Teknologi Cerdas Bagi Generasi-Z Dalam Memupuk Jiwa Nasionalis Guna Menempuh Indonesia Emas Di Tahun 2045
Merdeka
Merupakan sebuah kata yang menitik beratkan pada hilangnya problematika serius yang ada di suatu bangsa. Bertahun-tahun bangsa Indonesia mengalami masa-masa yang sulit yang dimana para pejuang kita harus rela berkorban demi melindungi negara.
Para pejuang Indonesia tak gentar dalam melawan penjajah dan berbagai cara dalam permainan pikiran maupun strategi berperang telah dicetuskan.
Apa yang mereka ingin sehingga mereka rela berkorban demi negara hanya menuju pada kemerdekaan bangsanya. Di informasikan bahwa Bangsa Indonesia mencapai puncak kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Kemerdekaan merupakan hijrah yang mengarah pada perubahan. Hal ini menjadi langkah awal menuju perdamaian dan kemajuan bangsa.
Di era kemajuan globalisasi saat ini, para pemuda dari generasi-Y dan generasi-Z hidup berdampingan, dimana mereka mulai mengenal teknologi serba internet.
Tetapi mayoritas dari generasi muda yang seharusnya menjadi penerus generasi bangsa telah dikuasai pola pikirnya oleh teknologi sehingga menimbulkan pudarnya semangat nasionalisme yang ada. Mereka memiliki paham bahwa “yang berlalu biarlah berlalu” sehingga lebih mementingkan diri sendiri daripada negara dan tidak memiliki rasa peduli terhadap apa yang telah pejuang kita dapatkan dalam memperoleh kemerdekaan.
Kilas balik dimana teknologi telah digunakan sejak era proklamasi kemerdekaan. Teks Proklamasi disusun oleh Soekarno-Hatta, dan Achmad Soebardjo. Setelah adanya kesepakatan dari beberapa tokoh The Founding Fathers, Naskah proklamasi diketik dengan mesin ketik oleh Sayuti Melik yang dipungut dari kantor korvettenkapitan Dr. Hermann Kendeler. Hal serupa juga pernah dilakukan oleh M. Yusuf Ronodipuro dalam menyiarkan berita proklamasi kemerdekaan ke seluruh penjuru dunia lewat teknologi Radio Hoso Kyoku.
Penggunaan Teknologi Elektronik
Penggunaan teknologi elektronik dan komunikasi sudah dimanfaatkan dan memiliki peran penting pada awal mula kemerdekaan bangsa Indonesia.
Waktu demi waktu teknologi semakin berkembang pesat sehingga menjadi sebuah kebutuhan sehari-hari bagi umat manusia.
Teknologi diciptakan untuk membantu umat manusia dalam kehidupan kebiasaan sehari-hari agar lebih mudah, murah, dan efisien.
Dampak Teknologi
Akan tetapi, fenomena di lapangan berbicara bahwa nasionalisme dan teknologi semakin berbanding terbalik dimana teknologi di Indonesia mengalami perkembangan dan peningkatan yang drastis, sebaliknya jiwa nasionalisme bangsa semakin luntur dan memudar. Hal ini menjelaskan bahwa teknologi memiliki dampak positif dan negatif tergantung pada penggunanya. Lalu bagaimana cara kita mengaplikasikan teknologi mutakhir yang serba digital untuk menumbuhkan semangat nasionalisme para pemuda ?
Teknologi sebagai alat Nasionalisme Mendengar kata globalisasi kebanyakan dari kita mengetahui adanya kemajuan khususnya di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Pada dasarnya, era globalisasi sekarang ini terdapat perubahan generasi yang mulanya merupakan generasi-Y (milenial) ke generasi-Z.
Dengan adanya akses internet, generasi-Z yang bersifat digital ini memiliki ruang lingkup yang telah di kuasai dengan teknologi yang mutakhir, memiliki kemampuan dalam berinteraksi, mengakses, dan mengirim suatu informasi secara instan ke seluruh penjuru dunia. Kita pasti tahu bahwa tiada seorang pun yang dapat terhindar dari derasnya arus globalisasi.
Ada dua pilihan untuk setiap individu-individu saat ini antara lain:
- pertama, kita meletakkan diri sebagai dalang dalam perubahan globalisasi, atau
- kedua, kita sebagai korban hasil dari perubahan globalisasi itu sendiri. Akan tetapi para pemuda tentu wajib mendukung negara dengan memperoleh kesadaran akan pentingnya membangun jiwa nasionalisme. Memikirkan hal ini tentu kita sebagai generasi penerus bangsa menguntit adanya perkembangan zaman dengan memanfaatkan alat untuk mencapai rasa nasionalisme yang memiliki peranan penting dalam kemajuan bangsa.
Teknologi mempunyai berbagai macam jenis dan memiliki fungsi berbeda-beda pula. Sebagai penerus bangsa dari generasi-Z, kita lebih condong menerapkan pada teknologi berbasis informasi dan komunikasi. Para pemuda generasi-Z Indonesia memiliki dua akses yang memungkinkan yaitu dapat menciptakan teknologi dan menggunakan teknologi.
Akses pertama, penciptaan teknologi mutakhir seiring dengan perkembangan zaman. Salah satu kampus teknik di Indonesia yang bergengsi yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB) yang sangat di dewakan oleh para masyarakat Indonesia dan di idamkan oleh para pecinta teknologi.
Bagaimana tidak, perguruan tinggi tersebut memiliki mahasiswa yang berintelektual khususnya di bidang teknologi. Mahasiswa ITB sudah memiliki banyak karya yang dibuat seperti alat pendeteksi dini penyakit jantung, teknologi aspal geopori yang memiliki daya serap tinggi terhadap genangan air hujan, robot yang dapat memadamkan api, mesin pencacah sampah, dan lainnya.
Tentu ini menjadi langkah awal bagi bangsa Indonesia dalam menciptakan suatu karya teknologi cerdas menuju Indonesia Emas 2045. Kita tidak perlu risau dan galau dengan adanya mahasiswa ITB yang apik dalam menciptakan teknologi yang bukan berarti kita tidak bisa melakukan hal yang serupa.
Kita dapat menciptakan sendiri teknologi tersebut jika ingin belajar dan berpola pikir yang kreatif dan inovatif.
Akses kedua, penggunaan teknologi produk dalam negeri. Jika kita dalam posisi duduk pada bangku SD-Perguruan Tinggi (PT) kita akan dihadapi dengan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
Dalam pembelajaran tersebut mempelajari tips bagaimana cara menanamkan dan meningkatkan jiwa nasionalisme. Peserta didik dan mahasiswa tentu memiliki buku seputar PPkn. Buku tersebut bagaikan jimat dalam menambah wawasan bagi kita.
Tetapi, menurut saya jika sekedar bermodalkan buku saja itu kurang, Mengapa ?
Terkadang isi kandungan dalam buku PPkn belum dapat memecahkan problematika persoalan yang dibuat berlandaskan pikiran setiap individu. Apalagi sekarang dunia sedang menghadapi masalah serius akibat adanya pandemi Corona Virus Disease 19 yang belum tuntas. Semua proses pembelajaran dan perkuliahan yang awalnya bersifat face to face (tatap muka) dialihkan menjadi screen to screen (daring).
Maka dari itu, adanya multimedia berperan penting dalam melakukan pembelajaran. Selain mempelajari dasar dari nasionalisme melalui pembekalan PPKn, kita juga dapat mencari informasi dan pengetahuan mengenai sejarah dan kebudayaan Indonesia secara lengkap melalui internet untuk meningkatkan jiwa nasionalisme tentang bagaimana awal sampai akhir perjuangan bangsa dalam mencapai kemerdekaan. Penggunaan gadget dan multimedia menjadi langkah cepat dalam melakukan pembelajaran PPkn dan sejarah bagi peserta didik.
Teknologi sekarang ini dapat membuat dan memutar objek yang menghasilkan gambar bergerak dan suara secara bersamaan
Ini disebut video dan movie. Media video dan movie juga perlu diterapkan. Pemutaran movie yang bertema Sejarah Nasional Indonesia merupakan multimedia interaktif yang dipercaya dapat membentuk kepribadian nasionalisme.4 Tentunya, cara ini bisa menjadi hiburan sekaligus pembelajaran bagi pemuda.
Untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme pemuda tentu tidak hanya dengan mahir dalam menciptakan ataupun menggunakan teknologi saja. Ada berbagai cara dalam melakukannya. Seperti upaya untuk mencintai dan menggunakan produk-produk dalam negeri.
Salah satunya, para teknisi Indonesia yang mencoba menciptakan aplikasi atau e-commerce untuk memudahkan masyarakat dalam berbelanja. Adanya e-commerce di Indonesia berasal dari IndoNet yang merupakan cikal bakal pemanfaatan teknologi khususnya di bidang ekonomi. Di era sekarang ini adanya e-commerce di Indonesia mulai mengalami perkembangan.
Munculnya e-commerce lain seperti Bukalapak, Tokopedia, dan Blibli meningkatkan perekonomian di Indonesia sangat drastis. Hal ini selain menguntungkan bagi masing-masing individu produsen dan konsumen juga menguntungkan negara yang sekaligus menjadi salah satu pemanfaatan teknologi multimedia interaktif dalam menumbuhkan jiwa nasionalisme terhadap penggunaan produk aplikasi buatan Indonesia bagi kalangan masyarakat.
Para pemuda dari generasi-Z sekarang ini merupakan agent of change yang diharapkan akan membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan maju dengan adanya peningkatan kreativitas, inovatifitas, berkepribadian dan berkebudayaan dalam menghadapi berbagai ancaman dan tantangan yang ada.
Generasi-Z yang saat ini disuguhkan dengan teknologi dapat membuat berbagai macam video vlog atau konten yang mengarah pada nilai nasionalisme. Selain itu penciptaan seni musik atau lagu yang didukung oleh perangkat teknologi yang berciri khas perjuangan dan pengabdian negara dapat diterapkan.
Musik merupakan hasil kharsa, cipta, rasa manusia yang diatur dengan intonasi nada yang dipercaya mampu menandakan ekpresi yang disampaikan. Para pemuda diharapkan mampu meningkatkan kreativitas dan inovatifitas untuk mencapai generasi emas Indonesia.
Kita mengetahui bahwa pada tahun 2045 merupakan tahun yang spesial bagi bangsa Indonesia. Dimana Indonesia menempuh usia 100 tahun terhitung dari awal kemerdekaan. Masyarakat Indonesia mengharapkan kemajuan yang mampu bersaing dengan bangsa lain. Untuk mencapai Indonesia Emas 2045 tentu merupakan zaman yang dimana generasi-Z diharapakan dapat menciptakan inovasi-inovasi yang terbarukan.
Produktif, kreatif, inovatif, berkepribadian dan berkebudayaan perlu di tingkatkan. Generasi-Z diharapkan dapat menciptakan “Pendidikan Karakter melalui Lirik Lagu Karya Marjinal untuk Meningkatkan Rasa Nasionalisme”, penemuan-penemuan baru di bidang teknologi untuk mengurangi penggunaan produk teknologi luar.
Selain itu menjalin interaksi sosial yang baik juga diperlukan untuk menjaga perdamaian bangsa. Jika tidak, bangsa Indonesia bisa jadi mengalami kegagalan dalam mencapai cita-cita yang di impikan. Ini sama saja terjadi di era sekarang.
Akhir Kata
Memiliki tingkat rasa nasionalisme merupakan hal yang wajib diterapkan oleh generasi muda asalkan nasionalisme tersebut tidak menjurus ke chauvinisme yang dapat menyebabkan negara menjadi saling bermusuhan dan memiliki ujaran kebencian.
Nasionalisme disini digunakan untuk mencapai perdamaian dan kemajuan bangsa. Jiwa nasionalisme dapat dibentuk dengan berbagai cara. Salah satunya melalui penciptaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
Adanya teknologi akan berdampak besar bagi kehidupan bangsa. Seiring berkembangnya zaman teknologi akan semakin canggih dan mudah digunakan. Hal ini sangat dimimpikan untuk menuju generasi emas 2045.
Pola produktif, kreatif, dan inovatif perlu dikembangkan oleh para generasi-Z. Seperti tujuan NKRI pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945; Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Bersama-sama membangun perubahan yang baik, perkembangan yang berintelektual, dan mencapai cita-cita demi bangsa Indonesia.
Comments