Pengalihan dan Penempatan Harta Waqaf Selain Dari Kehendak Waqif Ditinjau Menurut PP No.28 Tahun1997 dan Hukum Islam

 Pengalihan dan Penempatan Harta Waqaf Selain Dari Kehendak Waqif Ditinjau Menurut PP No.28 Tahun1997 dan Hukum Islam


Pengalihan dan penempatan harta waqaf selain dari kehendak waqif ditinjau menurut PP No.28 Tahun 1997 dan Hukum Islam. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:


### PP No.28 Tahun 1997


1. **Definisi Waqaf**: Waqaf adalah suatu pemberian harta benda yang diberikan oleh seorang individu untuk kepentingan umum atau kepentingan lainnya.

2. **Syarat Waqaf**: Waqaf harus dilakukan dengan cara yang sah dan tidak dapat ditarik kembali. Waqaf juga harus dilakukan dengan niat yang jelas dan tidak berdasarkan tekanan atau paksaan.

3. **Pengaturan Waqaf**: Waqaf diatur dalam PP No.28 Tahun 1997. Waqaf harus dilakukan dengan cara yang sah dan tidak dapat ditarik kembali.

4. **Pengembalian Waqaf**: Waqaf dapat ditarik kembali jika tidak sesuai dengan syarat-syarat yang diatur dalam PP No.28 Tahun 1997.


### Hukum Islam


1. **Definisi Waqaf**: Waqaf adalah suatu pemberian harta benda yang diberikan oleh seorang individu untuk kepentingan umum atau kepentingan lainnya.

2. **Syarat Waqaf**: Waqaf harus dilakukan dengan cara yang sah dan tidak dapat ditarik kembali. Waqaf juga harus dilakukan dengan niat yang jelas dan tidak berdasarkan tekanan atau paksaan.

3. **Pengaturan Waqaf**: Waqaf diatur dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) Pasal 210 dan Pasal 212. Waqaf harus dilakukan dengan cara yang sah dan tidak dapat ditarik kembali.

4. **Pengembalian Waqaf**: Waqaf dapat ditarik kembali jika tidak sesuai dengan syarat-syarat yang diatur dalam KHI.


### Perbedaan PP No.28 Tahun 1997 dan Hukum Islam


1. **Syarat Pengalihan**: PP No.28 Tahun 1997 tidak mengatur syarat-syarat pengalihan waqaf, sedangkan Hukum Islam mengatur syarat-syarat pengalihan waqaf.

2. **Pengembalian**: PP No.28 Tahun 1997 mengatur pengembalian waqaf jika tidak sesuai dengan syarat-syarat yang diatur dalam PP No.28 Tahun 1997, sedangkan Hukum Islam mengatur pengembalian waqaf jika tidak sesuai dengan syarat-syarat yang diatur dalam KHI.


Dalam kesimpulan, pengalihan dan penempatan harta waqaf selain dari kehendak waqif ditinjau menurut PP No.28 Tahun 1997 dan Hukum Islam. PP No.28 Tahun 1997 dan Hukum Islam memiliki syarat-syarat yang berbeda dalam pengalihan dan penempatan harta waqaf.


Citations:

[1] TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KEWAJIBAN ... https://jom.uin-suska.ac.id/index.php/jurnalfsh/article/view/1156

[2] [PDF] Kompilasi Hukum Islam - Perpustakaan Mahkamah Agung https://perpustakaan.mahkamahagung.go.id/assets/resource/ebook/23.pdf

[3] tinjauan hukum islam terhadap kewajiban pegawai negeri sipil ... https://moraref.kemenag.go.id/documents/article/100434389174858684

[4] [PDF] BAB I PENDAHULUAN - IAIN Kudus Repository http://repository.iainkudus.ac.id/9950/4/BAB%20I.pdf

[5] PP Nomor 7 Tahun 1989 - JDIH Mahkamah Agung RI https://jdih.mahkamahagung.go.id/index.php/legal-product/pp-nomor-7-tahun-1989/detail

Comments

Popular posts from this blog

Habib Lutfi bin Yahya: Pencerahan Spiritual di Zaman Modern

Ilmu Kalam Klasik Pengertian, Jenis & Faktor

Tradisi Menabur Bunga di Atas Kuburan: Keindahan dan Makna dalam Budaya Jawa