Pohon Sengon – Morfologi, Manfaat, Harga Kayu & Budidaya

Pati, rimamustajab.online - Pohon Sengon – Morfologi, Manfaat, Harga Kayu & Budidaya - Pohon sengon merupakan tanaman yang sangat layak untuk dijadikan investasi. Sengon merupakan pionir pohon serba guna dengan tingkat pertumbuhan yang cepat dan kemampuan tumbuh di segala kondisi tanah.

Permintaan kayu sengon untuk industri kayu dalam negeri mencapai lebih dari 50.000 m3, merupakan peluang yang menarik. Kayu sengon dapat digunakan sebagai bahan baku meubel tingkat menengah, bekisting atau rak bangunan besi cor, papan, bahan baku pulp, dll.



Pertumbuhan sengon kini telah menyebar ke berbagai wilayah Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Bali, Flores, dan Maluku. Kayu sengon juga merupakan agroforestri yang populer untuk menggantikan pasokan hasil hutan kayu yang semakin menipis akibat peningkatan populasi dan regulasi.

Menjelajahi pohon Sengon

Di beberapa wilayah Indonesia, sengon dikenal dengan berbagai nama, yaitu:

  • Jawa: seong, singon, sengon jawa
  • menguji: jeungjing, jeungjing sunda
  • Madura: Sayangnya
  • Sumba: marevita, keura sumba
  • Moluska: Sika
  • Sulawesi: tedehu puta
  • Papua: gerobak bae

Sedangkan di negara lain, pohon sengon dikenal dengan nama-nama berikut:

  • Bahasa inggris: pohon sutra, albasia Cina
  • Kamboja: Dingin
  • Laos: Bagus
  • Thailand:Hung Khang, Tung Khang
  • Orang Vietnam:ruang
  • Malaysia: mesin, mesin
  • Kerajaan Brunei:\memuaskan
  • Prancis, Jerman, Italia:batataksonomi

Menurut sumber yang kami miliki, klasifikasi ilmiah tanaman sengon adalah :

  • Kerajaan: tanaman
  • Emirat: batang tenggorok
  • Memantau: sel spermatogenik
  • Bagian: Magnoliopsid
  • Kelas: Magnoliopsid
  • Subkelas: keluarga mawar
  • Memesan: dongeng
  • Keluarga: Leguminocaceae (Leguminocaceae)
  • Subfamili: mimosoit
  • Seks: parasit
  • Jenis: Paraseroanthes falcataria L. Nielsen.

Secara taksonomi, tumbuhan ini memiliki beberapa sinonim lain, yaitu:

  1. Mimosa chinensis Osbeck (1757)
  2. Nama lain seperti sengon laut, sabrang sengon dan landi sengon juga sering digunakan.

Morfologi Pohon Sengon

Cara mengenali pohon sengon adalah dengan mengamati ciri-ciri morfologinya. Karena ada beberapa tumbuhan yang memiliki ciri fisik yang hampir sama, terutama yang berasal dari suku yang sama.

1. Akar

Akar sengon merupakan akar yang banyak mengandung bintil akar. Memang akar tanaman ini bersimbiosis dengan salah satu bakteri yaitu Rhizobium. Bintil-bintil yang dihasilkan dari simbiosis ini sangat bermanfaat bagi lingkungan sekitar, terutama bagi akar itu sendiri. Berkat adanya nodul, pasokan nitrogen dalam tanah dan porositas tanah juga meningkat. Alhasil, tanah di sekitar akar menjadi lebih subur dan jenis tanah ini sangat cocok untuk ditanami tanaman. Akibatnya, pohon sangon banyak diasosiasikan dengan pohon palawija oleh petani.

2. Batang

Pohon sengon dapat tumbuh setinggi 30 meter hingga 45 meter dengan tinggi batang sekitar 70 cm. Batang tanaman ini cukup halus dengan kenampakan abu-abu tua dan urat horizontal. Pagean juga memiliki lentisel tipis.

Bagian dalam pepangan tebalnya sekitar 5 cm dan berwarna merah muda. Pohon dengan kebiasaan meranggas memiliki cabang-cabang muda yang berbulu.

3. Kertas

Daun sangon memiliki bulu ganda. Jumlah sirip daun sekitar 4-14 pasang. Urat utama daun memiliki panjang 10 cm hingga 25 cm dan memiliki tekstur berbulu. Di dasar tangkai daun terdapat kumpulan tulang sirip.

Jika dilihat secara keseluruhan, daun tanaman sengon berbentuk lonjong dengan pangkal berbentuk hati dan ujung seperti ekor. Sirip daun panjangnya sekitar 4 sampai 14 cm dan memiliki 10 sampai 45 anak daun per sirip. Keturunan daun ini tumbuh berseberangan. Bentuk daunnya agak memanjang dengan ujung runcing, seringkali kehijauan di pangkalnya.

4. Bunga

Pohon sengon menghasilkan bunga majemuk yang bentuknya seperti benjol dan berjejak. Bunga ini tumbuh menyatu dan membentuk malai dengan panjang 15 cm sampai 30 cm. Setiap gundukan memiliki 10 hingga 20 bunga.  

Setiap bunga memiliki kelopak bergerigi setinggi sekitar 4mm, dengan bulu-bulu halus, dan kelopak berbentuk corong yang berwarna kuning dan hijau. Bunga ini nomor 5.

Sedangkan jumlah benang sari pada setiap bunga lebih dari 10 benang sari dengan panjang sekitar 3 cm. Putih dan hijau di bagian atas. Pangkal benang sari menyatu dan membentuk tabung hampir setinggi mahkota bunga. 4. Buah dan biji

Pohon sangon juga berbuah. Buah sengon panjang dengan ukuran 10 cm sampai 18 cm. Lebar buah dari 2 cm hingga 3,5 cm. Buah sangon merupakan buah yang masih mentah dengan bentuk agak pecah. Jika Anda membukanya, Anda akan menemukan manik-manik pipih dengan lebar 7 mm dan panjang 5 mm.

Habitat pohon sengon

Pohon sengon dapat tumbuh pada ketinggian hingga 1800 meter di atas permukaan laut. Pada umumnya tanaman tropis ini beradaptasi untuk hidup di daerah lembab dengan curah hujan 1000 mm hingga 5000 mm per tahun.

Namun tergantung ketinggiannya, ia juga dapat ditemukan di sekitar sungai dan sabana. Tanaman sengon yang menerima terlalu banyak hujan dan kelembaban tinggi rentan terhadap infeksi dan jamur. Meskipun dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, kondisi tanah yang paling cocok adalah tanah aluvial, regosol, dan latosol. Pada tanah jenis ini, sengon akan tumbuh kuat dan lurus.

Tekstur tanah yang baik adalah tanah lempung dan berpasir dengan tingkat keasaman atau pH sekitar 7. Suhu optimum untuk tumbuh adalah antara 18 sampai 27 derajat Celcius

Siaran

Habitat asli tanaman sukulen ini adalah di daerah beriklim tropis seperti India, Vietnam, Thailand, Kamboja, Burma, Laos, China, dan Indonesia. Belakangan, sengon menyebar ke Australia.

Di Indonesia, budidaya sengon paling banyak dilakukan di pulau Kalimantan dan Sumatera. Sementara itu, di beberapa negara lain, sengon juga merupakan tanaman populer yang tumbuh di Brunei, Amerika Serikat, Fiji, Kamerun, Polinesia, dll.

Manfaat Pohon Sengon

Pohon sengon memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Hampir setiap bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, bahkan disebut sebagai pohon multi guna. 

1. Kayu

Bagian utama dari pohon sengon yang digunakan adalah kayunya. Kayu sengon dapat digunakan untuk membuat papan. Tekstur kayunya berserat halus dan terasa agak kasar saat disentuh. Kayu sengon tergolong kayu sedang hingga lemah serta memiliki ketangguhan dan kekuatan yang rendah. 

2. Menanam pohon

Peluang Sengon sebagai pusat investasi cukup menjanjikan. Budidaya sengon kini telah berkembang, baik di lahan sewa maupun di lahan bersih. Pohon sengon cocok ditanam di tempat yang miring dan menjadi pohon peneduh tanaman.

3. Kesehatan

Tanaman sengon juga memiliki manfaat kesehatan herbal diantaranya mengatasi kecemasan, depresi dan gangguan insomnia. Selain itu tanaman ini juga dapat digunakan untuk mengobati luka atau keseleo pada persendian tubuh.

4. Industri

Pohon sengon biasa digunakan untuk kebutuhan industri pulp dan kertas. Selain itu, produksi mebel juga bisa menggunakan kayu ini. Karena bobotnya yang ringan, sengon dapat digunakan sebagai bahan bangunan yang ringan, kelongsong dan dekorasi interior. Industri veneer dan kayu lapis juga menggunakan kayu seng karena kerapatannya yang rendah hingga sedang.

5. Reboisasi

Sengon adalah tanaman yang rindang dan cepat tumbuh. Selain itu, sengon mudah beradaptasi dengan segala jenis tanah. Kelebihannya digunakan untuk reboisasi atau program penghijauan baru.

Pohon sengon juga tumbuh di hutan tradisional dan masyarakat yang berasosiasi dengan tanaman pertanian seperti jagung, kedelai dan buah-buahan. Berkat kemampuannya mengikat nitrogen, sengon menjamin kesuburan tanaman lain di sekitarnya.

Kayu Sengon

Berat jenis kayu sengon sekitar 230 sampai 500 kg/m3 dengan kadar air 12% sampai 15%. Ringan dan karakteristik kayu yang tidak terlalu keras. Gubalnya berwarna putih sampai coklat kemerahan atau kuning terang sampai coklat kemerahan. 

Sengon merupakan kayu yang lemah, misalnya sengon yang bersentuhan langsung dengan tanah hanya dapat bertahan 1 sampai 2 tahun. Namun, perlakuan dan perawatan khusus dapat memperpanjang umur kayu hingga 15 tahun di iklim tropis.

Harga Kayu Sengon

Pemanfaatan kayu sengon ditujukan untuk konsumen kelas menengah ke bawah sehingga harganya lebih murah dibandingkan kayu lainnya, seperti akasia, meranti, trembesi dan jati. Namun dibandingkan kayu pulau dan jabon, harga sengon lebih tinggi lagi.

Dalam perdagangan kayu bulat atau sonokeling, perdagangan jasper biasanya dibagi menjadi dua ukuran, 105 cm dan 205 cm sebagai berikut:

  • Harga kayu gelondongan sengon dengan panjang 105 cm dan diameter 19 cm hingga 24 cm sekitar Rp 900.000 hingga Rp 1.000.000
  • Harga satu batang kayu sengon dengan panjang 105 cm dan diameter lebih dari 24 cm sekitar Rp 1.100.000 hingga Rp 1.500.000
  • Harga kayu gelondongan sengon dengan panjang 205 cm dan diameter 25 cm hingga 29 cm sekitar Rp 1.200.000 hingga Rp 1.300.000
  • Harga kayu gelondongan sengon dengan panjang 205 cm dan diameter 30 cm sampai 39 cm sekitar Rp 1.300.000 sampai Rp 1.400.000
  • Harga kayu gelondongan sengon dengan panjang 205 cm dan diameter 40 cm sampai 49 cm sekitar Rp 1.400.000 sampai Rp 1.500.000
  • Harga batang sengon panjang 205 cm dan diameter lebih dari 50 cm sekitar Rp 1.500.000 atau lebih

Namun harga kayu sengon di atas terkadang tidak bisa dijadikan acuan. Masih banyak faktor lain yang mempengaruhi seperti musim, jumlah kayu, kualitas kayu serta kesepakatan antara pemilik dan pembeli. Biasanya harga sengon cenderung stabil jika pengelola hutan rakyat bekerja sama dengan sawmill.

Menanam Sengon

Kayu sengon telah menjadi bahan berharga di dunia perkayuan. Saat ini pemilik kebun dan ladang sudah mulai beralih menanam sengon.

Meski memiliki harga jual yang murah, ternyata hal itulah yang membuatnya begitu laris di kalangan masyarakat. Penggunaannya sering digunakan sebagai bahan bangunan non konstruksi dan sebagai furniture kelas bawah.

Usaha kayu Sengon terus berjalan karena permintaan pasar tidak melemah bahkan terus meningkat. Selain itu, menanam sengon juga merupakan salah satu bentuk bercocok tanam santai, bekerja keras dulu baru menunggu hari panen.

A. Latihan

– Pengumpulan Benih

Tanaman sengon akan berbunga saat berumur tiga tahun dari umur tanam. Namun, proses pembungaan dan pembuahan bisa lebih cepat atau lebih lama karena pengaruh geografis tempat penanaman.

Biasanya, masa berbunga pohon sengon di Indonesia adalah dari Oktober hingga Januari, dan waktu terbaik untuk mengumpulkan benih adalah dari Juli hingga Agustus.

Biji polong akan terkelupas dengan sendirinya saat matang di pohon. Benih secara alami akan menyebar dan jatuh di sekitar tanaman induk. Biji juga bisa didapatkan langsung dari tanamannya ketika warnanya sudah berubah dari hijau menjadi kuning. Pohon sengon yang berumur antara 5 hingga 8 tahun mampu menghasilkan 12.000 benih yang dapat digunakan per hektar lahan. Biji sengon memiliki berat sekitar 16 gram hingga 26 gram per seribu biji.

– Siapkan bibit

Setelah mengumpulkan benih, lanjutkan ke tahap pengeringan. Bijinya kemudian dikupas secara manual. Untuk mengetahui benih mana yang baik, mana yang buruk, orang melakukan proses perendaman. Biji yang rusak atau berlubang muncul dan dapat dibuang. 1 kg biji sengon berisi sekitar 38.000 hingga 44.000 biji bersih.

- Pengawetan benih

Benih dapat dikeringkan hingga kelembaban 8-10% dan kemudian disimpan hingga 1,5 tahun pada suhu 4-8 derajat Celcius di lemari es. 

Benih yang sudah lama disimpan dan akan ditaburkan di atas substrat sebaiknya direbus dalam air selama 1-3 menit atau dikubur dalam asam sulfat pekat selama 10-15 menit. Benih kemudian dicuci bersih dan direndam dalam air dingin untuk merangsang perkecambahan.

B. Tabur dan tanam

- Latihan

Benih sengon dapat disemai di bedengan dengan terlebih dahulu mengolah tanah agar tidak kelebihan atau kekurangan air. Perkecambahan akan muncul 5-10 hari setelah disemai. Namun, jika ada masalah di area ini, perkecambahan muncul setelah berumur 4 minggu.

- Persiapan menanam

Tanaman sengon dapat ditanam dari bibit di persemaian atau dari tunggul. Sengon pembibitan biasanya berumur 2–2,5 bulan dan dapat ditransplantasikan dari bedengan ketika mencapai ketinggian 20–25 cm dengan batang dan akar berkayu yang berkembang dengan baik.

Sedangkan melalui tunggak memiliki tinggi yang baik sekitar 5-20cm dan diameter 0,5-2,5cm dengan panjang akar sekitar 20cm.

– Proses penanaman

Pohon sengon sebaiknya ditanam pada awal musim hujan untuk memudahkan perawatan karena air secara alami selalu penuh. Sebelum penanaman, tanah harus bebas dari gulma, rumput liar dan tanaman pengganggu lainnya.

Pengaturan jarak umum adalah 2 x 2 m sampai 6 x 6 m. Pemilihan jarak tanam tergantung pada tujuan penanaman. Sengon yang digunakan untuk pulp biasanya ditanam dengan jarak tanam 3 x m, sedangkan jarak tanam 6 x 6 m dibuat untuk menghasilkan kayu gelondongan.

C. Wawancara

- Penyiangan

Penyiangan tanaman sengon dilakukan secara intensif selama 2 tahun. Penyiangan pertama dilakukan setelah tanaman berumur 2 bulan setelah masa tanam, selanjutnya penyiangan berikutnya dilakukan setiap 3 bulan sekali.

– Pemupukan

Pemberian pupuk ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman sengon. Rasio pupuk NPK 14 :14:14 dapat diterapkan untuk setiap penaburan selama penanaman atau setelah penanaman. Pupuk ditaburkan pada tanah di sekitar bibit dan dapat diaplikasikan kembali setelah tanaman berumur 5 tahun. 

- Sulaman

Penyulaman tanaman dilakukan agar produktivitas tanah tetap terjaga. Pohon sengon yang mati atau kerdil, tidak tumbuh dengan baik dapat diganti dengan yang baru setelah sekitar 1 tahun masa tanam.

- Ukuran

Untuk mendapatkan log yang lurus dan berkualitas, pemangkasan sangat penting. Cabang atau dahan yang tidak tumbuh sesuai harapan dapat dipotong saat sengon berumur 6 bulan dan dapat dipotong setelah 6 bulan dalam 2 tahun.

- Menurunkan berat badan

Sehingga tanaman sengon terhindar dari hama. Tahap penjarangan dilakukan segera setelah pohon berumur 2 tahun, kemudian dilakukan secara periodik setahun sekali sampai pohon berumur 10 tahun. Penjarangan juga berguna untuk mengatasi bentuk yang tidak sedap dipandang dan tanaman kerdil.

D. Menanam dan memanen

- Tingkat pertumbuhan

Sengon adalah tanaman yang tumbuh sangat cepat. Pada kondisi lingkungan yang tepat, pohon ini dapat tumbuh hingga 7 meter dalam 1 tahun, 16 meter dalam 3 tahun, dan 33 meter dalam 9 tahun. Diameter rata-rata sengon umur 3 sampai 5 tahun adalah 11,3 cm sampai 18,7 cm (bahkan sampai 25,8 cm) dengan tinggi rata-rata sekitar 11,7 sampai 20,5 m (sampai 23,5 m).

Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa pohon sengon berumur 5 tahun mencapai ketinggian 5 m, kemudian meningkat dari 1 menjadi 1,5 ketika berumur 8 atau 9 tahun. Sedangkan saat usianya 10 tahun, tingkat pertumbuhannya hanya menurun sekitar 1 meter per tahun.

- Produktifitas

Selain bambu, bambu merupakan jenis pohon yang termasuk dalam kelompok pohon cepat tumbuh. Pesatnya pertumbuhan pohon sengon membuat budidayanya semakin produktif, dengan peningkatan volume tahunan sebesar 67 m3/ha per tahun.  

- Pemotongan rotasi

Untuk mencapai hasil panen sengon yang maksimal diperlukan upaya pergiliran tanaman. Untuk produksi pulp, rotasi tanaman berlangsung selama 8 tahun. Untuk produksi kayu, pemanenan dilakukan setiap 12 atau 15 tahun sekali. Sistem pemanenan dengan metode agroforestry dan pergiliran tanaman dapat dilaksanakan dalam waktu 10 sampai 15 tahun.  

Comments

Popular posts from this blog

Habib Lutfi bin Yahya: Pencerahan Spiritual di Zaman Modern

Ilmu Kalam Klasik Pengertian, Jenis & Faktor

Tradisi Menabur Bunga di Atas Kuburan: Keindahan dan Makna dalam Budaya Jawa