Bagaimana cara masyarakat menunjukkan rasa syukur melalui seni tradisional

By -

 Bagaimana cara masyarakat menunjukkan rasa syukur melalui seni tradisional


Masyarakat menunjukkan rasa syukur melalui seni tradisional dengan beberapa cara, yaitu:


1. **Pentas Kesenian Rakyat**: Masyarakat menampilkan pentas kesenian rakyat seperti seni barongan dan musik. Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan sebagai wujud kebersamaan dalam masyarakat[3].


2. **Arak-Arak Seni Barongan**: Dalam tradisi Sedekah Bumi, masyarakat mengadakan arak-arakan seni barongan keliling desa. Arak-arakan ini mengundang empati warga untuk ikut jalan atau menyaksikan, dan dianggap sebagai simbolisme agar wilayah aman, tentram, dan damai[3].


3. **Wayang Kulit**: Acara Merdi Desa di Desa Wonoyoso melibatkan pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk. Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan sebagai cara untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama warga masyarakat[5].


4. **Dolanan Anak**: Dalam tradisi Wiwit, rangkaian acara tradisi diawali dengan atraksi seni dolanan anak. Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan sebagai cara untuk mengundang empati warga lain untuk ikut jalan atau menyaksikan[2].


5. **Gejog Lesung dan Dhadhung Awuk**: Dalam tradisi Wiwit, rangkaian acara tradisi juga melibatkan gejog lesung dan Dhadhung Awuk. Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan sebagai cara untuk menunjukkan rasa syukur atas kemurahan Tuhan yang telah memberikan kesuburan tanah dan hasil olah tanah[2].


Semua cara ini menunjukkan bahwa seni tradisional tidak hanya sebagai bentuk hiburan, tetapi juga sebagai wujud rasa syukur dan kebersamaan dalam masyarakat.


Citations:

[1] [PDF] penanaman rasa syukur melalui tradisi sedekah bumi di desa https://journals.usm.ac.id/index.php/jdsb/article/download/2909/1864

[2] Menunjukkan Rasa Syukur Terhadap Tuhan Melalui Tradisi Wiwit https://mediacenter.slemankab.go.id/2022/08/22/menunjukkan-rasa-syukur-terhadap-tuhan-melalui-tradisi-wiwit/

[3] Giatkan Gotong Royong Melalui Tradisi Sedekah Bumi https://www.blorakab.go.id/index.php/public/berita/detail/636/giatkan-gotong-royong-melalui-tradisi-sedekah-bumi

[4] Rasa syukur terhadap tradisi seni Tarawangsa perspektif Tasawuf di ... https://digilib.uinsgd.ac.id/23721/

[5] "Merdi Desa" Tradisi Bersih Desa dan Ungkapan Rasa Syukur Warga ... https://wonoyoso.kec-kuwarasan.kebumenkab.go.id/index.php/web/artikel/126/487

Comments

Post a Comment

Postingan Populer

Bid'ah sebagai Sebab Kemunduran Islam Menurut Rasyid Ridha

By -
Bid'ah sebagai Sebab Kemunduran Islam Menurut Rasyid Ridha Rasyid Ridha, seorang tokoh pembaharu dalam pemikiran Islam, memandang bahwa bid'ah merupakan salah satu penyebab utama kemunduran umat Islam. Dalam pandangannya, bid'ah tidak hanya mencakup penyimpangan dalam aspek ibadah, tetapi juga meluas pada bidang sosial, politik, dan pemikiran. Ridha, yang banyak dipengaruhi oleh pemikiran Muhammad Abduh dan Jamaluddin al-Afghani, menekankan pentingnya kembali kepada ajaran Islam yang murni, yaitu yang bersumber langsung dari Al-Qur'an dan Sunnah, serta meninggalkan praktik-praktik yang tidak memiliki dasar kuat dalam dua sumber tersebut. Konsep Bid'ah Menurut Rasyid Ridha Bid'ah, dalam definisi umum, merujuk pada segala bentuk inovasi dalam agama yang tidak didasarkan pada petunjuk dari Al-Qur'an dan Sunnah. Ridha menganggap bahwa praktik bid'ah yang terus berkembang di tengah umat Islam telah merusak kemurnian ajaran Islam, dan ini pada akhirnya berkont
Read