Pentingnya Pendekatan Fikih Budaya di Tengah Masyarakat
buatkan artikel tentang Pentingnya Pendekatan Fikih Budaya di Tengah Masyarakat
Pentingnya Pendekatan Fikih Budaya di Tengah Masyarakat
Pendekatan fiqh budaya memerlukan keterlibatan cendekiawan agama dan pemimpin masyarakat Muslim untuk memahami konteks lokal dan berdiskusi dengan komunitas untuk mencapai solusi hukum yang sesuai dengan keadaan mereka. Tujuannya adalah untuk memungkinkan umat Islam minoritas untuk menjalani kehidupan yang seimbang antara agama mereka dan masyarakat tempat mereka tinggal, sambil tetap memegang teguh prinsip-prinsip agama mereka.
Pendekatan fiqh budaya adalah pendekatan dalam studi hukum Islam yang mengambil kira konteks budaya dan tradisi masyarakat dalam merumuskan hukum-hukum agama. Pendekatan fiqh budaya merujuk pada cara pemahaman dan aplikasi hukum Islam yang mempertimbangkan konteks budaya dan sosial suatu masyarakat. Pendekatan ini mengakui bahwa praktik keagamaan dan hukum Islam dapat bervariasi tergantung pada lingkungan budaya dan sosial di mana umat Islam tinggal.
Pendekatan fiqh budaya sangat penting di tengah masyarakat minoritas Muslim karena mengakui kompleksitas kehidupan mereka yang berbeda dari mayoritas Muslim di negara-negara dengan mayoritas Muslim. Budaya dan kehidupan sosial masyarakat itu terus berkembang terlebih pada era globalisasi sekarang ini, fiqih juga bisa menciptakan iklim sosial, politik, perburuhan, lingkungan, dan aspek kehidupan lainnya yang baik karena fikih menghendaki adanya kemaslahatan dan menghindari mudharat.
Dalam kaidah fikih disebutkan bahwa hukum itu berputar bersama alasan hukumnya dalam mewujudkan dan meniadakan hukum. Ibn Qayyim al-Jawziyyah menyatakan bahwa perubahan fatwa dapat terjadi dikarenakan adanya perubahan zaman, tempat, keadaan, dan kebiasaan. Jika pendapat ini diikuti, hukum Islam bersifat responsif sekaligus adaptif.
Perubahan mengharuskan respons dari hukum Islam. Sebagai contoh, munculnya teknologi informasi, seperti bitcoin, memantik diskusi fikihnya. Dampak teknologi informasi, dalam beragam interaksi antarmanusia pun perlu dibahas; apakah bisa menikah dengan bantuan konferensi video, misalnya. Atau, sahkah melakukan talak menggunakan aplikasi pesan singkat?
Pendekatan fiqh budaya juga memerlukan hermeneutika yang setidaknya bisa melakukan perubahan yang sangat mendasar dalam tradisi fikih klasik. Pertama, mengimani teks sebagai sumber yang hidup dan berubah, bukan hanya sebagai sumber yang statis dan tidak berubah. Kedua, mengintegrasikan konteks budaya dan sosial dalam interpretasi teks, sehingga hukum Islam yang dihasilkan lebih sesuai dengan kebutuhan suatu komunitas.
Dengan demikian, pendekatan fiqh budaya sangat penting untuk memastikan hukum Islam yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan suatu komunitas dan tidak bertentangan dengan al-Qur’an dan Sunnah. Selain itu, pendekatan fiqh budaya juga memungkinkan umat Islam minoritas untuk menjalani kehidupan yang seimbang antara agama mereka dan masyarakat tempat mereka tinggal, sambil tetap memegang teguh prinsip-prinsip agama mereka.
Citations:
[1] Pentingnya Pendekatan Fikih Budaya di Tengah Masyarakat https://www.uii.ac.id/pentingnya-pendekatan-fiqh-budaya-di-tengah-masyarakat/
[2] Pentingnya Pendekatan Fikih Budaya di Tengah Masyarakat - Mahally https://mahally.ac.id/pentingnya-pendekatan-fikih-budaya-di-tengah-masyarakat/
[3] Fikih Budaya: Berbudaya untuk Kebaikan! https://www.uii.ac.id/fikih-budaya-berbudaya-untuk-kebaikan/
[4] Membaca Ulang Peran Fikih Ditengah Realitas Kehidupan - NU Online https://www.nu.or.id/pustaka/membaca-ulang-peran-fikih-ditengah-realitas-kehidupan-Id2JH
[5] [PDF] fikih pro pluralisme sebagai solusi membangun https://journal.lsamaaceh.com/index.php/kalam/article/download/31/30
Comments