Bagaimana perubahan suku bunga mempengaruhi alokasi belanja modal perusahaan di industri pariwisata Jawa Timur

 Bagaimana perubahan suku bunga mempengaruhi alokasi belanja modal perusahaan di industri pariwisata Jawa Timur


Perubahan suku bunga dapat mempengaruhi alokasi belanja modal perusahaan di industri pariwisata Jawa Timur dengan beberapa cara:


1. **Profitabilitas**: Perubahan suku bunga dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Jika suku bunga meningkat, maka biaya bunga yang harus dibayar perusahaan juga meningkat. Hal ini dapat mengurangi profitabilitas perusahaan dan mempengaruhi alokasi belanja modal. Perusahaan mungkin akan lebih cenderung untuk mengurangi belanja modal dan meningkatkan belanja operasional untuk mengimbangi biaya bunga yang lebih tinggi.


2. **Liquidity**: Perubahan suku bunga dapat mempengaruhi liquidity perusahaan. Jika suku bunga meningkat, maka biaya bunga yang harus dibayar perusahaan juga meningkat. Hal ini dapat mengurangi liquidity perusahaan dan mempengaruhi alokasi belanja modal. Perusahaan mungkin akan lebih cenderung untuk mengurangi belanja modal dan meningkatkan belanja operasional untuk mengimbangi biaya bunga yang lebih tinggi.


3. **Financial Leverage**: Perubahan suku bunga dapat mempengaruhi financial leverage perusahaan. Jika suku bunga meningkat, maka biaya bunga yang harus dibayar perusahaan juga meningkat. Hal ini dapat mengurangi financial leverage perusahaan dan mempengaruhi alokasi belanja modal. Perusahaan mungkin akan lebih cenderung untuk mengurangi belanja modal dan meningkatkan belanja operasional untuk mengimbangi biaya bunga yang lebih tinggi.


4. **Company Size**: Perubahan suku bunga dapat mempengaruhi ukuran perusahaan. Jika suku bunga meningkat, maka biaya bunga yang harus dibayar perusahaan juga meningkat. Hal ini dapat mengurangi ukuran perusahaan dan mempengaruhi alokasi belanja modal. Perusahaan mungkin akan lebih cenderung untuk mengurangi belanja modal dan meningkatkan belanja operasional untuk mengimbangi biaya bunga yang lebih tinggi.


5. **Free Cash Flow**: Perubahan suku bunga dapat mempengaruhi aliran kas bebas perusahaan. Jika suku bunga meningkat, maka biaya bunga yang harus dibayar perusahaan juga meningkat. Hal ini dapat mengurangi aliran kas bebas perusahaan dan mempengaruhi alokasi belanja modal. Perusahaan mungkin akan lebih cenderung untuk mengurangi belanja modal dan meningkatkan belanja operasional untuk mengimbangi biaya bunga yang lebih tinggi.


6. **Debt to Equity Ratio**: Perubahan suku bunga dapat mempengaruhi tingkat utang terhadap modal dasar perusahaan. Jika suku bunga meningkat, maka biaya bunga yang harus dibayar perusahaan juga meningkat. Hal ini dapat mengurangi tingkat utang terhadap modal dasar perusahaan dan mempengaruhi alokasi belanja modal. Perusahaan mungkin akan lebih cenderung untuk mengurangi belanja modal dan meningkatkan belanja operasional untuk mengimbangi biaya bunga yang lebih tinggi.


7. **Return on Equity**: Perubahan suku bunga dapat mempengaruhi return on equity perusahaan. Jika suku bunga meningkat, maka biaya bunga yang harus dibayar perusahaan juga meningkat. Hal ini dapat mengurangi return on equity perusahaan dan mempengaruhi alokasi belanja modal. Perusahaan mungkin akan lebih cenderung untuk mengurangi belanja modal dan meningkatkan belanja operasional untuk mengimbangi biaya bunga yang lebih tinggi.


8. **Underwriter Reputation**: Perubahan suku bunga dapat mempengaruhi reputasi underwriter perusahaan. Jika suku bunga meningkat, maka biaya bunga yang harus dibayar perusahaan juga meningkat. Hal ini dapat mengurangi reputasi underwriter perusahaan dan mempengaruhi alokasi belanja modal. Perusahaan mungkin akan lebih cenderung untuk mengurangi belanja modal dan meningkatkan belanja operasional untuk mengimbangi biaya bunga yang lebih tinggi.


9. **Inflation**: Perubahan suku bunga dapat mempengaruhi tingkat inflasi. Jika suku bunga meningkat, maka biaya bunga yang harus dibayar perusahaan juga meningkat. Hal ini dapat mengurangi tingkat inflasi dan mempengaruhi alokasi belanja modal. Perusahaan mungkin akan lebih cenderung untuk mengurangi belanja modal dan meningkatkan belanja operasional untuk mengimbangi biaya bunga yang lebih tinggi.


Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa beberapa faktor seperti profitabilitas, liquidity, financial leverage, company size, free cash flow, debt to equity ratio, return on equity, underwriter reputation, dan inflation memiliki pengaruh signifikan terhadap alokasi belanja modal perusahaan di industri pariwisata Jawa Timur. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam mengambil keputusan keuangan untuk meningkatkan alokasi belanja modal.


### Keywords

- Alokasi belanja modal

- Perusahaan pariwisata

- Jawa Timur

- Profitabilitas

- Liquidity

- Financial leverage

- Company size

- Free cash flow

- Debt to equity ratio

- Return on equity

- Underwriter reputation

- Inflation


Citations:

[1] [PDF] Provinsi Jawa Timur - KAJIAN FISKAL REGIONAL - Kementerian Keuangan https://djpb.kemenkeu.go.id/portal/images/file_artikel/file_pdf/kfr/smst22018/16_kfr_smst22018_jatim.pdf

[2] [PDF] analisis pengaruh investasi, belanja pemerintah, tenaga kerja, dan ... https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/download/3660/3246

[3] [PDF] DATA - PEREKONOMIAN JAWA TIMUR https://ro-ekonomi.jatimprov.go.id/storage/pdf/data%20dinamis/wDLdyB8r3ABmkuFoi3D4bF13VBiiqBmTsjg15kUy.pdf

[4] [PDF] Analisis Pengaruh Investasi, Belanja Modal, Angkatan Kerja dan PAD ... https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/6095/SKRIPSI%20FENNY%20FIX.pdf?isAllowed=y&sequence=2

[5] [PDF] 16. Jawa Timur - DJPb - Kementerian Keuangan https://djpb.kemenkeu.go.id/portal/images/file_artikel/file_pdf/kfr/tw1_2021/13_JAWA%20TIMUR_TWI-2021.pdf

Comments

Popular posts from this blog

Habib Lutfi bin Yahya: Pencerahan Spiritual di Zaman Modern

Ilmu Kalam Klasik Pengertian, Jenis & Faktor

Tradisi Menabur Bunga di Atas Kuburan: Keindahan dan Makna dalam Budaya Jawa