MAKALAH FILSAFAT MORAL PENGERTIAN, OBJEK KAJIAN, DAN TUJUAN
MAKALAH
FILSAFAT MORAL
PENGERTIAN, OBJEK KAJIAN, DAN TUJUAN
Disusun
Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah : Filsafat Moral
Dosen
Pengampu : Dr. H. Fathul Mufid, M.
S. I.
Disusun Oleh :
Anisa Nurul Afifah (2030210070)
PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT
ISLAM
FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2023
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Filsafat merupakan ilmu yang paling tua,
disebabkan ilmu filsafat merupakan dasar dari segala dasar berpikir yang
membutuhkan pemecahan dari pertanyaan dan persoalan hidup di dalam olah pikir
manusia, di mana lantas melahirkan berbagai cabang ilmu. Filsafat bisa
dikatakan sebagai suatu proses, dalam hal ini filsafat diartikan sebagai bentuk
aktivitas berfilsafat sebagai proses pemecahan masalah dengan menggunakan cara
dan metode tertentu.[1]
Dalam kehidupan manusia filsafat sangat berpengaruh dalam cara berfikir. Karena
melalui filsafat manusia akan mempersoalkan hal-hal yang bersifat kritis.
Salah satu cabang ilmu pengetahuan yang
dilahirkan yaitu filsafat moral. Etika atau biasa disebut moral, yang dapat
diartikan sebagai mempelajari tingkah laku dan kesusilaan.[2]
Sama seperti cabang ilmu lainnya filsafat moral juga memiliki objek kajian dan
juga tujuan. Moral sendiri dalam kehidupan manusia memiliki peran yang sangat
penting. Nilai-nilai moral sangat diperlukan bagi manusia, baik dalam
kapasitasnya sebagai pribadi (individu) maupun sebagai anggota suatu kelompok.
Nilai-nilai moral dalam kehidupan manusia, dapat mempengaruhi dan mendorong
manusia untuk membentuk hidup suci dan menghasilkan kebaikan, kesempurnaan, dan
memberi faedah kepada sesama manusia.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka
pemakalah dapat menentukan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa
yang dimaksud dengan filsafat moral?
2. Apa
saja objek kajian filsafat moral?
3. Apa
tujuan dari filsafat moral?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka
pemakalah dapat menentukan tujuan menulis makalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui makna filsafat moral
2. Untuk
mengetahui objaek-objek filsafat moral
3. Untuk
mengetahui tujuan dari filsafat moral
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Filsafat Moral
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani
“philosophia” dari kata “philos” artinya cinta dan “Sophia” artinya pengetahuan
yang bijaksana. Kemunculan filsafat pada abad ke-5 SM merupakan pendobrakan
terhadap jaman mitos pada masa itu. Terjadi revolusi pemikiran terhadap
dominasi jaman mitos atas klaim kebenaran. Masa ini merupakan masa penting
dimana akal mulai digunakan dalam upaya mencari kebenaran, akal sebagai sarana
mencari kebenaran, akal sebagai sumber kebenaran. Sejarah pemikiran memasuki
jaman baru yaitu jamam Logos. Filsafat dikatakan sebagai mother of science.
Dalam perkembangannya filsafat melahirkan cabang-cabang ilmu, yang berkembang
menjadi ranting-ranting ilmu, sub ranting ilmu.[3]
Salah satu cabang ilmu dari filsafat ialah filsafat moral atau sering kita
sebut dengan Etika.
Filsafat Moral (Etika) adalah cabang dari
filsafat yang membicarakan tentang nilai baik buruk.[4]
Etika disebut juga Filsafat Moral. Etika membicarakan tentang
pertimbangan-pertimbangan tentang tindakan-tindakan baik buruk, susila tidak
susila dalam hubungan antar manusia. Etika dari bahasa Yunani ethos yang
berarti watak kesusilaan atau adat. Sedangkan moral dari kata mores yang
berarti cara hidup atau adat. Ada perbedaan antara etika dan moral. Moral lebih
tertuju pada suatu tindakan atau perbuatan yang sedang dinilai, bisa juga
berarti sistem ajaran tentang nilai baik buruk. Sedangkan etika adalah adalah
pengkajian secara mendalam tentang sistem nilai yang ada.[5]
Jadi etika sebagai suatu ilmu adalah
cabang dari filsafat yang membahas sistem nilai (moral) yang berlaku. Moral
sendiri berasal dari kata latin “mos” yang berarti kebiasaan. Moral adalah
perbuatan atau tingkah laku atau ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan
manusia.[6]
Moral itu adalah ajaran system nilai baik-buruk yang diterima sebagaimana
adanya, tetapi etika adalah kajian tentang moral yang bersifat kritis dan
rasional. Banyak beberapa para ahli mendefinisikan moral itu sendiri. Al
Ghazali mengatakan bahwasanya moral adalah suatu karakter yang dicirikan
sebagai sesuatu yang baik dalam masyarakat melewati nilai-nilai yang diterapkan
bersama. Menurut Immanuel Kant moral yaitu sesuatu urusan kenyakinan serta
sikap batin dan tidak saja hal sebatas penyesuaian dengan sejumlah aturan dari
luar, entah tersebut aturan berupa hukum negara, hukum agama atau hukum
adat-istiadat. Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), moral
ialah ajaran mengenai baik buruk yang diterima umum tentang perbuatan, sikap
dan keharusan serta akhlak, budi pekerti dan susila.[7]
Moral meliputi beberapa jenis yaitu :
1. Moral
Ketuhanan, adalah semua urusan yang bersangkutan dengan keagamaan/ religius
menurut doktrin agama tertentu dan pengaruhnya terhadap diri seseorang. Wujud
moral ketuhanan, contohnya melaksanakan doktrin agama yang dianut dengan
sebaik-baiknya. Contoh; menghargai sesama manusia, menghargai agama lain, dan
hidup rukun dengan yang bertolak belakang agama.
2. Moral
Ideologi dan Filsafat, adalah semua urusan yang bersangkutan dengan motivasi
kebangsaan, loyalitas untuk cita-cita bangsa dan negara. Wujud moral ideologi
dan filsafat, contohnya menjunjung tinggi dasar negara Indonesia yakni
Pancasila. Contoh; menampik ideologi asing yang hendak mengganti dasar negara
Indonesia.
3. Moral
Etika dan Kesusilaan ialah semua urusan yang sehubungan dengan etika dan
kesusilaan yang dijunjung oleh sebuah masyarakat, bangsa, dan negara secara
kebiasaan dan tradisi. Wujud moral etika dan kesusilaan, contohnya menghargai
orang beda yang bertolak belakang pendapat, baik dalam ucapan maupun perbuatan.
Contoh; menyampaikan salam untuk orang lain saat bertemu atau berpapasan.
4. Moral
Disiplin dan Hukum ialah segala urusan yang bersangkutan dengan kode etika
profesional dan hukum yang berlaku di masyarakat dan negara. Wujud moral
disiplin dan hukum, misalnya mengerjakan suatu kegiatan sesuai dengan aturan
yang berlaku. Contoh; selalu memakai perlengkapan yang diwajibkan dan mematuhi
rambu-rambu kemudian lintas saat berkendara di jalan raya.[8]
B. Objek
Kajian Filsafat Moral
Objek kajian dalam filsafat moral ada dua
yaitu objek material dan objek formal. Objek materil etika adalah menyelidiki
segala sesuatu yang tak terbatas dengan tujuan memahami tingkah laku atau
perbuatan manusia. Perbuatan yang dilakukan secara sadar dan bebas. Objek
formal etika adalah metodologi, sudut, atau cara pandang khas filsafat,
pendekatan dan metode untuk meneliti atau mengkaji kebaikan dan keburukan atau
bermoral dan tidak bermoral dari tingkah laku tersebut.
C. Tujuan
Filsafat Moral
Filsafat
Moral bertujuan untuk mengantar orang bertindak baik dan menjadi baik. Tujuan
ini lebih lengkap karena berkaitan dengan hidup manusia, sementara ilmu-ilmu
spekulatif yang lain meneguhkan aktivitas-aktivitas tertentu saja dari manusia.
Dalam dunia modern, Filsafat Moral yang juga disebut dengan Etika bersinggungan
dengan hampir seluruh ilmu dan bidang yang amat luas. Sebut saja dalam dunia
medis ada etika kedokteran, ada pula etika bisnis bagi pelaku ekonomi, etika
profesi guru bagi para pendidik, bahkan politikus pun semestinya menjalankan
tugasnya dengan didasari oleh etika politik.[9]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat yang merupakan induk dari
segala ilmu melahirkan banyak cabang ilmu salah satu nya yaitu filsafat moral.
Filsafat moral (Etika) adalah cabang dari filsafat yang membicarakan tentang
nilai baik buruk. Etika membicarakan tentang pertimbangan-pertimbangan tentang
tindakan-tindakan baik buruk, susila tidak susila dalam hubungan antar manusia.
Moral meliputi moral ketuhanan, moral ideologi dan filsafat, moral etika dan
kesusilaan, serta moral disiplin dan hukum. Objek kajian filsafat moral
meliputi tingkah laku manusia yang dilakukan secara bebas. Filsafat Moral
bertujuan untuk mengantar orang bertindak baik dan menjadi baik.
B. Kritik
dan Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan
dalam penyusunan makalah ini tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang
perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang
penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan ke depannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Tim Dosen Filsafat
Ilmu Fakultas Filsafat UGM, Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pengetahuan, Liberty, Yogyakarta, 2010,
hlm 31.
Maman
Lukmanul Hakim “Etika Dasar Pengantar Filsafat Moral” Gunung Djati Publishing –
29 Desember, 2022. https://books.uinsgd.ac.id/index.php/books/catalog/book/39
Sri
Rahayu Wilujeng, FILSAFAT, ETIKA DAN ILMU:Upaya Memahami Hakikat Ilmu dalam
Konteks Keindonesiaan. https://media.neliti.com/media/publications/4993-ID-filsafat-etika-dan-ilmu-upaya-memahami-hakikat-ilmu-dalam-konteks-keindonesiaan.pdf
Website, diakses
pada tanggal 15 Maret 2023. https://an-nur.ac.id/pengertian-moral-dan-macam-macamnya/
KBBI,
di akses pada tanggal 16 Maret 2023. https://kbbi.web.id/moral
Guru Pendidikan, Pengertian Moral Menurut Para Ahli,
di akses pada tanggal 16 Maret 2023 https://www.gurupendidikan.co.id/moral-adalah/
Dr. Agustinus W.
Dewantara, S.S.,M.Hum.Filsafat Moral: Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia.
https://www.gramedia.com/products/filsafat-moral-pergumulan-etis-keseharian-hidup-manusia
[1] Sri
Rahayu Wilujeng,FILSAFAT, ETIKA DAN ILMU:Upaya Memahami Hakikat Ilmu dalam
Konteks Keindonesiaan. https://media.neliti.com/media/publications/4993-ID-filsafat-etika-dan-ilmu-upaya-memahami-hakikat-ilmu-dalam-konteks-keindonesiaan.pdf
[2] Tim Dosen Filsafat Ilmu
Fakultas Filsafat UGM, Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Pengetahuan, Liberty, Yogyakarta, 2010,
hlm 31.
[3] Sri
Rahayu Wilujeng,FILSAFAT, ETIKA DAN ILMU:Upaya Memahami Hakikat Ilmu dalam
Konteks Keindonesiaan. https://media.neliti.com/media/publications/4993-ID-filsafat-etika-dan-ilmu-upaya-memahami-hakikat-ilmu-dalam-konteks-keindonesiaan.pdf
[4] Tim
Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM, Filsafat Ilmu Sebagai Dasar
Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Liberty, Yogyakarta, 2010, hlm 31.
[5] Sri
Rahayu Wilujeng,FILSAFAT, ETIKA DAN ILMU:Upaya Memahami Hakikat Ilmu dalam
Konteks Keindonesiaan. https://media.neliti.com/media/publications/4993-ID-filsafat-etika-dan-ilmu-upaya-memahami-hakikat-ilmu-dalam-konteks-keindonesiaan.pdf
[6] Website,
diakses pada tanggal 15 Maret 2023. https://an-nur.ac.id/pengertian-moral-dan-macam-macamnya/
[7] KBBI,
di akses pada tanggal 16 Maret 2023. https://kbbi.web.id/moral
[8] Guru
Pendidikan, Pengertian Moral Menurut Para Ahli, di akses pada tanggal 16 Maret
2023 https://www.gurupendidikan.co.id/moral-adalah/
[9] Dr.
Agustinus W. Dewantara, S.S.,M.Hum.Filsafat Moral: Pergumulan Etis Keseharian
Hidup Manusia. https://www.gramedia.com/products/filsafat-moral-pergumulan-etis-keseharian-hidup-manusia
Comments