3 Tanda Kamu Terlalu Mengutamakan Pengakuan Orang Lain

 Apakah Anda terus-menerus mencari persetujuan orang lain? Anda merasa diakui oleh orang lain yang dapat membimbing Anda untuk mengambil langkah atau bahkan keputusan dalam hidup. Anda mungkin merasa orang lain sangat menyukai Anda sampai mereka benar-benar memperlakukan Anda dengan mengatakannya secara langsung.



Sekaranglah waktunya untuk keluar dari terowongan yang melelahkan karena terus-menerus menginginkan persetujuan orang lain. Jika Anda tetap terjebak dalam cara berpikir seperti ini, secara tidak langsung dapat menyebabkan Anda menjadi kurang orisinal, kurang berprinsip, dan menurunkan rasa percaya diri. Dengan artikel ini, Anda dapat memahami tanda-tanda halus jika Anda adalah tipe orang yang selalu membutuhkan persetujuan orang lain!

1. Anda merasa seperti pretzel manusia

Pretzel adalah kue kering dari Eropa yang berbentuk seperti simpul yang berputar-putar. Meskipun istilah "pretzel" berarti yang terus berputar dan tidak memiliki tepi yang jelas. Momen ketika Anda melihat diri Anda sebagai seseorang yang terus-menerus berusaha menjadi keren hanya untuk diakui di kerumunan tertentu dan bahkan berusaha untuk menyenangkan orang lain.

Kemudian Anda menjadi pretzel manusia, yang merupakan tanda bahwa Anda selalu menginginkan terlalu banyak persetujuan dari orang lain. Misalnya, Anda terlibat dalam hobi yang tidak terlalu Anda minati. Rangkullah keunikan dalam diri Anda. Bahkan, jika Anda berani tampil beda, Anda dianggap lebih menarik.

2. Media sosial Anda dikelola sedemikian rupa untuk kepentingan orang lain

Saat ini, banyak orang jatuh ke dalam perangkap harus terlihat baik di media sosial. Orang-orang seperti itu membuat media sosial mereka terlihat seperti kehidupan yang sempurna. Anda pun tetap fokus untuk tampil menarik di dunia maya dengan melakukan segala yang Anda bisa, padahal kenyataannya hidup Anda bisa saja biasa-biasa saja, bahkan kewalahan.

Jangan biasakan mencari kebahagiaan di media sosial untuk mendapatkan persetujuan, bukan? Alih-alih menunjukkan kehidupan yang sempurna dengan selalu tampil keren dan berlibur ke berbagai tempat saat tanggal merah tiba, cobalah untuk menunjukkan kehidupan apa adanya dan jangan dibuat-buat. Padahal, orang saat ini ingin melihat proses pencapaian tujuan, menjalani kehidupan yang tidak terlalu istimewa dan bermakna di jejaring sosial. Ini juga membuat orang lain merasa lebih terhubung dengan Anda.

3. Anda memiliki kebiasaan kronis untuk menyenangkan orang lain

Apakah Anda sering mendapati diri Anda menyetujui sesuatu hanya karena Anda berusaha menghindari konflik? Atau mungkin kamu juga sering melupakan kebutuhanmu sendiri hanya untuk membuat orang lain merasa senang dan bahagia bersamamu? Jika Anda tipe orang seperti ini, Anda berada dalam fase "yes man" yang kronis. Anda harus tahu bahwa meskipun Anda mengatakan tidak, orang yang sangat menyukai Anda akan menghormati keputusan Anda. Ada perbedaan besar antara menjadi sangat baik dan menjadi penurut. Memprioritaskan kebutuhan seseorang dapat mengarah pada kemandirian, harga diri, dan cinta diri yang lebih besar.

Jangan mencoba untuk menyenangkan semua orang. Dunia tidak runtuh hanya karena kamu tidak bisa membuat semua orang bahagia. Tidak ada yang salah dengan mengutamakan diri sendiri dalam suatu hubungan. Mencoba mendapatkan persetujuan orang lain hanya akan menyesatkan Anda. Kemudian, itu menyebabkan hilangnya identitas seseorang. Mengambil kesempatan untuk menunjukkan warna sejati Anda kepada dunia. Memang, melepaskan kebutuhan akan validasi eksternal ini bisa menakutkan. Tapi percayalah, semua orang terlihat paling keren ketika mereka bisa menghadapi dunia dengan menjadi diri mereka sendiri. 

Comments

Popular posts from this blog

Habib Lutfi bin Yahya: Pencerahan Spiritual di Zaman Modern

Ilmu Kalam Klasik Pengertian, Jenis & Faktor

Tradisi Menabur Bunga di Atas Kuburan: Keindahan dan Makna dalam Budaya Jawa