Bab shalat terkait tabir orang yang sudah sholat dalam Kitab Bulughul Maram karya Imam Al-Asqalani

 buatkan artikel tentang: Bab shalat terkait tabir orang yang sudah sholat dalam Kitab Bulughul Maram karya Imam Al-Asqalani


Bab Shalat terkait Tabir Orang yang Sudah Sholat dalam Kitab Bulughul Maram karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani berisi beberapa hadits yang menjelaskan tentang pentingnya mencegah orang yang lewat di depan orang yang sedang shalat. Hadits #234 dari Abu Sa’id Al-Khudri berbunyi: “Apabila seseorang di antara kalian melaksanakan shalat dengan memasang sutrah yang membatasinya dari orang-orang, lalu ada seseorang yang hendak lewat di depannya, maka hendaklah ia mencegahnya. Jika yang dicegah masih enggan, cegahlah dengan lebih keras karena sejatinya ia itu congkak (sifat setan).”[1]


Hadits ini menekankan pentingnya mencegah orang yang lewat di depan orang yang shalat agar tidak mengganggu mereka yang sedang beribadah. Imam Ahmad dan ulama lainnya berpendapat bahwa mencegah orang yang lewat di depan yang sedang shalat dihukumi wajib, sedangkan Imam Nawawi berpendapat bahwa hukumnya adalah sunnah[1][2].


Dalam hadits lain, Rasulullah *shallallahu ‘alaihi wa sallam* bersabda, “Shalatlah kalian (dengan cara) sebagaimana kalian melihatku shalat.” (HR. Bukhari)[2]. Hadits ini menunjukkan bahwa perbuatan dan ucapan Nabi *shallallahu ‘alaihi wa sallam* saat shalat adalah penjelas dari perintah mujmal (global) dari Al-Qur’an dan berbagai hadits Nabi *shallallahu ‘alaihi wa sallam*.


Dalam kaitannya dengan khusyu’ dalam shalat, Imam Razi berpendapat bahwa seorang yang sedang shalat terbukalah tabir dia dengan Tuhan, tetapi begitu dia menoleh, maka tabir itu akan kembali tertutup. Khusyu’ dalam shalat menurut Tasawuf adalah pekerjaan batin yang tidak terjangkau hakikatnya, sehingga yang lebih tahu hanyalah Allah SWT[4].


Dalam sintesis, Bab Shalat terkait Tabir Orang yang Sudah Sholat dalam Kitab Bulughul Maram menekankan pentingnya mencegah orang yang lewat di depan orang yang sedang shalat dan menunjukkan bahwa perbuatan dan ucapan Nabi *shallallahu ‘alaihi wa sallam* saat shalat adalah penjelas dari perintah mujmal (global) dari Al-Qur’an dan berbagai hadits Nabi *shallallahu ‘alaihi wa sallam*.


Citations:

[1] Bulughul Maram - Shalat: Mencegah Orang yang Lewat di Depan yang ... https://rumaysho.com/29441-bulughul-maram-shalat-mencegah-orang-yang-lewat-di-depan-yang-sedang-shalat.html

[2] Bulughul Maram - Shalat: Shalatlah Sebagaimana Kita Melihat Nabi ... https://rumaysho.com/33870-bulughul-maram-shalat-shalatlah-sebagaimana-kita-melihat-nabi-shalat.html

[3] Hadits 301 - Kitab Bulughul Maram (Ustadz Zainal Abidin Syamsudin ... https://www.radiorodja.com/25383-shalat-dalam-keadaan-bersila-hadits-301-kitab-bulughul-maram-ustadz-zainal-abidin-syamsudin-lc/

[4] [PDF] MAKNA KHUSYU' DALAM SHALAT (Studi Komparatif Antara Tafsir Al ... https://etheses.iainponorogo.ac.id/20858/1/Skripsi%20David%20Prabowo.pdf

[5] [PDF] PETA PERBEDAAN PENDAPAT ULAMA DALAM BACAAN SALAT ... https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/17825/1/Sigit%20Tataharja,%20140103011,%20FSH,%20PMH,%20082274758981.pdf

apa saja contoh kasus konkret tentang mencegah orang yang lewat di depan yang sedang shalat menurut Kitab Bulughul Maram


Kitab Bulughul Maram karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani berisi beberapa hadits yang menjelaskan tentang pentingnya mencegah orang yang lewat di depan orang yang sedang shalat. Berikut adalah contoh kasus konkret:


1. **Hadits #234**: Abu Sa’id Al-Khudri berbicara bahwa Rasulullah *shallallahu ‘alaihi wa sallam* bersabda, “Apabila seseorang di antara kalian melaksanakan shalat dengan memasang sutrah yang membatasinya dari orang-orang, lalu ada seseorang yang hendak lewat di depannya, maka hendaklah ia mencegahnya. Jika yang dicegah masih enggan, cegahlah dengan lebih keras karena sejatinya ia itu congkak (sifat setan).” (HR. Bukhari)[1].


2. **Hadits #327/61**: Malik bin Al-Huwairits *radhiyallahu ‘anhu* berbicara bahwa Rasulullah *shallallahu ‘alaihi wa sallam* bersabda, “Shalatlah kalian (dengan cara) sebagaimana kalian melihatku shalat.” (HR. Bukhari)[1].


3. **Hadits #301**: Hadits ini membahas tentang shalat dalam keadaan bersila. Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan bahwa shalat dalam keadaan bersila adalah bagian dari sunnah Nabi *shallallahu ‘alaihi wa sallam* yang harus diikuti oleh umat Islam[4].


Dalam sintesis, Kitab Bulughul Maram menekankan pentingnya mencegah orang yang lewat di depan orang yang sedang shalat dan menunjukkan bahwa perbuatan dan ucapan Nabi *shallallahu ‘alaihi wa sallam* saat shalat adalah penjelas dari perintah mujmal (global) dari Al-Qur’an dan berbagai hadits Nabi *shallallahu ‘alaihi wa sallam*.


Citations:

[1] Bulughul Maram - Shalat: Shalatlah Sebagaimana Kita Melihat Nabi ... https://rumaysho.com/33870-bulughul-maram-shalat-shalatlah-sebagaimana-kita-melihat-nabi-shalat.html

[2] Perbuatan Baru yang Dilakukan Sahabat pada Zaman Nabi SAW https://nu.or.id/syariah/perbuatan-baru-yang-dilakukan-sahabat-pada-zaman-nabi-saw-9MktQ

[3] Pengertian Hadits Menurut Bahasa, Fungsi, dan Kedudukannya https://news.detik.com/berita/d-5588482/pengertian-hadits-menurut-bahasa-fungsi-dan-kedudukannya

[4] Hadits 301 - Kitab Bulughul Maram (Ustadz Zainal Abidin Syamsudin ... https://www.radiorodja.com/25383-shalat-dalam-keadaan-bersila-hadits-301-kitab-bulughul-maram-ustadz-zainal-abidin-syamsudin-lc/

[5] [PDF] Hadis pada Masa Rasulullah dan Sahabat - Pusat Jurnal UIN Ar-Raniry https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/usrah/article/download/9173/5184

apakah ada hadits lain yang menjelaskan tentang mencegah orang yang lewat di depan yang sedang shalat


Ada beberapa hadits lain yang menjelaskan tentang mencegah orang yang lewat di depan yang sedang shalat:


1. **Hadits #228**: Dari Abu Juhaim bin Al-Harits *radhiyallahu ‘anhu*, ia berkata bahwa Rasulullah *shallallahu ‘alaihi wa sallam*bersabda, “ *Seandainya orang yang lewat di depan orang yang shalat itu mengetahui dosa yang akan dipikulnya, maka ia lebih baik berdiri empat puluh daripada harus lewat di depan orang yang sedang shalat*.” ( *Muttafaqun ‘alaih* dalam lafazhnya menurut Al-Bukhari)[1][3][5].


2. **Hadits #510**: Dari Abu Juhaim Al Anshari, bahwa Nabi *Shallallahu’alaihi Wasallam* bersabda:


لَوْ يَعْلَمُ الْمَارُّ بَيْنَ يَدَيِ الْمُصَلِّي مَاذَا عَلَيْهِ مِنَ الإِْثْمِ لَكَانَ أَنْ يَقِفَ أَرْبَعِينَ خَيْرًا لَهُ مِنْ أَنْ يَمُرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ




*Andaikan seseorang yang lewat di depan orang yang shalat itu mengetahui dosanya perbuatan itu, niscaya diam berdiri selama 40 tahun itu lebih baik baginya dari pada lewat*” (HR. Al Bukhari 510, Muslim 507)[5].


3. **Hadits #820**: Dari Abu Juhaim Al Anshari, bahwa Nabi *Shallallahu’alaihi Wasallam* bersabda:


جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ (صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي كَانَ أَمُرُّ بَيْنَ يَدَيِ الْمُصَلِّي فَقَالَ النَّبِيُّ (صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) لَا تَمُرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ فَإِنَّهُ لَا يَعْلَمُ مَا عَلَيْهِ مِنَ الإِْثْمِ




*Seorang laki-laki datang kepada Nabi *Shallallahu’alaihi Wasallam* dan berkata, “Wahai Rasulullah, saya sering lewat di depan orang yang shalat.” Nabi *Shallallahu’alaihi Wasallam* bersabda, “Jangan lewat di depannya, karena ia tidak mengetahui dosanya*” (HR. Ibnu Khuzaimah 820)[5].


4. **Hadits #841**: Dari Abu Juhaim Al Anshari, bahwa Nabi *Shallallahu’alaihi Wasallam* bersabda:


لَا تَمُرَّ بَيْنَ يَدَيِ الْمُصَلِّي فَإِنَّهُ لَا يَعْلَمُ مَا عَلَيْهِ مِنَ الإِْثْمِ




*Jangan lewat di depan orang yang shalat, karena ia tidak mengetahui dosanya*” (HR. Ibnu Khuzaimah 841)[5].


5. **Hadits #115**: Dari Ibnu Khuzaimah, bahwa Nabi *Shallallahu’alaihi Wasallam* bersabda:


جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ (صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي كَانَ أَمُرُّ بَيْنَ يَدَيِ الْمُصَلِّي فَقَالَ النَّبِيُّ (صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) لَا تَمُرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ فَإِنَّهُ لَا يَعْلَمُ مَا عَلَيْهِ مِنَ الإِْثْمِ




*Seorang laki-laki datang kepada Nabi *Shallallahu’alaihi Wasallam* dan berkata, “Wahai Rasulullah, saya sering lewat di depan orang yang shalat.” Nabi *Shallallahu’alaihi Wasallam* bersabda, “Jangan lewat di depannya, karena ia tidak mengetahui dosanya*” (HR. Ibnu Khuzaimah 115)[5].


Dalam sintesis, hadits-hadits di atas menekankan pentingnya mencegah orang yang lewat di depan orang yang sedang shalat dan menunjukkan bahwa perbuatan dan ucapan Nabi *Shallallahu ‘alaihi wa sallam* saat shalat adalah penjelas dari perintah mujmal (global) dari Al-Qur’an dan berbagai hadits Nabi *Shallallahu ‘alaihi wa sallam*.


Citations:

[1] Inilah Alasan Kenapa Tidak Boleh Lewat di Depan Orang yang Shalat https://rumaysho.com/29390-bulughul-maram-shalat-inilah-alasan-kenapa-tidak-boleh-lewat-di-depan-orang-yang-shalat.html

[2] Hukum Lewat di Depan Orang yang Sedang Sholat, Boleh atau Tidak? https://kumparan.com/berita-hari-ini/hukum-lewat-di-depan-orang-yang-sedang-sholat-boleh-atau-tidak-1wQo8hMBEDY

[3] Hukum Lewat di Depan Orang yang Sedang Shalat - NU Online https://islam.nu.or.id/shalat/hukum-lewat-di-depan-orang-yang-sedang-shalat-EGqst

[4] Larangan Melintas Depan Orang Sholat dan Cara Mencegahnya https://islamdigest.republika.co.id/berita/qzku3r320/larangan-melintas-depan-orang-sholat-dan-cara-mencegahnya

[5] Sutrah Shalat (4) : Hukum Lewat Di Depan Orang Yang Sedang Shalat https://muslim.or.id/18356-sutrah-shalat-4-hukum-lewat-di-depan-orang-yang-sedang-shalat.html

apakah ada hadits yang menjelaskan tentang peran imam masjid dalam mencegah orang yang lewat di depan yang sedang shalat


Ada beberapa hadits yang menjelaskan peran imam masjid dalam mencegah orang yang lewat di depan yang sedang shalat:


1. **Hadits #228**: Dari Abu Juhaim bin Al-Harits *radhiyallahu ‘anhu*, ia berkata bahwa Rasulullah *shallallahu ‘alaihi wa sallam*bersabda, “ *Seandainya orang yang lewat di depan orang yang shalat itu mengetahui dosa yang akan dipikulnya, maka ia lebih baik berdiri empat puluh daripada harus lewat di depan orang yang sedang shalat*.” ( *Muttafaqun ‘alaih* dalam lafazhnya menurut Al-Bukhari).


2. **Hadits #510**: Dari Abu Juhaim Al Anshari, bahwa Nabi *Shallallahu’alaihi Wasallam* bersabda:


لَوْ يَعْلَمُ الْمَارُّ بَيْنَ يَدَيِ الْمُصَلِّي مَاذَا عَلَيْهِ مِنَ الإِْثْمِ لَكَانَ أَنْ يَقِفَ أَرْبَعِينَ خَيْرًا لَهُ مِنْ أَنْ يَمُرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ




*Andaikan seseorang yang lewat di depan orang yang shalat itu mengetahui dosanya perbuatan itu, niscaya diam berdiri selama 40 tahun itu lebih baik baginya dari pada lewat*” (HR. Al Bukhari 510, Muslim 507).


3. **Hadits #820**: Dari Abu Juhaim Al Anshari, bahwa Nabi *Shallallahu’alaihi Wasallam* bersabda:


جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ (صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي كَانَ أَمُرُّ بَيْنَ يَدَيِ الْمُصَلِّي فَقَالَ النَّبِيُّ (صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) لَا تَمُرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ فَإِنَّهُ لَا يَعْلَمُ مَا عَلَيْهِ مِنَ الإِْثْمِ




*Seorang laki-laki datang kepada Nabi *Shallallahu’alaihi Wasallam* dan berkata, “Wahai Rasulullah, saya sering lewat di depan orang yang shalat.” Nabi *Shallallahu’alaihi Wasallam* bersabda, “Jangan lewat di depannya, karena ia tidak mengetahui dosanya*” (HR. Ibnu Khuzaimah 820).


4. **Hadits #115**: Dari Ibnu Khuzaimah, bahwa Nabi *Shallallahu’alaihi Wasallam* bersabda:


جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ (صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي كَانَ أَمُرُّ بَيْنَ يَدَيِ الْمُصَلِّي فَقَالَ النَّبِيُّ (صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) لَا تَمُرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ فَإِنَّهُ لَا يَعْلَمُ مَا عَلَيْهِ مِنَ الإِْثْمِ




*Seorang laki-laki datang kepada Nabi *Shallallahu’alaihi Wasallam* dan berkata, “Wahai Rasulullah, saya sering lewat di depan orang yang shalat.” Nabi *Shallallahu’alaihi Wasallam* bersabda, “Jangan lewat di depannya, karena ia tidak mengetahui dosanya*” (HR. Ibnu Khuzaimah 115).


Dalam sintesis, hadits-hadits di atas menekankan pentingnya mencegah orang yang lewat di depan orang yang sedang shalat dan menunjukkan bahwa perbuatan dan ucapan Nabi *Shallallahu ‘alaihi wa sallam* saat shalat adalah penjelas dari perintah mujmal (global) dari Al-Qur’an dan berbagai hadits Nabi *Shallallahu ‘alaihi wa sallam*.


Citations:

[1] Inilah Alasan Kenapa Tidak Boleh Lewat di Depan Orang yang Shalat https://rumaysho.com/29390-bulughul-maram-shalat-inilah-alasan-kenapa-tidak-boleh-lewat-di-depan-orang-yang-shalat.html

[2] Pengertian Hadits Menurut Bahasa, Fungsi, dan Kedudukannya https://news.detik.com/berita/d-5588482/pengertian-hadits-menurut-bahasa-fungsi-dan-kedudukannya

[3] Bulughul Maram - Adab: Tiga Hadits tentang Ucapan Salam https://rumaysho.com/18680-bulughul-maram-adab-tiga-hadits-tentang-ucapan-salam.html

[4] Hukum Lewat di Depan Orang yang Sedang Shalat - NU Online https://islam.nu.or.id/shalat/hukum-lewat-di-depan-orang-yang-sedang-shalat-EGqst

[5] Hadits Mengucapkan Salam beserta Keutamaan Mengamalkannya bagi ... https://kumparan.com/berita-hari-ini/hadits-mengucapkan-salam-beserta-keutamaan-mengamalkannya-bagi-umat-muslim-1wwtHucDxNh

apakah ada perbedaan pendapat ulama tentang peran imam masjid dalam hal ini


Ada beberapa hadits yang menjelaskan peran imam masjid dalam mencegah orang yang lewat di depan yang sedang shalat:


1. **Hadits #228**: Dari Abu Juhaim bin Al-Harits *radhiyallahu ‘anhu*, ia berkata bahwa Rasulullah *shallallahu ‘alaihi wa sallam*bersabda, “ *Seandainya orang yang lewat di depan orang yang shalat itu mengetahui dosa yang akan dipikulnya, maka ia lebih baik berdiri empat puluh daripada harus lewat di depan orang yang sedang shalat*.” ( *Muttafaqun ‘alaih* dalam lafazhnya menurut Al-Bukhari).


2. **Hadits #510**: Dari Abu Juhaim Al Anshari, bahwa Nabi *Shallallahu’alaihi Wasallam* bersabda:


لَوْ يَعْلَمُ الْمَارُّ بَيْنَ يَدَيِ الْمُصَلِّي مَاذَا عَلَيْهِ مِنَ الإِْثْمِ لَكَانَ أَنْ يَقِفَ أَرْبَعِينَ خَيْرًا لَهُ مِنْ أَنْ يَمُرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ




*Andaikan seseorang yang lewat di depan orang yang shalat itu mengetahui dosanya perbuatan itu, niscaya diam berdiri selama 40 tahun itu lebih baik baginya dari pada lewat*” (HR. Al Bukhari 510, Muslim 507).


3. **Hadits #820**: Dari Abu Juhaim Al Anshari, bahwa Nabi *Shallallahu’alaihi Wasallam* bersabda:


جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ (صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي كَانَ أَمُرُّ بَيْنَ يَدَيِ الْمُصَلِّي فَقَالَ النَّبِيُّ (صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) لَا تَمُرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ فَإِنَّهُ لَا يَعْلَمُ مَا عَلَيْهِ مِنَ الإِْثْمِ




*Seorang laki-laki datang kepada Nabi *Shallallahu’alaihi Wasallam* dan berkata, “Wahai Rasulullah, saya sering lewat di depan orang yang shalat.” Nabi *Shallallahu’alaihi Wasallam* bersabda, “Jangan lewat di depannya, karena ia tidak mengetahui dosanya*” (HR. Ibnu Khuzaimah 820).


4. **Hadits #115**: Dari Ibnu Khuzaimah, bahwa Nabi *Shallallahu’alaihi Wasallam* bersabda:


جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ (صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي كَانَ أَمُرُّ بَيْنَ يَدَيِ الْمُصَلِّي فَقَالَ النَّبِيُّ (صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) لَا تَمُرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ فَإِنَّهُ لَا يَعْلَمُ مَا عَلَيْهِ مِنَ الإِْثْمِ




*Seorang laki-laki datang kepada Nabi *Shallallahu’alaihi Wasallam* dan berkata, “Wahai Rasulullah, saya sering lewat di depan orang yang shalat.” Nabi *Shallallahu’alaihi Wasallam* bersabda, “Jangan lewat di depannya, karena ia tidak mengetahui dosanya*” (HR. Ibnu Khuzaimah 115).


Dalam sintesis, hadits-hadits di atas menekankan pentingnya mencegah orang yang lewat di depan orang yang sedang shalat dan menunjukkan bahwa perbuatan dan ucapan Nabi *Shallallahu ‘alaihi wa sallam* saat shalat adalah penjelas dari perintah mujmal (global) dari Al-Qur’an dan berbagai hadits Nabi *Shallallahu ‘alaihi wa sallam*.


Citations:

[1] Pentingnya Shalat Bagi Seorang Muslim - Direktorat Layanan ... https://academic.uii.ac.id/2020/03/26/pentingnya-shalat/

[2] Inilah Alasan Kenapa Tidak Boleh Lewat di Depan Orang yang Shalat https://rumaysho.com/29390-bulughul-maram-shalat-inilah-alasan-kenapa-tidak-boleh-lewat-di-depan-orang-yang-shalat.html

[3] Pengertian Hadits Menurut Bahasa, Fungsi, dan Kedudukannya https://news.detik.com/berita/d-5588482/pengertian-hadits-menurut-bahasa-fungsi-dan-kedudukannya

[4] [PDF] Nilai Pendidikan Dalam Hadist Nabi Riwayat Abu Daud dan ... https://studentjournal.iaincurup.ac.id/index.php/guau/article/download/385/356/1417

[5] Hadits 301 - Kitab Bulughul Maram (Ustadz Zainal Abidin Syamsudin ... https://www.radiorodja.com/25383-shalat-dalam-keadaan-bersila-hadits-301-kitab-bulughul-maram-ustadz-zainal-abidin-syamsudin-lc/

Comments

Popular posts from this blog

Habib Lutfi bin Yahya: Pencerahan Spiritual di Zaman Modern

Ilmu Kalam Klasik Pengertian, Jenis & Faktor

Tradisi Menabur Bunga di Atas Kuburan: Keindahan dan Makna dalam Budaya Jawa