10 Jenis Beras Ada Di Indonesia Berikut Penjelasan & Harganya

 10 Jenis Beras di Indonesia Beserta Penjelasan dan Harganya – Bagi yang belum tahu, di Indonesia terdapat beberapa macam dan jenis beras. Pada artikel kali ini, Mamikos akan mencoba memberikan penjelasan sekaligus gambaran tentang penghargaan tersebut.

Jadi, pastikan untuk membaca ulasan varietas padi di Indonesia beserta penjelasan dan harganya di artikel ini sampai selesai. Agar tidak ketinggalan review-review penting dan informatif nantinya.



Seperti yang telah disinggung Mamikos di atas, pada artikel kali ini Anda akan mendengar penjelasan tentang jenis-jenis beras yang ada di Indonesia. Tidak hanya mengetahui apa saja jenis beras tersebut, namun Anda juga mengetahui penjelasan lengkap harga beras tersebut berikut ini.

Informasi yang akan Mamikos ulas kali ini sangat membantu. Maka dari itu, pastikan untuk membaca pembahasan berbagai jenis beras pada artikel ini sampai selesai.

1. Nasi ketan

Rojolele atau munjul termasuk beras yang ada di Indonesia dan merupakan beras premium yang ditanam. Padi jenis ini ditanam di pulau Jawa. Tekstur nasi ini setelah dimasak akan menjadi nasi yang sangat lembut. Meski begitu, wanginya tidak terlalu harum.

Bahkan bisa dibilang nasi ini hampir tidak memiliki aroma. Nasi rojolele sangat cocok untuk orang yang tidak suka dengan aroma nasi yang ingin disantapnya. Nasi rojolele berbentuk lonjong. Warnanya sendiri terlihat seperti susu tetapi agak transparan. Harga ketan mungkin masih cukup terjangkau dan paling banyak dijual di pasaran di luar beras IR 64.

Di pasaran biasanya harga beras ini berkisar antara Rp10.000 hingga Rp11.000 per kg.

Untuk tekstur yang lebih lembut, Anda bisa memasak nasi ini di rice cooker atau mengukusnya dengan air yang bisa disesuaikan jumlahnya. 

2. Nasi Pera (RI 42)

IR 42 merupakan beras Indonesia yang akan dibicarakan Mamikos kali ini. Nasi jenis ini juga biasa dikenal dengan nasi pera karena lebih kering saat dimasak dan sedikit keras atau kurang kenyal.

Maka tidak heran jika jenis beras ini lebih cocok diolah atau digunakan pada makanan tertentu. Misalnya bahan dasar membuat lontong, nasi kuning, nasi goreng atau kecap. Tekstur nasi ini setelah dimasak umumnya akan cenderung terpisah, kecuali jika nasi tersebut dibuat menjadi lontong atau ketupat.

Bentuk nasi pera (IR 42) sangat mirip dengan Setra Ramos (IR 64), tetapi bulirnya jauh lebih kecil dan berbentuk lonjong.

Meskipun merupakan jenis beras yang jarang ditanam oleh petani karena harganya yang jauh lebih mahal di pasaran, namun beras ini tetap digandrungi dan digunakan oleh banyak orang untuk kebutuhannya. Harga per kilogram beras masing-masing berkisar Rp 11.000 hingga Rp 12.000.

3. nasi daun pandan wangi

Nasi ini memiliki citarasa asli dari Cianjur di Jawa Barat dan berbau seperti daun pandan saat dimasak menjadi nasi.

Aroma khas beras premium ini diapresiasi karena dikenal memiliki efek merangsang nafsu makan. Jadi jangan heran jika beras ini ditanam di Indonesia.

Bentuk nasi Pandan Wangi agak bulat dan ujungnya lancip, warnanya cenderung putih kekuningan tapi juga agak bening. Saat ingin membeli beras jenis ini harus berhati-hati karena sering dipalsukan dengan menggantinya dengan campuran plastik yang terlihat seperti beras atau terkadang menambahkan pewarna agar terlihat lebih putih.

Harga beras ini sangat bervariasi, namun biasanya Anda akan menemukan beras premium ini mulai dari Rp20.000 per kg. 

4. Nasi merah

Beras merah atau dikenal juga dengan beras merah merupakan salah satu jenis beras di Indonesia yang akan disinggung oleh Mamikos di bawah ini.

Nasi jenis ini sering dijadikan sebagai menu sehat atau nasi diet karena jauh lebih tinggi serat dan proteinnya dibandingkan nasi biasa.

Selain itu, beras merah juga bisa membuat orang merasa kenyang lebih lama, itulah sebabnya banyak orang menggunakan beras merah untuk menunjang dietnya.

Tidak hanya itu. Beras merah ini juga mengandung antioksidan untuk melawan radikal bebas yang sangat baik untuk tubuh. Cara memasaknya sebenarnya sama dengan saat memasak nasi putih.

Namun agar beras lebih keropos, tidak berbutir, Anda harus merendam beras merah minimal setengah jam terlebih dahulu lalu mencucinya.

Kemudian Anda bisa memasaknya seperti biasa di penanak nasi. Harga beras merah dipasaran sedikit lebih mahal dari beras putih biasa yaitu mencapai Rp 25.000 hingga Rp 30.000. 

5. Nasi ketan

Beras ketan memiliki ciri yang sangat kentara yaitu memiliki warna putih bening, pekat dan tidak sebening jenis beras lainnya. Beras ketan juga berbentuk agak lonjong.

Jika dimasak ketan akan jauh lebih kenyal dan padat, namun saat dimakan akan terasa sedikit asin.

Fakta menarik tentang beras ketan adalah kaya akan magnesium, yang sangat bagus untuk mendukung dan menjaga kepadatan tulang. Biasanya, beras ketan akan diolah menjadi banyak hidangan menarik seperti puding ketan, ketan kembung, bubur ketan dan hidangan lezat lainnya.

Sebelum mengonsumsi ketan, Anda juga harus memperhatikan kandungan pati yang tinggi. Kandungan pati bisa menjadi penyebab utama mulas dan pencernaan yang tidak stabil.

Oleh karena itu, bisa dikatakan ketan tidak cocok dimakan sebagai makanan utama. Memasak nasi ketan sedikit berbeda dengan nasi putih. Tidak perlu menambahkan air terlalu banyak agar nasi tidak terlalu lembek. Untuk rasa ekstra, Anda bisa menambahkan sejumput garam dan santan.

Meski bukan makanan sehari-hari, ketan tetap memiliki penggemar dan akan sering dijumpai. Harga beras ketan di pasaran mulai dari Rp 20.000/kg.

6. Beras C4

Beras C4 termasuk beras yang ada di Indonesia dengan beras yang lebih lentur, kualitas bagus dan sangat digemari oleh masyarakat negara kita.

Meski begitu, bisa dikatakan jenis beras ini cukup langka ditemukan di pasaran karena petani yang menanam jenis beras ini cukup langka.

Beras dari beras ini sebenarnya jauh lebih berpori dari varietas IR 64 sebelumnya, bahkan bentuknya sedikit mirip tetapi jauh lebih kecil.

Varietas C4 ini sangat cocok untuk dimasak sebagai makanan utama. Lauk pauk yang anda masak berkuah atau kering tidak masalah jika anda memasak nasi ini. Harga beras fleksibel grade C4 di pasaran mulai Rp 11.000/kg. Aroma beras C4 setelah dimasak tidak terlalu harum seperti beras wangi pandan.

7. mentik thơm nasi wangi

Beras yang ada di Indonesia lebih berkualitas dan ditanam secara organik seperti beras wangi mentik. Nasi wangi mentik ini banyak ditemui dan sangat populer. Hasil nasi jenis ini setelah selesai dimasak adalah nasi dengan aroma yang lembut, namun warnanya tidak terlalu putih atau kuning agak kusam. Nasi Mentik Wangi memiliki bentuk agak lonjong dan agak pendek.

Hal yang menarik dari beras wangi mentik adalah beras ini cukup laris di pasaran karena kandungan gulanya yang relatif rendah.  

Hal yang menarik dari beras wangi Mentik adalah beras ini cukup banyak dicari di pasaran karena kandungan gulanya yang relatif rendah.

Banyak orang ingin mengkonsumsi beras jenis ini karena percaya bahwa makan nasi dari beras jenis ini dapat membantu mengontrol gula darah sehingga mengurangi resiko kanker, mencegah obesitas dan merawat kesehatan kulit.

Harga beras wangi mentik cukup terjangkau, mulai dari Rp 11.000, karena beras ini banyak ditanam di wilayah Magelang Jawa Tengah.

8. Kue Beras Mentik

Lontong Mentik termasuk dalam daftar varietas beras di Indonesia dan banyak ditanam secara organik di Magelang, Jawa Tengah. Nasi Mentik Susu merupakan jenis beras yang menyerupai beras ketan karena warnanya yang putih susu.

Bentuk nasi ini cukup lonjong dan berminyak. Nasi jenis ini jika dimasak akan menghasilkan nasi yang lengket, lembek tapi sedikit lengket.

Aromanya sendiri cukup khas dan sedikit berbeda dengan wangi beras pandan. Harga yang akan Anda temukan di pasaran agak mahal, sekitar Rp 30.000 per kg. Mentik Susu yang juga dikenal sebagai nasi Jepang ini bisa dijadikan sebagai bahan dasar masakan khas Jepang seperti sushi atau nasi bento.

Minum susu beras mentik setiap hari dikatakan lebih sehat karena mengandung karbohidrat, protein, dan glukosa yang mudah dipecah meski kandungan gulanya agak tinggi.

9. Nasi Setra Ramos (RI 64)

Beras Setra Ramos alias Beras IR 64, merupakan salah satu beras yang paling banyak ditemui di pasaran dan merupakan beras yang paling laris. Memang harganya sangat terjangkau, mulai dari Rp 9.000 hingga Rp 12.000 per kg. Nasi jenis ini memiliki bentuk butiran yang lonjong dan menjadi lebih lembut setelah dimasak. Kerugian dari nasi adalah jika tidak sengaja dibiarkan hingga tiga bulan, saat memasak nasi akan jauh lebih lunak (keras) dan nasi mudah basi.

Hal ini memaksa banyak orang yang tidak bertanggung jawab untuk menambahkan perasa sintetik agar nasi menjadi harum dan pewarna buatan agar nasi tetap enak dipandang.

Dari segi bentuk, beras IR 64 atau Setra Ramos memiliki warna yang tidak terlalu putih namun agak bening. Selain itu, beras jenis ini tidak mengeluarkan aroma harum seperti beras pandan. 

10. Nasi basmati

Basmati merupakan nasi khas yang berasal dari daerah India yang memiliki badan lebih panjang dan kurus.

Harga yang ditawarkan jauh lebih tinggi dari beras lokal karena jenis beras ini hanya bisa ditanam di India atau Pakistan.

Beras basmati kaya akan vitamin B1 dan mineral sehingga mengonsumsinya secara teratur dapat membantu mencegah risiko demensia.

Nasi jenis ini jika dimasak tidak akan lengket seperti nasi yang terbuat dari beras lokal. Memang beras jenis ini memiliki kandungan amilosa yang rendah.

Biasanya nasi yang lembut dan lentur ini disajikan dengan masakan khas India atau Timur Tengah. Untuk harga per kilogramnya, beras basmati dibanderol antara Rp40.000 hingga Rp45.000.

Jika Anda ingin mencoba memasak masakan Timur Tengah, Anda harus terlebih dahulu merendam nasi ini minimal 30 menit hingga 1 jam sebelum dimasak.

Informasi mengenai jenis-jenis beras yang ada di Indonesia beserta penjelasan dan harganya menjadi kesimpulan dari artikel yang dapat Mamikos sampaikan. Semoga apa yang telah Anda baca dalam penjelasan varietas padi di Indonesia dapat memberikan kejelasan dan wawasan baru. 

Comments

Popular posts from this blog

Habib Lutfi bin Yahya: Pencerahan Spiritual di Zaman Modern

Ilmu Kalam Klasik Pengertian, Jenis & Faktor

Tradisi Menabur Bunga di Atas Kuburan: Keindahan dan Makna dalam Budaya Jawa