Jenis Wacana : Makalah
MAKALAH JENIS WACANA
PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM
JURUSAN USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
- Apakah yang dimaksud dengan wacana?
- Apa saja jenis-jenis wacana itu?
BAB II PEMBAHASAN
Wacana Monolog
Pada wacana monolog pendengar tidak memberikan tanggapan secara langsung atas ucapan pembicara. Contohnya pidato,ceramah.Wacana Dialog
Wacana Polilog
Wacana Tulis
Sampai saat ini, tulisan masih merupakan media yang sangat efektif dan efisian untuk menyampaikan berbagai gagasan, wawasan, ilmu pengetahuan, atau apapun yang dapat mewakili kreativitas manusia. Wacana dapat direalisasikan dalam bentuk kata, kalimat, paragraf atau karangan yang utuh (buku, novel, ensiklopedia, dan lain-lain) yang membawa amanat yang lengkap dan cukup jelas berorientasi pada jenis wacana tulis.
Jenis Wacana Lisan
Wacana lisan dibedakan menjadi lima Wacana narasi, deskripsi, eksposisi, argumentatif, dan persuasi. Berikut penjelasanya : Wacana Narasi Istilah narasi (dalam bahasa inggris: naration) berarti kisahan. Penyusunan wacana narasi erat kaitannya dengan rangkaian peristiwa. Wacana ini berusaha menyampaikan serangkaian kejadian menurut urutan terjadinya, dengan maksud memberi arti kepada sebuah kejadian atau serentetan kejadian, dan agar pembaca dapat memetik hikmahnya dari cerita itu. Penataan gagasan dilakukan secara kronologis berdasarkan atas urutan waktu.
Wacana narasi berisi fakta-fakta yang benar terjadi atau pula berupa khayalan. Wacana narasi yang berupa fakta misalnya otobiografi seorang tokoh terkenal dan sebaliknya wacana yang berbentuk novel, cerpen, roman, hikayat, drama, dan lain-lain digolongkan dalam wacana yang fiktif. Selain apa yang ada di atas terdapat beberapa bentuk lain yang termasuk narasi faktual, yaitu anekdot, laporan perjalanan, pengalaman seseorang.
Unsur-unsur penting dalam sebuah narasi adalah: kejadian, tokoh, konflik, alur plot, latar yang terdiri atas latar waktu, tempat, dan suasana. Wacana Deskripsi Istilah deskripsi (dalam bahasa Inggris: description) artinya perian. Wacana deskripsi adalah wacana yang menggambarkan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat melihat, mendengar, mencium, dan merasakan apa yang dipahaminya itu sesuai dengan pikiran penulisnya.
Wacana ini bermaksud menyampaikan kesan-kesan tentang sesuatu, dengan kesan utama sebagai pengikat semua kesan yang dilukisnya. Wacana deskripsi ini ada dua macam, yaitu Wacana deskripsi faktawi Wacana deskripsi faktawi merupakan wacana yang berusaha menjelaskan bangun, ukuran, susunan, warna, bahan sesuatu menurut kenyataan, dengan tujuan untuk memberitahu atau memberi informasi saja.
Wacana deskripsi khayali
Wacana deskripsi khayali merupakan wacana deskripsi yang berusaha menjelaskan ciri-ciri fisik, cara-cara berlaku, sikap-sikap seseorang, keadaan suatu tempat menurut khayalan penulisnya.
Hal ini bertujuan membangun alur cerita agar lebih mampu memberikan gambaran ke depan dan mampu menarik keingintahuan pembaca. Wacana Eksposisi Istilah eksposisi (dalam bahasa Inggris: exposition) yang artinya membuka atau memulai.
Wacana eksposisi adalah wacana yang berusaha menerangkan atau menjelaskan pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan pembaca karangan itu. Wacana ini bertujuan menyampaikan fakta-fakta secara teratur, logis, dan saling bertautan dengan maksud untuk menjelaskan sesuatu ide, istilah, masalah, proses, unsur-unsur sesuatu, hubungan sebab- akibat, dan sebagainya.
Hal ini dilakukan agar diketahui oleh pembaca. Wacana Argumentasi Wacana argumentasi adalah wacana yang berusaha memberikan alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Wacana ini termasuk wacana yang paling sulit bila dibandingkan dengan wacana-wacana lain yang telah diuraikan terdahulu.
Kesulitan tersebut muncul karena perlu adanya alasan dan bukti yang dapat menyakinkan, sehingga pembaca terpengaruh dan membenarkan gagasan, pendapat, sikap. dan keyakinannya. Penulis argumen harus berpikir kritis dan logis serta mau menerima pendapat orang lain sebagai bahan pertimbangan.
Agar dapat mengajukan argumentasi, penulis argumentasi harus memiliki pengetahuan dan pandangan yang luas tentang apa yang dibicarakan itu. Kelogisan berpikir, keterbukaan sikap, dan keluasaan pandangan memiliki peranan yang besar untuk mempengaruhi orang lain. Ini semua merupakan persyaratan yang diperlukan untuk menyusun wacana argumentasi.
Wacana Persuasi Pesuasi (dalam bahasa Inggris: persuasion) merupakan suatu cara yang dilakukan oleh orang untuk menyakinkan orang lain agar orang tersebut mau melakukan apa yang yang dikehendaki penulis baik masa sekarang atau masa yang akan datang.
Dengan demikian, wacana persuasi adalah wacana yang disusun penulis dengan tujuan akhir agar pembaca mau melakukan sesuai dengan apa yang dikehendaki penulis dalam wacana tersebut. Untuk itu. wacana semacam ini erat kaitannya upaya penulis untuk mempengaruhi cara-cara pengambilan keputusan pembaca. Keberhasilan penulis menyusun wacana persuasi akan mengakibatkan keputusan-keputusan pembaca merupakan keputusan yang disasarkan atas kesadarannya sendiri, dilakukan secara bijak, dan benar.
BAB III PENUTUP Simpulan
Wacana merupakan satuan bahasa terlengkap, yang dalam hirarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Jenis wacana yakni: Wacana Berdasarkan Media Komunikasi, Wacana Lisan dibagi menjadi Wacana Monolog, Wacana Dialog, Wacana Polilog, dan wacana lisan dibagi menjadi bWacana Narasi, Wacana Deskripsi, Wacana Eksposisi, Wacana Argumentasi, Wacana Persuasi.
DAFTAR PUSTAKA
Hayon, Josep. 2003, Membaca dan Menulis Wacana; Petunjuk Praktis Bagi Mahasiswa, Jakarta: PT Grasindo.
Comments