READING TEXT ENGLISH TO IBN RUSHD

 READING TEXT ENGLISH

IBN RUSHD

Disusun Guna Memenuhi Tugas Reading Text (Inggris)

Dosen Pengampu : H. Nur Said , S. Ag., MA. M. Ag

 


 

 

Disusun Oleh:

Autiya Nila Agustina ( 2030210073)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

FAKULTAS USHULUDDIN

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

                                                                                TAHUN 2022                                                 

A. ESSENCE

Ibn Rusyd's full name is Abu al-Walid Muhammad Ibn Muhammad Ibn Rusyd. He was born in Spanish Cordoba in the year 520H/1126M, raised in a family of judges who were firmly upholding religion and extensive knowledge.

Dalam buku yang saya baca yakni buku AVERROES ON ARISTOTLE'S 'METAPHYSICS', menjelaskan bahwa "The Arab philosopher Abu al-Walid Muhammad Ibn Rushd (1126–98), among western historians of philosophy better known by his Latinized name Averroes, composed more than thirty commentaries  and studies on the works of Aristotle".

 "Apart from this determination ex negativo, there are certain positive indicators corroborating the assumption that we are faced with Ibn Rushd’s Epitome of the Metaphysics".

 "Averroes’ approach to Aristotle’s Metaphysics and in particular his work presented here have been part of a more comprehensive project focusing on medieval Arabic metaphysics"1

This seems to be exactly what Ibn Rushd is referring to at the beginning of the treatise

presented here, when he says: “In this treatise, we wish to present scientific doctrines (al-aqa wıl al- ilmiyya) gathered from the treatise Aristotle devoted to the science of metaphysics in the manner we have practised generally in the preceding books.”

"On the other hand, there can be no doubt that Ibn Rushd himself conceived this treatise as a kind of exegetical work on Aristotle’s Metaphysics, as he states right at the beginning that "in this treatise, we wish to present scientific doctrines gathered from the treatises Aristotle devoted to the science of metaphysics”..... The present work pertains neither to the class of literal commentaries nor to that of the paraphrases is clear from the fact that both

Ibn Rushd’s literal commentary on Aristotle’s Metaphysics as well as his paraphrase are extant and differ substantially from the present text".


Sedangkan dalam buku IBN RUSHD'S METAPHYSICS, menjelaskan bahwa "This is a translation of Ibn Rushd’s commentary on book Liim of Aristotle’s Metaphysics. The text is that edited by M. Bouyges, Averroes Tafsfr mii bacd al-Tahra, vol. III, Beirut 1948, pp. 13921736, which I have followed even where it has been restored on the basis of the Hebrew and

Latin translations; these are so literal as to permit such a reconstruction. My departures from

Bouyges’ text are indicated in the “notes to the translation” which are mostly concerned with textual matters"2

Dalam buku Ibnu Rushd, Tokoh Filsafat Islam (Ibnu Rushd, The figur of Islamic philosophy) terjemahan dari Nur Lailatul Rofiah, membahas "Ibn Rushd explained the philosophy in Accordance to Islam. Philosophy is the science of correct thinking, while Islam teaches the true of truth. So, both aims are to reveal the truth. Therefore philosophy is not a science that is contrary to Islam. Philosopher masters the highest method in science because they have the correct way of thinking".

Philosophy is the science that uses reason. Qur'an also guides Muslim to use reason. Qur'an calls the intelligent people by ulul albab. According to him, philosophy will make people become ulul albab. Moreover, faith to Allah will be stronger with reason. Humans can prove that God does exist through his reason because the universe must have its creator, Allah3

Pengaruh Filsafat Ibn Rushd

"The thoughts and works of Ibn Rus reached the western world through Ernest Renan, a French writer and historian. Ibn Rushd was a rationalist and stated that he had the right to submit everything to the judgment of reason, except the dogmas of faith revealed by God".

"The greatest influence of Ibn Rushd's thought can be found through his work. From the works of thought forms that still exist today and are still used according to Ernest Renan in

Ibn Rushd's book of history, there are many from various disciplines including; philosophy, medicine, politics, fiqh and religious matters".

Salah satu karya Ibnu Rusyd dalam buku IBNU RUSYD METAPHYSICS yaitu mengenai Astronomi (Astrophysics), "Explanation of the apparent irregularities of the celestial motions. Ibn Rushd was the first, as far as we know, to try to incorporate an astronomical scheme into his metaphysics, because he realized that for Aristotle the two were intimately connected".

"The are three division of celestial objects according to Ibn Rushd. The first calestial object can be seen directly by the human eye. The second calestial object can be seen with the help of equipment. The third calestial object is known through philosophy".

"Philosophy guides people to think correctly about the outer space. Previously astronomi was understood with mathematics. Therefore Ibn Rusyd tried to make changes. He used physics in astronomi.

 

B. TRANSLATION

Nama lengkap Ibn Rusyd adalah Abu al-Walid Muhammad Ibn Muhammad Ibn Rusyd. Beliau Lahir di Kordoba Spanyol pada tahun 520H/1126M, dibesarkan dalam keluarga hakim-hakim yang teguh menegakkan agama dan berpengetahuan luas.

Dalam buku yang saya baca yakni buku AVERROES ON ARISTOTLE'S 'METAPHYSICS', menjelaskan bahwa "Filsuf Arab Abu al-Walid Muhammad Ibn Rusyd

(1126–98),  di antara sejarawan filsafat barat yang lebih dikenal dengan nama Latinnya Averroes, menyusun lebih dari tiga puluh komentar dan studi tentang karya-karya Aristoteles"

"Terlepas dari penentuan ini ex negativo, ada indikator positif tertentu yang menguatkan asumsi bahwa kita dihadapkan dengan lambang Ibn Rushd dari metafisika". "Pendekatan Averroes terhadap metafisika Aristoteles dan khususnya karyanya yang disajikan di sini telah menjadi bagian dari proyek yang lebih komprehensif yang berfokus pada metafisika Arab abad pertengahan".

 

Ini tampaknya persis seperti yang dimaksud dengan Ibn Rushd pada awal risalah yang

disajikan di sini, ketika dia berkata: “Dalam risalah ini, kami ingin menyajikan doktrin ilmiah (al-aqa wıl al-ilmiyya) yang dikumpulkan dari risalah yang dikhususkan oleh risalah yang dikhususkan untuk ilmu metafisika dengan cara yang telah kami praktikkan secara umum dalam buku-buku sebelumnya. ”

...

"Di sisi lain, tidak ada keraguan bahwa Ibn Rushd sendiri menganggap risalah ini sebagai pekerjaan eksegetis pada metafisika Aristoteles, karena ia menyatakan pada awalnya bahwa "dalam risalah ini, kami ingin menyajikan doktrin ilmiah yang dikumpulkan dari risalah. Aristotels dikhususkan untuk ilmu metafisika "..... Pekerjaan ini tidak berkaitan dengan kelas komentar literal maupun pada parafrase jelas dari fakta bahwa baik komentar literal Ibn Rushd tentang metafisika Aristoteles serta parafrase-nya masih ada dan berbeda dari teks saat ini".

Sedangkan dalam buku IBN RUSHD'S METAPHYSICS, menjelaskan bahwa "Ini adalah terjemahan komentar Ibn Rushd tentang Buku Liim dari metafisika Aristoteles. Teksnya yang diedit oleh M. Bouyges, Averroes Tafsir Mii Bacd al-Tahra, Vol. III, Beirut 1948, hlm. 1392-1736, yang telah di ikuti bahkan di mana ia telah dipulihkan pada hadits terjemahan Ibrani dan Latin; Ini sangat literal untuk mengizinkan rekonstruksi seperti itu. Keberangkatannya dari teks Bouyges ditunjukkan dalam "catatan ke terjemahan" yang sebagian besar berkaitan dengan masalah tekstual".

Dalam buku Ibnu Rushd, Tokoh Filsafat Islam (Ibnu Rushd, The figur of Islamic philosophy) terjemahan dari Nur Lailatul Rofiah, membahas "Ibnu Rusyd menjelaskan ilmu filsafat sesuai dengan Islam. Filsafat itu ilmu tentang cara berpikir yang benar, sedangkan Islam mengajarkan kebenaran sejati. Jadi, keduanya sama-sama bertujuan mengungkapkan kebenaran. Oleh karena itu filsafat bukanlah ilmu yang bertentangan dengan Islam. Ahli filsafat menguasai metode tertinggi dalam ilmu pengetahuan karena mereka memiliki cara berpikir yang benar".

Filsafat adalah ilmu yang memakai akal. Al-Qur'an juga membimbing umat Islam menggunakan akal Al-Qur'an menyebut orang berakal dengan istilah ulul albab. Menurutnya, filsafat akan membuat orang menjadi ulul albab. Bahkan, iman kepada Allah akan semakin kuat dengan akal. Manusia dapat membuktikan Tuhan itu memang ada melalui akalnya karena alam semesta ini pasti ada penciptanya, yaitu Allah.

Pengaruh Filsafat Ibn Rushd

"Pemikiran dan karya-karya Ibnu rusyd sampai ke dunia barat melalui Ernest Renan, seorang penulis dan sejarawan asal Prancis. Ibnu Rusyd adalah seorang rasionalis dan menyatakan berhak menundukkan segala sesuatu kepada pertimbangan akal, kecuali dogmadogma keimanan yang diwahyukan Tuhan".

"Pengaruh pemikiran Ibnu Rusyd terbesar dapat ditemukan melalui karyanya. Dari karya hasil bentuk pemikiran yang masih ada pada saat ini dan masih digunakan menurut Ernest Renan dalam buku riwayat Ibnu Rusyd banyak sekali dari berbagai disiplin ilmu di antaranya; filsafat, kedokteran, politik, fiqh dan masalah agama".

...

Salah satu karya Ibnu Rusyd dalam buku IBNU RUSYD METAPHYSICS yaitu mengenai Astronomi (Astrophysics), "Penjelasan tentang penyimpangan yang jelas dari gerakan selestial. Ibn Rushd adalah yang pertama, sejauh yang kita tahu, untuk mencoba memasukkan skema astronomi ke dalam metafisikanya, karena dia menyadari bahwa untuk Aristoteles keduanya terhubung erat".

...

 "Ada tiga jenis pembagian benda langit menurut Ibnu Rusyd, pertama benda langit yang terlihat langsung oleh mata manusia. Kedua benda langit yang dilihat dengan bantuan peralatan. Ketiga benda langit yang diketahui melalui Ilmu Filsafat".

...

"Filsafat membimbing orang berpikir benar tentang angkasa luar. Dahulunya astronomi dipahami dengan matematika. Oleh karenanya Ibn Rusyd mencoba membuat perubahan. Dia menggunakan ilmu fisika dalam astronomi.

 

C. REFLECTION

a)     Apreasiasi:  Dalam buku AVERROES ON ARISTOTLE'S 'METAPHYSICS' ini membahas tentang Sebuah Terjemahan dengan Pengantar Komentar Ibn Rusyd tentang Metafisika Aristoteles. Dimana Ibn Rusyd merupakan ilmuwan yang sangat peduli pada ilmu pengetahuan. Buku-buku yang dikarangnya banyak sekali.

Ia mendalami matematika, fisika, astronomi, logika, filsafat, dan ilmu kedokteran. Wajar jika kemudian ia dikenal sebagai ahli dalam berbagai cabang ilmu. Kebesaran dan kecerdasan Ibnu Rusyd tampak pada karya-karyanya.

b)     Krtik: Buku-buku ini ada yang lengkap dan ada yang tidak. Salah satu buku yang kurang lengkap dalam penulisan referensi yaitu dengan judul "IBNU RUSYD METAPHYSICS" dimana dalam buku ini tidak mencantumkan kota dan penerbit, hanya tertulis nama pengarang, nama buku, dan tahun penerbitan. Dalam bahasa buku ini sangat tinggi, sehingga saya sulit untuk membacanya. Pada saat saya menerjemahkan kedalam bahasa Indonesia menggunakan google doc atau yang lain artinya atau penerjemahan nya menyeleweng atau tidak nyambung, sehingga menurut saya  buku ini sulit untuk diterjemahkan. Dengan melihat daftar isi dalam buku ini, saya mencari referensi lain yang masih berkaitan dengan buku ini, Supaya saya bisa mengetahui apa yang dimaksud dalam buku ini. Meskipun dalam referensi lain ada beberapa bab yang berbeda. 

 

c)     Relefansi: Dalam perkembangan sejarah antara filsafat dan agama, telah menjadi suatu perdebatan oleh beberapa ahli. Sebagian mereka berpendapat bahwa filsafat dan agama itu merupakan suatu hal yang berbeda dan tidak bisa disatukan, dan sebagian lain berpendapat bahwa filsafat dan agama itu memiliki hubungan keterkaitan. Seorang filosof besar yaitu Ibn Rusyd berusaha untuk menghubungkan antara filsafat dan agama. Dalam pemikiran Ibnu Rusyd telah mengemukakan bahwa filsafat dan agama merupakan hal yang masih saling berkaitan. Karena filsafat sendiri berusaha untuk mengungkapkan suatu kebenaran, demikian juga dengan agama dimana agama ini berusaha mengungkapkan suatu kebenaran sampai keduanya tidak bisa dipisahkan. Sumber filsafat Islam merupakan filsafat Yunani yang sudah berkembang sejak abad ke enam sebelum Masehi sebagai periode pertama perkembangan filsafat.

 

d)     Komparation: Berbicara tentang kritik Ibn Rusyd terhadap Filsafat Al-Ghazali. Dalam pemikiran Ke-Tuhanan, Ibn Rusyd memiliki perbandingan terhadap Al-Ghazali. Pemikiran Al-Ghazali tentang wujud Tuhan yaitu dalil Naqli (Al-Qur'an) dan dalil 'Aqli (Akal). Sedangkan Pemikiran Ibn Rusyd untuk membuktikan wujud Tuhan yaitu dengan tiga dalil. Yaitu dalil Inayah (pemeluk), dalil ikhtira' (pencipta), dan dalil gerak (tidak tetap dalam satu keadaan)4

Bagi Ibn Rusyd, Al-Ghazali itu sangat keliru, dengan menarik kesimpulan bahwa dalam hubungan Tuhan dengan Alam keduanya memiliki pemikiran yang berbeda. Jika menurut Ibnu Rusyd hubungan Tuhan dengan alam ini terjadi dalam proses penciptaan, pemeliharaan dan perkembangan alam dimana Tuhan menciptakan alam bukanlah dari tiada, namun dari sesuatu yang telah ada. Tuhan dan alam tidak sama karena Tuhan itu qadim pencipta, dan alam adalah qadim yang dicipta. Sedangkan menurut Al-Ghazali berpendapat bahwa alam itu baru bukan qadim dan diciptakan oleh Tuhan, Tuhan menciptakan alam dari ketiadaan menjadi ada maka alam ada disamping adanya Tuhan.5

 

D. CONCLUSION

Ibnu Rusyd berpegang pada aliran rasionalis yang berkeyakinan bahwa segala sesuatu tidak mungkin lepas dari sebab musabab. Keyakinan pada hukum sebab musabab adalah asal ilmu alam dan asal filsafat rasional.

Kebesaran dan kecerdasan Ibn Rusyd bisa dilihat dari karya-karyanya. Dalam berbagai karyanya ia selalu membagi pembahasannya ke dalam tiga bentuk, yaitu komentar, kritik, dan pendapat. Ia adalah seorang komentator sekaligus pengulas utama. Analisisnya, terhadap


karya-karya filsuf besar terdahulu banyak sekali, diantara analisisnya yaitu terhadap karyakarya Aristoteles.

Ibnu Rusyd mengkritik pemikiran-pemikiran filsafat yang sebenarnya menjadi wilayah pekerjaannya sendiri. Demikian pula ia mengkritik pendapat aliran pemikiran yang dimusuhinya seperti halnya Al Ghazali yaitu pendapat-pendapat yang dalam beberapa hal keluar dari apa yang seharusnya dilakukan dalam konteks berfilsafat, disamping juga menjauhi syarat-syarat dalam berfilsafat.

 

 

E. DAFTAR PUSTAKA

Gruytet, De. 2010. Averroes on Aristotle’s “Metaphysics”.

Leiden, E. J. Brill. 1986. IBN RUSHD’S METAPHYSICS.

Hemdi, Yoli. 2019. Ibnu Rusyd, Tokoh Filsafat Islam/ Ibnu Rusyd, The Figure of Islamic Philosophy. (N. L. Rofiah, Terjemahan). Jakarta: luxima.

M, Sunjamil. 2020. Konsep filsafat Ibnu rushd tentang ketuhanan.

Muhriji, M. 2019. Perbandingan pemikiran KeTuhanan Al-Ghazali dan Ibn Rushd



1, De Gruytet. 2010. Averroes on Aristotle’s “Metaphysics”.

2, Leiden- E. J. Brill. 1986. IBN RUSHD’S METAPHYSICS.

3,  Yoli Hemdi. 2019. Ibnu Rusyd, Tokoh Filsafat Islam/ Ibnu Rusyd, The Figure of Islamic Philosophy.

(N. L. Rofiah, Terjemahan). Jakarta: luxima.

4,  Sunjamil, M. 2020. Konsep filsafat Ibnu rushd tentang ketuhanan.

5,  M. Muhriji. 2019. Perbandingan pemikiran KeTuhanan Al-Ghazali dan Ibn Rushd. 

Comments

Popular posts from this blog

Habib Lutfi bin Yahya: Pencerahan Spiritual di Zaman Modern

Ilmu Kalam Klasik Pengertian, Jenis & Faktor

Tradisi Menabur Bunga di Atas Kuburan: Keindahan dan Makna dalam Budaya Jawa