Bagaimana cara masyarakat Jawa Tengah merayakan halal bihalal dibandingkan daerah lain di Indonesia
Bagaimana cara masyarakat Jawa Tengah merayakan halal bihalal dibandingkan daerah lain di Indonesia
Masyarakat Jawa Tengah merayakan tradisi Halal Bihalal dengan cara yang serupa dengan masyarakat di daerah lain di Indonesia, tetapi dengan beberapa perbedaan yang mencerminkan budaya dan tradisi setempat. Berikut adalah beberapa cara yang dilakukan masyarakat Jawa Tengah dalam merayakan Halal Bihalal:
1. **Acara di Kantor Gubernur**: Pada 16 April 2024, acara Halal Bihalal diadakan di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah. Hadirin termasuk Bapak Pj Gubernur Jawa Tengah, Bapak Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, dan para Kepala Perangkat Daerah di Lingkungan Provinsi Jawa Tengah. Acara ini dimaksudkan untuk mempertahankan tradisi Idul Fitri dan untuk menyambung kembali tali silaturahmi yang pernah putus[1].
2. **Acara di PGRI Jawa Tengah**: Paguyuban keluarga pengurus PGRI Jawa Tengah juga menggelar acara Halal Bihalal. Acara ini dihadiri oleh ketua PGRI Jawa Tengah, pengurus, dewan pakar, pembina, dan keluarga pengurus lainnya. Acara ini dianggap sebagai momen silaturahmi yang sangat berarti, dimana para pengurus dapat berbagi informasi tentang berbagai kegiatan organisasi yang telah dilakukan[5].
3. **Tujuan dan Makna**: Tujuan utama Halal Bihalal adalah untuk menyambung silaturahmi yang tadinya putus menjadi terikat kembali. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW yang mengatakan, "Barangsiapa ingin lapangkan pintu rizqi untuknya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung tali silaturahmi" (HR Bukhari)[4].
4. **Kegiatan Bersama**: Selama acara, jajaran ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berbaris dan bersalam-salaman dengan Bapak Pj Gubernur Jawa Tengah, Bapak Sekda, dan para Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Acara ini juga diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan antar sesama dan memperkuat integrasi antar bangsa dan negara[1].
5. **Ucapan Maaf dan Salam**: Selama acara, para hadirin mengucapkan "mohon maaf lahir dan batin" atau "luputku sepuro yo" yang sering terdengar di Jawa. Hal ini bertujuan untuk memaafkan kesalahan dan memulihkan hubungan yang putus[3].
Dengan demikian, meskipun ada perbedaan dalam detail, masyarakat Jawa Tengah merayakan Halal Bihalal dengan tujuan yang sama seperti masyarakat di daerah lain di Indonesia, yaitu untuk menyambung kembali tali silaturahmi dan mempererat hubungan antar sesama.
Citations:
[1] halal bihalal pj. gubernur jawa tengah bersama jajaran opd pemerintah ... https://jdih.jatengprov.go.id/artikel/detail/halal-bihalal-pj-gubernur-jawa-tengah-bersama-jajaran-opd-pemerintah-provinsi-jawa-tengah
[2] Sejarah Halal Bihalal di Indonesia: Makna dan Asal-usulnya - detikNews https://news.detik.com/berita/d-6669505/sejarah-halal-bihalal-di-indonesia-makna-dan-asal-usulnya
[3] Tradisi Halal Bihalal Awalnya Politis 'Gagasan Asal Indonesia' https://communication.uii.ac.id/halal-bihalal/
[4] Tradisi Halal Bihalal: Makna, Latar Belakang, hingga Tujuannya https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6691742/tradisi-halal-bihalal-makna-latar-belakang-hingga-tujuannya
[5] Halal Bihalal PGRI Jawa Tengah: Silaturahmi dan Penghargaan https://www.pgrijawatengah.com/2024/04/halal-bihalal-pgri-jawa-tengah.html
Comments