Kesehatan dan Puasa Ramadhan: Ketika Air Ruqyah Menjadi Tantangan Bagi Wanita Sakit

Pati - Rima Mustajab - "Kesehatan dan Puasa Ramadhan: Ketika Air Ruqyah Menjadi Tantangan Bagi Wanita Sakit" -Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita dihadapkan pada situasi di mana kesehatan menjadi pertimbangan utama. Bagi seorang wanita yang sedang sakit dan diwajibkan meminum air ruqyah dalam jumlah banyak, muncul pertanyaan apakah diperbolehkan membatalkan puasa Ramadhan. Artikel ini akan menjelaskan pandangan agama terkait kondisi kesehatan dan puasa, serta mencari pemahaman tentang kelonggaran yang mungkin diberikan dalam situasi khusus semacam ini.
Dasar Hukumnya 
Artikel ini menjelaskan bahwa seseorang yang sedang sakit dan kesulitan menjalankan ibadah puasa Ramadhan diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Hal ini merujuk pada ayat Al-Baqarah (2:184) yang menyatakan bahwa bagi yang sakit atau dalam perjalanan, wajib mengganti puasanya di hari-hari lain. Penjelasan dari ulama, seperti Qurthubi, menunjukkan pemahaman bahwa jika puasa dapat merugikan atau memperburuk kesehatan seseorang, maka tidak berpuasa menjadi dibenarkan. Meskipun demikian, artikel juga menyiratkan harapan bahwa berpuasa dapat membawa manfaat kesehatan, membatasi pengaruh setan dalam aliran darah.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menekankan bahwa tujuan puasa adalah agar umat Islam dapat mencapai taqwa, yakni pembersihan badan dan mempersempit jalan masuknya syetan. Hal ini menunjukkan pentingnya menjalankan puasa sebagai sarana spiritual dan pembersihan diri dari godaan setan.

Selanjutnya, artikel menyatakan bahwa minum air ruqyah bagi orang yang berpuasa dapat dilakukan saat berbuka, dan tidak diwajibkan pada waktu pagi. Meskipun demikian, tidak tampak adanya alasan yang jelas yang membolehkan seseorang untuk tidak berpuasa Ramadhan dalam konteks ini.
Kesimpulan
Kesimpulannya, Ibnu Katsir menegaskan bahwa puasa bertujuan untuk mencapai taqwa, yaitu pembersihan badan dan mempersempit jalan masuknya syetan. Proses puasa menjadi sarana spiritual dan peningkatan diri dari godaan setan. Sementara itu, minum air ruqyah bagi orang yang berpuasa dapat dilakukan saat berbuka, tanpa keharusan pada waktu pagi. Meskipun tidak ada udzur yang jelas yang membolehkan untuk tidak berpuasa Ramadhan dalam konteks ini. Oleh karena itu, menjalankan puasa tetap menjadi kewajiban, dan harapannya agar puasa membawa manfaat spiritual dan kesehatan bagi individu yang melaksanakannya.

Comments

Popular posts from this blog

Habib Lutfi bin Yahya: Pencerahan Spiritual di Zaman Modern

Ilmu Kalam Klasik Pengertian, Jenis & Faktor

Tradisi Menabur Bunga di Atas Kuburan: Keindahan dan Makna dalam Budaya Jawa