak muda untuk hidup sesuai dengan ajaran-ajaran Kristen dan bertumbuh dalam iman mereka.
Hukum Zina Dalam Kitab Injil
Dalam ajaran agama Kristen, termasuk dalam Injil, perbuatan zina dianggap sebagai dosa dan melanggar kehendak Allah. Hukum zina dalam Injil didasarkan pada ajaran Yesus dan pengajaran para rasul. Beberapa ayat dalam Injil yang relevan mengenai hukum zina antara lain:
- Yesus dan Perempuan yang Kena Tindak Zina (Yohanes 8:1-11): Dalam kisah ini, seorang perempuan tertangkap basah dalam perbuatan zina dan dibawa kepada Yesus. Orang-orang yang menuduhnya menanyakan kepada Yesus tentang hukum Musa yang mengharuskan mereka melempari perempuan itu dengan batu sampai mati. Namun, Yesus menjawab mereka dengan kata-kata, "Siapa di antara kamu yang tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepadanya." Kemudian, mereka semua pergi satu per satu, dan Yesus mengatakan kepada perempuan itu untuk pergi dan berhenti berbuat dosa.
- Ajaran Yesus tentang Perkawinan (Matius 5:27-28): Dalam bagian ini, Yesus mengajarkan bahwa tidak hanya perbuatan zina yang diharamkan, tetapi juga pandangan yang penuh nafsu terhadap orang lain. Ia mengatakan, "Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan dengan nafsu telah berbuat zina dalam hatinya."
Dalam ajaran agama Kristen, penting untuk mencatat bahwa Allah menghendaki kesucian dalam hubungan seksual dan menekankan pentingnya mematuhi pernikahan yang sah. Perkawinan dianggap sebagai ikatan yang diresmikan oleh Allah, dan perbuatan zina melanggar kepatuhan dan komitmen dalam perkawinan.
Selain itu, agama Kristen juga mengajarkan nilai-nilai pengampunan dan kesempatan untuk bertobat. Jika seseorang melakukan zina, mereka dipanggil untuk bertobat, mengakuinya sebagai dosa, dan berupaya untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah di masa depan.
Penting untuk mencatat bahwa praktek dan penegakan hukum dalam masyarakat Kristen dapat bervariasi dan bergantung pada hukum dan norma sosial yang berlaku di negara atau komunitas tersebut. Selain itu, penting juga untuk menghormati dan memahami bahwa hukum zina dalam ajaran agama Kristen bukanlah untuk menghakimi atau menghukum individu, tetapi untuk memandu mereka ke arah hidup yang lebih baik dan sesuai dengan kehendak Allah.
Bagaimana Wanita Berzina Lalu Menikah (Dalam Kitab Injil)
Dalam kitab Injil, tidak ada kisah yang secara khusus menyebutkan tentang seorang perempuan yang berzina dan kemudian menikah. Namun, terdapat beberapa kisah dan ajaran yang berkaitan dengan pengampunan, pemulihan, dan pentingnya mengubah jalan hidup setelah berbuat dosa. Berikut ini adalah beberapa contoh yang relevan:
- Pengampunan dan Pemulihan: Kitab Injil menekankan pentingnya pengampunan dan pemulihan bagi setiap orang, termasuk mereka yang telah berbuat dosa. Kisah tentang Anak Hilang (Lukas 15:11-32) mencerminkan kasih Allah yang penuh pengampunan terhadap orang yang bertobat dan kembali kepada-Nya. Hal ini mengajarkan pentingnya memperoleh pengampunan dan melangkah maju dalam hidup yang baru.
- Yesus dan Perempuan yang Berdosa (Lukas 7:36-50): Dalam kisah ini, seorang perempuan yang dianggap berdosa masuk ke rumah seorang Farisi saat Yesus berada di sana. Dia mencuci kaki Yesus dengan air mata dan menyeka-Nya dengan rambutnya, sebagai tanda pertobatan dan penghargaan yang mendalam kepada-Nya. Yesus mengampuni perempuan itu dan berkata, "Imanmu telah menyelamatkan engkau; pergilah dengan selamat."
- Yesus dan Wanita Samaritan (Yohanes 4:1-30): Dalam kisah ini, Yesus bertemu dengan seorang wanita Samaritan yang telah memiliki lima suami dan saat ini hidup dengan seorang laki-laki yang bukan suaminya. Yesus berbicara dengan wanita tersebut tentang air kehidupan yang abadi dan kemudian mengungkapkan bahwa Dia adalah Mesias yang dijanjikan. Wanita itu meninggalkan tempat itu dan memberitahukan orang-orang di kota tentang Yesus. Meskipun tidak secara spesifik menyebutkan pernikahan wanita tersebut, kisah ini menekankan pentingnya pertobatan dan hidup yang baru.
Dalam ajaran agama Kristen, penting untuk mencatat bahwa Allah adalah Tuhan yang penuh kasih dan pengampunan. Jika seseorang telah berbuat dosa, termasuk berzina, ia dipanggil untuk bertobat dengan sungguh-sungguh, mengakui dosanya, dan mencari pemulihan dan transformasi dalam Kristus.
Dalam konteks pernikahan, ajaran agama Kristen menggarisbawahi pentingnya ikatan pernikahan yang sah dan setia. Jika ada situasi di mana seorang wanita yang telah berzina ingin menikah, situasi tersebut harus diperlakukan secara hati-hati dan bijaksana dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang melibatkan hubungan dan komitmen.
Dalam praktiknya, gereja dan komunitas Kristen berusaha untuk memberikan dukungan, pengajaran, dan bimbingan pastoral kepada individu yang telah berbuat dosa, termasuk mereka yang terlibat dalam zina, untuk membantu mereka menemukan pemulihan, pengampunan, dan hidup yang lebih baik di dalam Kristus.
Comments